Machin learning dan otomatisasi telah mengubah cara penawaran iklan dilakukan secara drastis. Kini, bahkan akun kecil dan manajer Google Ads pemula dapat memberikan penawaran dengan lancar tanpa pengalaman sebelumnya, berkat fitur smart bid yang mempermudah proses bidding.
Sebelumnya, di dalam penawaran manual, para ahli PPC harus menyesuaikan nilai tawaran berdasarkan kinerja permintaan pencarian. Keterbatasan waktu membuat mereka hanya bisa menyesuaikan tawaran beberapa kali sehari.
Di era otomatisasi yang berubah dengan cepat, penyesuaian nilai tawaran secara real-time menjadi kunci untuk mengoptimalkan pengeluaran iklan sembari mencapai sasaran.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasan tentang apa itu smart bid, cara kerjanya, manfaat penggunaannya, cara menyiapkan, dan strateginya.
Table of Contents
Apa itu Smart Bid?
Smart bid adalah strategi penawaran berbasis kecerdasan buatan (AI) di Google Ads yang mengotomatiskan penyesuaian tawaran iklanmu berdasarkan data historis, data real-time, dan tujuan kampanyemu.
Ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan konversi atau nilai konversi terbaik untuk anggaran iklanmu. Sebagai contoh, kamu dapat menetapkan tawaran maksimum cost per click (CPC) sebesar $2 untuk kampanye iklanmu.
Selama iklan berjalan, smart bidding akan menganalisis data performa iklanmu dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efektivitas iklanmu.
Misalnya, smart bidding mungkin menyarankan untuk meningkatkan tawaran kamu sebesar 30% untuk pengguna perangkat seluler.
Dengan penyesuaian ini, tawaranmu untuk penelusuran dari pengguna smartphone akan menjadi $2,60. Jika penyesuaian tawaran ini tidak memberikan hasil yang diinginkan, smart bidding dapat menyesuaikannya kembali secara otomatis.
Cara Kerja Smart Bid
Bukan hanya SEO yang memerlukan algoritma, algoritma machine learning pada smart bidding adalah inti dari strategi ini.
Algoritma ini belajar bagaimana mengoptimalkan tawaranmu untuk mendapatkan ROI terbaik berdasarkan 2 faktor utama ini:
- Performa iklanmu sebelumnya.
- Data real-time dari interaksi pengguna dengan iklanmu.
Smart bidding memahami bagaimana berbagai faktor, seperti waktu, lokasi, niat pengguna, dan perangkat yang digunakan memengaruhi performa iklan.
Dengan informasi ini, smart bidding dapat menyesuaikan tawaran secara real-time untuk menargetkan peluang yang paling mungkin menghasilkan konversi.
Sebagai contoh, jika audiens targetmu aktif pada malam hari, smart bidding dapat meningkatkan tawaran selama waktu tersebut untuk meningkatkan visibilitas iklanmu.
Baca juga: 3 Tahap Menerapkan Sentiment Analysis Marketing di Dalam Strategi Bisnis
Atau, untuk bisnis lokal, seperti gym, smart bidding dapat secara otomatis meningkatkan tawaran untuk pengguna dalam jarak 5 km dari lokasi gym tersebut.
Manfaat Dalam Menggunakan Smart Bid
Google smart bidding menggunakan teknologi machine learning canggih untuk menganalisis data secara cepat.
Ini membantu memprediksi bagaimana berbagai tawaran akan memengaruhi konversi atau nilai konversimu dengan lebih akurat.
Namun, smart bidding tidak menghilangkan kebutuhan akan penilaian manusia. Sebaliknya, ini melengkapi keputusanmu dengan wawasan berdasarkan data, sehingga kamu dapat membuat keputusan penawaran yang lebih percaya diri dan terinformasi.
Kamu dapat memandang smart bidding sebagai asisten yang menggunakan data untuk melakukan penyesuaian tawaran, sambil mempertahankan kendali strategis, seperti menetapkan anggaran keseluruhan dan tujuan kampanye tertentu.
Peningkatan Efisiensi
Smart bidding mengotomatisasi proses penawaran, sehingga menghemat waktu yang biasanya kamu habiskan untuk menganalisis dan menyempurnakan tawaran secara manual.
Dengan menganalisis data real-time dan performa historis, smart bidding dapat menyesuaikan tawaran untuk setiap lelang dengan cepat. Ini memudahkan penskalaan strategi penawaranmu di berbagai kampanye dan grup iklan.
Sebagai contoh, jika kamu memiliki kampanye yang menargetkan 2 segmen usia yang berbeda, smart bidding dapat dengan cepat menganalisis iklan untuk kedua segmen tersebut dan menyesuaikan tawaran berdasarkan performa unik dari setiap kelompok usia.
ROI yang Lebih Kuat
Dengan menggunakan data untuk menempatkan dan mengalokasikan iklan, Google smart bidding dapat meningkatkan performa kampanye iklanmu secara signifikan.
Misalnya, toko lampu retail 1STOPlighting meningkatkan keuntungan mereka sebesar 214% setelah beralih ke smart bidding.
Perbedaan Antara Smart Bidding Vs Automated Bidding
Google Ads memiliki 2 jenis strategi tawaran utama, yakni smart bidding dan automated bidding. Keduanya menggunakan pembelajaran mesin dan otomatisasi Google, tetapi memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda.
Smart bidding adalah bagian khusus dari strategi tawaran otomatis yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mengoptimalkan konversi atau nilai konversi di setiap lelang.
Strategi ini mencakup berbagai pendekatan, seperti menyesuaikan tawaran berdasarkan perangkat, lokasi, waktu, bahasa, dan sistem operasi.
Di sisi lain, automated bidding adalah serangkaian strategi yang secara otomatis menetapkan tawaran untuk memaksimalkan kemungkinan klik atau konversi.
Perbedaan utama dari smart bidding dan automated bidding:
- Scope: smart bidding berfokus pada hasil berbasis konversi dengan menggunakan pembelajaran mesin tingkat lanjut, sementara automated bidding dapat menargetkan klik, tayangan, atau konversi.
- Kemampuan machine learning: smart bidding menggunakan algoritma yang lebih kompleks dan mempertimbangkan lebih banyak sinyal.
- Tingkat kontrol: smart bidding menawarkan strategi yang lebih nuansa untuk mencapai sasaran konversi, sementara automated bidding lebih umum dalam fokusnya, seperti klik atau tayangan.
Cara Menyiapkan Smart Bidding
Melalui smart bidding, kamu dapat menyesuaikan tawaran secara otomatis berdasarkan berbagai faktor, seperti lokasi, perangkat, dan perilaku pengguna, untuk mencapai tujuan iklanmu dengan lebih efisien.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menerapkan smart bidding di dalam kampanyemu:
- Tentukan tujuan kampanyemu dengan jelas, apakah itu fokus pada konversi atau nilai konversi. Pilih strategi smart bidding yang sesuai dengan tujuan dan anggaran yang kamu miliki.
- Setelah memilih strategi smart bidding, buka menu “Campaigns” dan klik “Overview“.
- Selanjutnya, klik tombol “+ New campaign” dan pilih “New campaign“.
- Pilih tujuan kampanyemu, misalnya, “Sales” dan tentukan jenis kampanyemu.
- Beri nama kampanyemu dan klik “Continue“.
- Gunakan drop-down di bawah “What do you want to focus on?” untuk memilih Conversions atau Conversion value.
- Jika kamu memilih “Conversions”, kamu dapat memberikan target biaya per tindakan kepada AI dengan mencentang kotak opsional.
- Jika kamu memilih “Conversion value”, kamu dapat menetapkan jumlah target laba atas belanja iklan.
- Setelah itu, klik “Next“
- Pilih bahasa dan segmen audiens untuk ditargetkan oleh kampanyemu.
- Pilih apakah kamu ingin menggunakan broad match keywords, konfigurasikan detailnya di bawah “More settings”, dan klik “Next”.
- Buat grup iklan dengan memasukkan keyword targetmu. Jika kamu tidak memiliki keyword awal, masukkan URL serta produk dan layanan terkait, dan Google Ads akan menyarankan keyword untukmu.
- Jika kamu ingin menambahkan iklan penelusuran responsif ke grup iklanmu, gulir ke bawah dan klik tombol “+” . Tekan “Next” lagi.
- Pilih anggaran harian yang disarankan atau tetapkan anggaran khusus kamu sendiri. Lalu, tekan “Next“.
- Atasi masalah apa pun seperti informasi penagihan yang hilang.
- Lihat rekomendasi dari Google Ads tentang cara meningkatkan kampanyemu. Setelah kamu meninjau dan menyelesaikan semuanya, tekan “Publish campaign“.
Walaupun Google smart bidding sangat berguna, tapi tetap ada kekurangan di dalamnya. Itulah sebabnya kamu perlu terus memantau hasil iklan setelah kampanye berjalan.
Dengan melakukan ini, kamu bisa menggunakan penilaian manusia untuk menemukan peluang yang tidak terdeteksi oleh algoritma. Kemudian, kamu bisa melakukan penyesuaian yang diperlukan pada kampanyemu.
Baca juga: Cara Daftar Google AdSense: 6 Hal yang Harus Kamu Ingat
Strategi Smart Bidding
Smart bidding adalah strategi penawaran canggih di Google Ads yang memanfaatkan pembelajaran mesin untuk mengoptimalkan hasil kampanye iklanmu.
Umumnya, terdapat 2 jenis utama strategi smart bidding di Google Ads yang dapat kamu gunakan, yakni Maximize Conversions dan Maximize Conversion Value. Namun, jika dipecahkan, ada 4 jenis strategi yang dapat digunakan.
Nah, seperti yang telah dijelaskan di dalam langkah-langkah untuk menyiapkan smart bidding sebelumnya, pada tahap pertama kamu harus menentukan strategi yang akan kamu gunakan. Berikut ini adalah beberapa strategi smart bidding yang bisa menjadi pilihan.
Maximize Conversions
Strategi smart bidding Maximize Conversions bertujuan untuk mendapatkan sebanyak mungkin konversi dari anggaran iklan yang telah ditetapkan.
Algoritma Google Ads akan secara otomatis mengatur penawaranmu untuk mencoba mendapatkan konversi sebanyak mungkin.
Ini berarti bahwa biaya per konversi dapat bervariasi, dalam beberapa kasus, kamu mungkin mendapatkan konversi dengan biaya tinggi, sementara di dalam kasus lain, biaya per konversi bisa lebih rendah.
Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi lelang yang berbeda di platform Google Ads. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan jumlah total konversi dari anggaran yang tersedia.
Target Cost Per Action (tCPA)
Jika kamu sudah menjalankan beberapa kampanye dan memiliki data historis tentang rata-rata target CPA, Google Ads akan memberikan rekomendasi target CPA yang dapat kamu terapkan.
Dengan menerapkan target CPA ini, Google Ads akan berusaha mencapai jumlah konversi maksimum dengan mempertimbangkan anggaran yang telah ditetapkan dan target biaya per tindakan yang telah kamu tentukan.
Dengan demikian, strategi ini memungkinkan kamu untuk mengoptimalkan biaya per konversi sesuai dengan tujuan yang telah kamu tetapkan sebelumnya.
Maximize Conversion Value
Dalam strategi penawaran Maximize Conversion Value, fokusnya adalah untuk mendapatkan nilai konversi yang lebih tinggi daripada sekadar jumlah konversi.
Artinya, algoritma iklan akan berusaha untuk mengoptimalkan nilai yang dihasilkan dari konversi, bahkan jika hal itu berarti jumlah konversi yang diperoleh lebih sedikit.
Dengan demikian, strategi ini memungkinkan kamu untuk mengutamakan kualitas konversi daripada kuantitas, sehingga potensi keuntungan yang dihasilkan dari setiap konversi dapat lebih maksimal.
Target Return on Ad Spend (tROAS)
Strategi penawaran Target ROAS (tROAS) mengharuskan kamu memiliki sejumlah konversi tertentu sebelum kamu dapat mengaktifkannya.
Untuk kampanye display, kamu perlu memiliki setidaknya 15 konversi dalam 30 hari, sedangkan untuk kampanye video, kamu perlu memiliki setidaknya 30 konversi dalam 30 hari.
Ini disarankan karena Target ROAS menggunakan data historis konversi untuk mengoptimalkan tawaran, sehingga membutuhkan volume data yang cukup untuk beroperasi secara efektif.
Jika kamu belum mencapai jumlah konversi yang diperlukan, disarankan untuk menggunakan strategi penawaran yang lebih sederhana atau menunggu hingga kamu mencapai jumlah konversi yang cukup sebelum beralih ke Target ROAS.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas kampanye periklanan online, strategi smart bidding dari Google Ads telah terbukti menjadi alat yang sangat berguna.
Namun, penting untuk diingat bahwa smart bidding bukanlah solusi sempurna dan masih memerlukan pengawasan manusia.
Sebagai penyedia jasa SEO yang berpengalaman, Optimaise siap membantumu dalam mengoptimalkan strategi visibilitas bisnismu. Kami dapat membantumu untuk mencapai tujuan marketing onlinemu.
Hubungi Optimaise hari ini untuk mendapatkan konsultasi gratis dan mulailah meningkatkan kinerja kampanye onlinemu!