Dongeng bukan sekadar kisah pengantar tidur, di balik setiap alurnya, tersimpan pesan kehidupan yang bisa menginspirasi siapa saja.
Melalui contoh cerita dongeng fabel, kita bisa belajar tentang arti kejujuran, persahabatan, hingga keberanian dari para tokoh hewan yang lucu dan cerdas. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur anak-anak, tetapi juga menanamkan nilai moral yang dapat dibawa hingga dewasa.
Yuk, simak kumpulan contoh cerita dongeng fabel berikut yang penuh inspirasi dan sarat makna untuk hati yang lebih bijak!
Table of Contents
Contoh Cerita Dongeng: Anak Ayam yang Tak Mau Pulang

Di suatu pagi yang cerah, hiduplah seekor induk ayam bersama enam anak ayam kuning yang lucu. Setiap hari, mereka berjalan bersama mencari makanan di halaman belakang rumah. Namun, ada satu anak ayam bernama Piko yang sangat nakal dan penasaran dengan dunia luar.
“Jangan pergi terlalu jauh, Piko,” kata Induk Ayam dengan lembut.
“Iya, Bu!” jawab Piko cepat, padahal dalam hatinya ia sudah berencana untuk menjelajah kebun di belakang pagar.
Ketika induknya sibuk mencari makanan, Piko diam-diam berlari melewati pagar. Ia terpesona melihat kupu-kupu berterbangan dan rumput yang tinggi seperti hutan kecil.
“Wah, dunia luar ternyata menyenangkan!” katanya sambil berlari ke sana kemari.
Namun, tak lama kemudian awan gelap datang. Angin bertiup kencang, dan hujan turun deras. Piko ketakutan. Ia berusaha mencari jalan pulang, tapi semuanya terlihat berbeda.
“Ibu! Aku takut!” teriaknya sambil menangis.
Dari kejauhan, Induk Ayam mendengar suara anaknya. Dengan cepat ia mencari Piko di tengah hujan. Setelah menemukannya, induk itu memeluk Piko dengan sayap hangatnya.
“Ibu… maaf, aku tak mau pulang tadi,” ujar Piko dengan air mata menetes.
“Tak apa, Nak. Yang penting kamu selamat. Tapi ingat, Ibu menasihatimu karena sayang,” jawab sang induk lembut.
Sejak hari itu, Piko tak pernah membantah lagi. Ia belajar bahwa nasihat ibu bukan untuk melarang, tapi untuk melindungi.
Baca juga: 5 Cerita Dongeng Singkat yang Sederhana tapi Sarat Makna
Contoh Cerita Dongeng: Kelinci dan Bayam Ajaib
Di tepi hutan yang hijau, hiduplah seekor kelinci bernama Lilo. Ia dikenal rajin mencari makanan dan suka berbagi dengan teman-temannya. Suatu hari, saat sedang melompat-lompat di ladang, Lilo menemukan sepetak tanah yang ditumbuhi bayam hijau berkilau.
“Wah, bayam ini kelihatannya lezat sekali,” ucap Lilo sambil memetik sehelai dan mencicipinya.
Rasanya manis dan segar! Keesokan harinya, Lilo kembali ke ladang itu. Betapa terkejutnya ia, bayam yang sudah ia petik semalam tumbuh lagi, bahkan lebih banyak dari sebelumnya!
“Ini pasti bayam ajaib!” serunya gembira.
Awalnya, Lilo mengambil secukupnya untuk dirinya dan teman-temannya. Tapi lama-kelamaan, ia jadi rakus. Ia memetik semua bayam tanpa menyisakan satu pun.
“Aku ingin menyimpan semuanya! Biar nanti aku punya banyak makanan!” katanya sombong.
Namun keesokan harinya, ladang itu kosong. Bayam ajaibnya tidak tumbuh lagi. Lilo panik dan menyesal. Ia menunggu berhari-hari, tapi tanah itu tetap gersang.
Dengan hati sedih, ia pergi menemui Kakek Kura-kura yang bijak. “Aku ingin bayam ajaib itu tumbuh lagi, Kek,” kata Lilo menunduk.
Kakek Kura-kura tersenyum, “tanaman ajaib tumbuh karena kebaikan, bukan karena keserakahan.”
Lilo pun sadar. Sejak saat itu, ia belajar berbagi lagi. Suatu pagi, ketika ia menabur biji bayam dengan niat tulus untuk berbagi, bayam hijau berkilau itu tumbuh kembali.
Contoh Cerita Dongeng: Lebah yang Suka Mengeluh

Di sebuah taman bunga yang indah, hidup seekor lebah muda bernama Bibu. Setiap hari, Bibu harus terbang dari satu bunga ke bunga lain untuk mengumpulkan madu bersama teman-temannya. Tapi berbeda dari lebah lainnya, Bibu suka sekali mengeluh.
“Aduh, panas sekali hari ini!” keluhnya.
“Kenapa bunga-bunga ini jauh sekali?” katanya lagi.
Sementara lebah lain bekerja sambil bernyanyi, Bibu justru cemberut dan terbang dengan malas.
Suatu hari, datanglah angin kencang dan hujan deras. Sarang lebah mereka hampir roboh, dan madu hasil kerja keras mereka bisa hilang terbawa air. Semua lebah segera bekerja sama memperbaiki sarang dan menyelamatkan madu.
“Cepat, Bibu! Kita harus menutup lubang di sarang ini!” seru Ratu Lebah.
Bibu ketakutan, tapi akhirnya ia ikut membantu. Ia terbang ke sana kemari, membawa potongan daun dan lilin madu. Meskipun lelah, ia terus berusaha tanpa mengeluh sedikit pun.
Setelah badai reda, sarang mereka kembali aman. Semua lebah bersorak gembira. Bibu menatap hasil kerja keras mereka dan tersenyum bangga.
“Ternyata bekerja bersama itu menyenangkan. Kalau aku terus mengeluh, mungkin sarang ini sudah hancur,” ucapnya malu.
Sejak hari itu, Bibu berubah menjadi lebah paling rajin di taman. Ia tak lagi mengeluh, melainkan berterima kasih karena bisa membantu teman-temannya.
Contoh Cerita Dongeng: Angsa Putih dan Air Keruh
Di sebuah danau yang jernih dan tenang, hiduplah seekor angsa putih bernama Luna. Bulu-bulunya berkilau seperti salju, dan ia sangat menyukai air yang bening di tempat tinggalnya. Setiap pagi, Luna berenang sambil memandangi bayangannya di air.
Namun suatu hari, hujan deras turun sepanjang malam. Ketika pagi datang, air danau menjadi keruh dan kotor. Luna kaget melihat bayangannya tak lagi indah.
“Oh tidak! Airnya jelek sekali! Aku tak mau tinggal di sini lagi!” keluhnya sambil mengepakkan sayap.
Ia berusaha mengibaskan air agar kembali jernih, tapi semakin dikibas, air malah semakin keruh. Luna pun kesal dan marah. Ia menatap danau dengan kecewa.
Melihat itu, seekor kura-kura tua yang bijak mendekat.
“Luna,” katanya lembut, “air tidak bisa menjadi jernih kalau terus dikacaukan. Kadang, yang perlu dilakukan hanyalah diam dan menunggu.”
Luna pun diam. Ia berhenti mengepakkan sayap dan duduk tenang di tepi danau. Perlahan-lahan, air mulai tenang kembali. Tak lama, bayangan Luna terlihat lagi, indah seperti semula.
Angsa putih itu tersenyum malu. Ia sadar bahwa kemarahannya justru membuat segalanya makin buruk.
“Terima kasih, Kura-kura. Aku belajar bahwa hati yang tenang bisa menjernihkan segalanya,” ucapnya tulus.
Sejak hari itu, Luna tidak mudah marah lagi. Ia belajar menjaga ketenangan, bahkan ketika keadaan sedang tidak seperti yang ia mau.
Contoh Cerita Dongeng: Berang-berang yang Suka Menolong

Di tepi sungai yang jernih, hiduplah seekor berang-berang bernama Odo. Setiap hari, Odo sibuk membantu siapa pun yang membutuhkan. Ia membantu ikan kecil memperbaiki rumah karang, menolong katak membuat bendungan kecil, dan bahkan membersihkan ranting-ranting yang menyumbat aliran sungai.
Namun, beberapa hewan sering mengejeknya.
“Ngapain sih kamu capek-capek bantu mereka? Tidak ada yang membayar!” kata Burung Gagak sambil tertawa.
Odo hanya tersenyum dan menjawab, “aku menolong karena aku ingin sungai kita tetap indah dan damai.”
Suatu malam, hujan turun sangat deras. Air sungai meluap dan hampir menghancurkan rumah para hewan. Semua panik. Bendungan katak roboh, sarang burung hanyut, dan ikan-ikan terjebak di lumpur.
Tanpa pikir panjang, Odo langsung bekerja. Ia menumpuk batu untuk menahan air, menolong ikan keluar dari lumpur, dan membantu hewan-hewan lain mencari tempat aman. Hewan-hewan yang dulu mengejeknya kini berterima kasih padanya.
Ketika pagi tiba, hujan reda dan sungai kembali tenang. Hewan-hewan berkumpul dan berkata, “Odo, tanpa bantuanmu, kami mungkin sudah kehilangan rumah. Terima kasih!”.
Odo tersenyum bahagia. “Kalian tidak perlu berterima kasih. Menolong teman membuat hatiku tenang,” ujarnya sambil duduk di tepi sungai yang mulai memantulkan sinar matahari.
Sejak hari itu, semua hewan di sungai belajar untuk saling membantu, karena kebaikan sekecil apa pun bisa menyelamatkan banyak kehidupan.
Baca juga: 5 Cerita Dongeng Pendek Bergambar yang Seru dan Menginspirasi
Contoh Cerita Dongeng: Landak yang Tak Punya Teman
Di sebuah padang rumput yang damai, hiduplah seekor landak kecil bernama Lala. Ia ramah dan suka menyapa siapa saja. Namun, tidak ada hewan yang mau bermain dengannya.
“Maaf, Lala, durimu terlalu tajam. Nanti kami tertusuk,” kata Kelinci sambil mundur pelan.
“Lala baik, tapi aku takut tertusuk kalau terlalu dekat,” tambah Tupai.
Lala hanya tersenyum meski hatinya sedih. Ia duduk sendirian di bawah pohon setiap sore, menatap teman-temannya bermain.
“Andai aku tak punya duri, mungkin aku punya banyak teman,” gumamnya pelan.
Suatu malam, hujan deras turun dan angin bertiup kencang. Semua hewan berlarian mencari tempat berlindung, tapi sarang mereka bocor dan udara sangat dingin. Melihat itu, Lala segera memanggil teman-temannya.
“Kemari! Kalian bisa berlindung di bawah semak tempatku bernaung!”.
Awalnya mereka ragu, tapi karena kedinginan, mereka pun mendekat. Lala berusaha memeluk mereka dengan hati-hati agar tidak melukai siapa pun. Anehnya, duri-durinya justru membantu menahan angin dan membuat semua hewan tetap hangat.
Keesokan paginya, hujan berhenti. Semua hewan tersenyum dan berkata, “Lala, durimu ternyata hebat! Duri itulah yang melindungi kami semalam.”
Lala pun tersenyum bahagia. Sejak hari itu, ia tak pernah sendiri lagi, semua hewan tahu bahwa setiap keunikan punya kebaikannya sendiri.
Dari berbagai contoh cerita dongeng fabel di atas, kamu bisa melihat betapa banyak nilai moral yang bisa dipetik dari kisah para hewan yang lucu dan menginspirasi.
Melalui contoh cerita dongeng fabel, kamu bukan hanya bisa menghibur anak-anak, tapi juga menanamkan karakter baik seperti kejujuran, tolong-menolong, dan kerja keras sejak dini.
Jika kamu ingin membuat konten serupa yang menarik dan SEO-friendly, Optimaise sebagai digital agency marketing Malang siap membantu dengan layanan jasa SEO Bali profesional untuk meningkatkan visibilitas website kamu.
Yuk, lanjutkan membaca artikel dongeng sebelum tidur romantis yang penuh makna dan kisah menyentuh hati!
