EdukasiTips

3 Dongeng Putri Salju dan Kurcaci dalam Beragam Versi

Tiara Motik

3 Dongeng Putri Salju dan Kurcaci dalam Beragam Versi

Pernah nggak kamu membayangkan bagaimana kisah Putri Salju dan Tujuh Kurcaci terdengar jika diceritakan dalam bahasa lain? Ada yang penuh detail layaknya dongeng klasik, ada juga yang terasa ringan dan singkat, tapi semuanya tetap membawa pesona yang sama, gadis berkulit seputih salju dan tujuh sahabat kecilnya di hutan.

Di sini, kita akan menelusuri beberapa versi Putri Salju yang sama-sama memikat, tapi disampaikan dengan cara yang berbeda.

Dongeng Putri Salju dan 7 Kurcaci

Dongeng Putri Salju dan 7 Kurcaci
Dongeng Putri Salju dan 7 Kurcaci

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang putri cantik bernama Putri Salju. Selain cantik, ia juga dikenal ramah dan baik hati, bahkan terhadap hewan di sekitarnya. Suatu hari, saat berjalan-jalan di hutan, Putri Salju bertemu dengan seorang pangeran tampan. Mereka saling berkenalan dan menjadi dekat.

Namun, dari kejauhan, Ratu jahat yang iri pada kecantikan Putri Salju mengawasi mereka dengan hati penuh dengki. Ia ingin menjadi wanita tercantik di dunia, tetapi merasa tersaingi oleh Putri Salju. Karena itu, ia memerintahkan seorang pemburu untuk membunuh sang putri.

Sang pemburu tidak tega melaksanakan perintah kejam itu. Ia justru menyuruh Putri Salju melarikan diri jauh ke dalam hutan agar terhindar dari amarah sang ratu. Dalam pelariannya, Putri Salju menemukan sebuah pondok kecil yang tampak kosong dan berantakan.

Ia pun membersihkannya lalu tertidur di dalamnya. Ternyata, pondok itu milik tujuh kurcaci bernama Dopey, Sneezy, Happy, Grumpy, Doc, Bashful, dan Sleepy.

Ketika Putri Salju terbangun, para kurcaci menatapnya dengan kagum. Setelah mendengar kisahnya, mereka merasa iba dan mengizinkannya tinggal bersama mereka. Hari-hari pun berlalu dengan penuh keceriaan di pondok kecil itu.

Namun, di istana, Ratu mengetahui melalui cermin ajaib bahwa Putri Salju masih hidup. Marah besar, ia menyamar menjadi nenek tua dan membawa apel beracun untuk membunuh sang putri sendiri. Putri Salju yang polos menerima apel itu tanpa curiga, lalu pingsan seketika setelah menggigitnya.

Ketika para kurcaci pulang, mereka berduka melihat Putri Salju terbaring tak bernyawa. Mereka membuat peti kaca indah dan menjaganya setiap hari.

Hingga suatu hari, pangeran yang pernah bertemu dengannya datang. Ia sedih melihat Putri Salju, lalu mencium keningnya dengan tulus. Ajaibnya, Putri Salju terbangun! Ciuman cinta sejati sang pangeran mematahkan kutukan jahat Ratu.

Akhirnya, Putri Salju dan Pangeran menikah dan hidup bahagia di kerajaan. Para kurcaci pun bersukacita, karena kebaikan dan cinta sejati akhirnya mengalahkan kejahatan.

Baca juga: Asal Usul Dongeng Malin Kundang dan Kisahnya yang Penuh Moral

Dongeng Putri Salju dan Mawar Merah

Dongeng Putri Salju dan Mawar Merah
Dongeng Putri Salju dan Mawar Merah

Di tepi hutan, hiduplah seorang ibu bersama dua putrinya, Putih Salju dan Merah Mawar. Sejak ayah mereka meninggal, ketiganya hidup sederhana namun bahagia. Kedua gadis itu tumbuh menjadi anak yang cantik dan baik hati, bahkan hewan-hewan di hutan sangat menyukai mereka.

Suatu malam musim dingin, terdengar ketukan keras di pintu. Putih Salju mengintip dan terkejut, seekor beruang besar berdiri di luar. Mereka ketakutan, tapi suara berat beruang itu berkata, “jangan takut! Aku tak akan memakan kalian. Aku hanya kedinginan dan ingin menghangatkan tubuh di dekat api.”

Setelah ragu sejenak, mereka membuka pintu. Beruang besar itu masuk, tubuhnya menggigil, dan kedua gadis itu segera membantu membersihkan salju dari bulunya.

Sejak malam itu, Beruang Besar menjadi sahabat mereka. Ia sering bermain bersama, menemani ke hutan, bahkan membantu mereka mengumpulkan kayu. Namun sesekali ia menghilang entah ke mana.

Hingga suatu hari, Beruang Besar tampak murung. “Sahabatku, aku harus pergi. Aku akan mengambil kembali harta warisanku yang dicuri para kurcaci,” katanya sedih. Putih Salju dan Merah Mawar merasa kehilangan, tapi tak bisa menahannya.

Beberapa waktu kemudian, kedua gadis itu pergi ke hutan mencari kayu bakar. Mereka tanpa sengaja menemukan gua penuh harta karun, penuh emas dan perhiasan gemerlap. Namun sebelum sempat mengaguminya, muncul kurcaci penyihir yang berteriak, “kalian mata-mata! Akan kusihir kalian menjadi batu!”

Tepat saat itu, Beruang Besar datang menerjang kurcaci jahat itu hingga jatuh pingsan. Kedua gadis ketakutan, tapi beruang itu berkata lembut, “Putih Salju, Merah Mawar… ini aku, sahabat kalian.”

Tiba-tiba bulu beruang itu rontok seperti jubah, dan di hadapan mereka berdirilah seorang pangeran tampan berpakaian emas. Ia menjelaskan bahwa dirinya adalah raja muda yang disihir oleh Kurcaci Penyihir dan kehilangan hartanya. Berkat keberanian Putih Salju dan Merah Mawar menemukan gua itu, sihir pun lenyap.

Sebagai ungkapan terima kasih, sang pangeran membangunkan rumah indah untuk mereka di dekat istana. Sejak itu, Putih Salju, Merah Mawar, dan ibunya hidup bahagia dan bersahabat dengan sang pangeran selamanya.

Baca juga: Baca 3 Dongeng Cinderella Berbeda Versi, Sama-sama Penuh Pesan Moral

Dongeng Putri Salju dalam Bahasa Inggris

Dongeng Putri Salju dalam Bahasa Inggris
Dongeng Putri Salju dalam Bahasa Inggris

Once upon a time, in a faraway kingdom, there lived a beautiful princess named Snow White. She was kind, gentle, and loved by everyone, even the animals in the forest. However, her stepmother, the Evil Queen, was very jealous of Snow White’s beauty.

The Queen owned a magical mirror that she often asked, “mirror, mirror on the wall, who is the fairest of them all?” Every day, the mirror would answer, “You are, my Queen.”

But one day, the mirror replied, “Snow White is the fairest of them all.” The Queen was furious. Her jealousy grew so strong that she ordered a huntsman to take Snow White deep into the forest and kill her.

But when the huntsman saw the innocent princess, he couldn’t do it. Instead, he told her to run away and never return to the castle.

Snow White wandered through the dark forest until she found a small cottage. Inside, it was messy and filled with tiny furniture. Tired and frightened, she cleaned the house and fell asleep on one of the little beds. When night came, seven dwarfs returned home from work.

Their names were Doc, Grumpy, Happy, Sleepy, Bashful, Sneezy, and Dopey. They were surprised to find the young girl sleeping inside. When Snow White woke up, she told them her story, and the dwarfs kindly let her stay with them.

Meanwhile, the Evil Queen discovered through her mirror that Snow White was still alive. Angry, she disguised herself as an old woman and went to the dwarfs’ cottage with a poisoned apple. When Snow White took a bite, she fell into a deep sleep, a curse that could only be broken by true love’s kiss.

The dwarfs were heartbroken and placed her in a glass coffin in the forest. One day, a prince who had heard about her beauty came and saw Snow White lying there. He gently kissed her, and to everyone’s amazement, she awoke! The curse was broken by the prince’s true love.

Snow White and the prince returned to the kingdom and were married. They lived happily ever after, while the Evil Queen was never seen again.

Melalui beragam versi dongeng Putri Salju, kita bisa melihat bagaimana satu kisah sederhana mampu melintasi bahasa dan generasi, tetap memikat dengan pesan tentang kebaikan, ketulusan, dan keberanian.

Cerita klasik ini membuktikan bahwa dongeng bukan sekadar hiburan, melainkan juga warisan nilai yang terus hidup. Jika kamu ingin menghadirkan cerita sekuat dan sebermakna dongeng Putri Salju dalam bentuk web digital yang menarik, Optimaise, digital agency Malang penyedia jasa SEO, siap membantu mengubah ide-ide kreatifmu menjadi karya yang mudah ditemukan di mesin pencari.

Sebelum menutup hari, yuk sempatkan membaca dongeng sebelum tidur romantis lainnya sebagai teman pengantar tidur yang manis.

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise