Apa Itu Brand Hijacking dan Cara Mencegahnya

Satulabs

brand hijacking atau pemalsuan merek sering terjadi

Brand hijacking adalah praktik pencurian atau penyalahgunaan identitas merek oleh pihak yang tidak berwenang, biasanya untuk keuntungan pribadi atau merugikan reputasi bisnis tersebut. Ini bisa terjadi di berbagai platform digital seperti media sosial, marketplace, mesin pencari, bahkan domain dan iklan berbayar.

Contoh Kasus Sederhana

Misalnya, sebuah akun media sosial menggunakan nama dan logo brand ternama untuk menjual produk palsu. Atau, seseorang membeli domain mirip nama brand kamu (misalnya brandaasli.com jadi brandasli.net) dan menggunakannya untuk phising. Itu semua termasuk brand hijacking.

Bentuk-bentuk Brand Hijacking

  1. Cybersquatting
    Mendaftarkan domain mirip atau identik dengan nama brand, lalu menjualnya mahal atau menggunakannya untuk penipuan.
  2. Impersonasi di Sosial Media
    Membuat akun palsu yang meniru akun resmi suatu brand, lalu menyebarkan informasi yang salah.
  3. Iklan Palsu (Ad Hijacking)
    Membuat iklan berbayar (misalnya Google Ads) dengan nama brand lain untuk mengalihkan traffic ke situs sendiri.
  4. Marketplace Abuse
    Menjual produk palsu di marketplace dengan memakai nama dan visual brand resmi.
  5. Konten Palsu di SEO
    Membuat blog atau website yang meniru tone dan brand, tapi isinya hoaks atau misleading.

Risiko dan Dampaknya

Brand hijacking bisa berdampak besar:

  • Kerusakan reputasi
    Konsumen bisa salah paham dan kehilangan kepercayaan karena pengalaman buruk dari pihak ketiga.
  • Kehilangan pelanggan
    Pelanggan bisa tertipu dan akhirnya beralih ke kompetitor.
  • Masalah hukum
    Bisa menimbulkan tuntutan hukum jika hijacker merugikan konsumen atas nama brand kamu.
  • Kerugian finansial
    Mulai dari penurunan penjualan sampai biaya pemulihan brand awareness.

Cara Mencegah Brand Hijacking

  1. Amankan semua domain penting
    Beli domain yang mirip atau typo dari brand kamu (.com, .id, .net, dsb) untuk mencegah cybersquatting.
  2. Pantau media sosial dan search engine
    Gunakan tools seperti Mention, Brand24, atau Google Alerts untuk mendeteksi penyalahgunaan brand.
  3. Gunakan verifikasi akun resmi
    Di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, verifikasi akun resmi bisa mengurangi risiko impersonasi.
  4. Laporkan penyalahgunaan segera
    Baik ke penyedia layanan (misalnya Google, Facebook), maupun ke pihak berwenang kalau perlu.
  5. Bangun kehadiran digital yang konsisten
    Website, media sosial, hingga profil bisnis online harus aktif dan terkelola agar mudah dikenali mana yang asli.
  6. Gunakan brand monitoring dan takedown service
    Untuk brand besar, ini jadi investasi penting. Banyak layanan profesional yang bisa bantu pemantauan dan takedown cepat.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Sudah Terjadi?

  • Dokumentasikan semua bukti penyalahgunaan.
  • Laporkan ke platform terkait.
  • Umumkan klarifikasi resmi ke audiens kamu.
  • Jika perlu, konsultasikan ke pihak legal atau pengacara.

Brand hijacking bukan cuma masalah perusahaan besar. UMKM dan brand personal juga rentan. Pahami bentuk-bentuknya, dampaknya, dan cara pencegahannya sejak awal. Identitas brand adalah aset digital yang perlu dijaga seperti halnya keamanan akun dan data.

Sebagai penutup, jika Anda ingin bisnis Anda lebih dikenal dan muncul di halaman pertama Google, Jasa SEO Terpercaya Optimaise siap membantu! Dengan pengalaman dan strategi SEO yang teruji, kami telah berhasil meningkatkan visibilitas banyak bisnis di Malang, Bali, dan Jakarta. Jangan biarkan pesaing Anda selangkah lebih maju—optimalkan website Anda sekarang juga!

💡 Dapatkan strategi SEO terbaik untuk bisnis Anda! Kunjungi optimaise.co.id dan berlangganan layanan kami untuk hasil yang maksimal. 🚀

Lindungi website Anda dari ancaman siber.

Kami menyediakan proteksi komprehensif, mulai dari firewall, enkripsi data, hingga pemantauan keamanan 24/7 untuk memastikan bisnis Anda tetap aman dan terpercaya.

Mulai Sekarang
Optimaise