Surat Al Kahfi adalah surat yang berada di dalam AlQuran yang turun di makkah, lalu apa yang melatarbelangi turunnya surat ini? Yuk bahas secara lengkap!
Table of Contents
Dari pada lama-lama, yuk kita langsung bahas latar belakang, lengkap dengan pembahasan jumlah ayat dan lain-lain, langsung baca sampai akhir ya!
Latar belakang dan konteks surat Al-Kahfi
Surat Al Kahfi merupakan surat ke 18 dalam Al Qur’an yang terdiri dari 110 ayat di dalamnya. Dengan konteks pewahyuannya di Makkah, maka surat ini disebut Makkiyah.
Turunnya wahyu ini bertepatan dengan penganiayaan terhadap umat Islam yang sedang memuncak di Makkah. Nah, karena itu, Surat Al Kahfi yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebelum Hijrah ke Madinah.
Pembahasan sejarah singkat, yang telah kita bahas sebelumnya, tentu memberikan dimensi pemahaman yang luar biasa bukan? Ya, lebih dari sekedar sejarah, surat ini dikenal memiliki keutamaan agung dalam tradisi Islam, terutama anjuran untuk membacanya di hari Jumat sebagai upaya untuk mendapatkan perlindungan dan cahaya dari Allah SWT.
Oleh karena itu, kita akan membahas tentang kisah dan hikmah serta rahasia agar terhindar dari fitnah Dajjal dalam Surat Al-Kahfi di artikel ini.
Lima Kisah Surat Al Kahfi dan Hikmah yang Kita Petik
Kita selami tentang kisahnya dulu ya. Surat Al Kahfi memiliki banyak kisah yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan serta memuat sejarah umat terdahulu. Berikut lima kisah dan hikmah yang kita petik yang dirangkum pada artikel ini :
- Kisah Ashabul Kahfi
Berdasarkan berbagai sumber terdapat tujuh pemuda yaitu Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, dan Thamlika. Mereka dikisahkan sedang tertidur dalam gua selama 309 tahun.
Kenapa mereka tertidur di dalam gua?
Karena mereka sedang diincar oleh penguasa yang zalim untuk dipaksa pindah agama. Sehingga, kisah ini menjadi sebuah kisah pokok dalam surat ini. Bahkan nama surat ini dominasi dari kisah sekelompok pemuda tersebut.
Hal ini merupakan pelajaran penting bagi kita untuk menjaga iman, berpegang teguh pada keyakinan, serta tawakal kepada Allah SWT.
- Kisah Si Kaya dan Si Miskin
Setelah kisah pertama tentang keimanan. Surat Al Kahfi juga mengisahkan tentang harta dan kekayaan.
Dikisahkan pria pertama seorang pemilik kebun yang sombong. Ia memiliki dua kebun anggur yang begitu subur dan kekayaan melimpah. Ia mengaku semuanya itu berkat kerja kerasnya, ia lupa bahwa semua itu pemberian dari Allah padanya.
Kemudian pria kedua yang dimaksud adalah pria fakir miskin yang beriman. Suatu ketika pria kaya pemilik kebun dan pria fakir miskin yang beriman berdialog. Pria miskin beriman memberikan nasihat kepada pemilik kebun bahwa semuanya itu merupakan berkah atau kemuliaan yang dimilikinya itu milik Allah SWT. Akan tetapi, pemilik kebun membantahnya, sehingga Allah memberikan musibah kepadanya karena kesombongannya.
Kisah ini memberikan kita pelajaran tentang harta di dunia ini merupakan cobaan yang mudah menghancurkan iman. Maka dari itu, jangan biarkan kesuksesan membuat kita lupa bahwa semuanya adalah milik Allah SWT.
- Nabi Adam dan Iblis
Kita tadi sudah membahas tentang ujian duniawi. Selanjutnya kita merenungi awal mula penciptaan manusia untuk menyelami akar dari semua konflik.
Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai manusia atau Khalifah (pemimpin) di bumi dari tanah serta memberikannya ilmu pengetahuan (akal) menjadikannya makhluk istimewa. Kemudian Allah memerintahkan semua makhluk termasuk Iblis untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk pengakuan atas keistimewaan dan potensi manusia yang diberi akal atau yang diajarkan nama-nama (pengetahuan).
Namun Iblis menolak karena dirinya merasa lebih mulia yang diciptakan dari api, sedangkan manusia dari tanah.
Akibat penolakan tersebut, Iblis diusir dari surga dan bersumpah akan menyesatkan umat manusia dengan sisa umurnya hingga kiamat kelak.
Adapun kisah ini mengajarkan tentang kesombongan adalah dosa pertama dan pintu gerbang menuju penolakan perintah Allah.
- Nabi Musa dan Nabi Khidir
Dalam kisah ini menceritakan tentang ujian ilmu yang dimiliki. Ujian ilmu ini adalah Nabi Musa. Ia merasa dirinya orang yang paling berilmu. Demi mempelajari ilmu yang belum diketahuinya, Allah memerintahkan untuk mencari Nabi Khidir.
Akhirnya bertemu dengan Nabi Khidir. Dalam perjalanan, Nabi Khidir melakukan tiga tindakan aneh, yaitu:
- Melubangi perahu yang dinaiki dan berpicu membuat perahu tenggelam
- Pembunuhan anak muda yang tidak berdosa
- Memperbaiki dinding rumah yang roboh
Semua tiga tindakan itu diprotes oleh Nabi Musa yang dianggap tidak masuk akal. Namun, Nabi Khidir menjelaskan bahwa semua tindakan tersebut memiliki makna dan hikmah tersembunyi yang diperintahkan langsung oleh Allah. Seperti mencegah raja zalim yang akan menyita perahu, menyelamatkan orang tua dari anak yang durhaka, dan melindungi harta anak yatim.
Kisah ini memberikan pelajaran tentang mencari ilmu harus rendah hati. Serta memahami bahwa Allah lebih jauh melampaui dari pemahaman manusia. Apa yang terlihat buruk bukan berarti buruk, namun seringkali menyimpan kebaikan dan hikmah yang paling besar.
- Kisah Dzulqarnain
Sosok Dzulqarnain merupakan raja yang saleh dan bijaksana. Ia memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk memenangkan peperangan.
Dalam perjalanan perang, ia di barat bumi bertemu kaum di dekat mata air berlumpur hitam, dan ia bertindak adil dengan memberi pilihan antara hukuman bagi yang zalim dan kebaikan bagi yang berbuat baik.
Di bagian timur, ia bertemu kaum yang tidak memiliki pelindung dari matahari. Kemudian ia membimbing mereka.
Lalu di antara dua gunung, ia bertemu kaum yang terancam oleh suku perusak yaitu Ya’juj dan Ma’juj.
Kaum tersebut meminta bantuan Dzulqarnain untuk membuat penghalang. Apakah Dzulqarnain akan membantu? Ya, tentu saja, dengan kekuatan dan kebijaksanaannya, ia membangun dinding besi raksasa yang diperkuat dengan lelehan tembaga untuk menutup celah tempat Ya’juj dan Ma’juj bisa keluar.
Kisah ini memberikan pelajaran tentang kekuasaan dan kekuatan merupakan sebuah amanah. Dzulqarnain menunjukkan bahwa kekuasaan dan kekuatan yang dimilikinya semata-mata karena pertolongan Allah. Maka dari itu, ia gunakan untuk menolong yang lemah, menegakkan keadilan, dan menyebarkan kebaikan.
Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi
Setelah kita membahas kisah-kisah pada surat Al kahfi. Surat Al Kahfi memiliki keistimewaan yang begitu luar biasa, terutama jika dibaca pada hari Jumat. Nah. selanjutnya mari kita selami keutamaan membaca Surat Al Kahfi, diantaranya:
- Di Hari Kiamat akan Dipancarkan Cahaya
Sebagaimana yang telah disampaikan diatas, bahwa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat akan mendatangkan cahaya di hari kiamat. Hal tersebut, disabdakan Rasulullah SAW:
“Barang siapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga baitul Atiq,” (HR Al Hakim, Al Baihaqi dan Ad Darimi).
- Mendapatkan Cahaya Duniawi (Petunjuk dan Bimbingan)
Tidak hanya di akhirat akan mendapatkan cahaya, sebagaimana yang dijelaskan diatas. Namun, di dunia akan mendapatkan cahaya berupa petunjuk dan bimbingan Allah SWT. Bahkan cahaya ini akan membersamai kita hingga Jumat berikutnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya barang siapa membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat,” (HR Hakim).”
- Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Fitnah Dajjal sangat menyiksa dan menyesatkan. Namun, hal tersebut mampu dihindarkan salah satunya dengan cara rajin membaca surat Al Kahfi, meski membacanya tidak hanya di hari Jumat saja, akan mendapatkan perlindungan dari fitnah Dajjal. Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar,” (HR Ahmad).
Refleksi dan Implementasi Ajaran Surat Al Kahfi
Sebagaimana kisah dan hikmah diatas. Kita bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan keseharian. Implementasi ini merupakan sebuah kunci utama.
Pada saat keimanan kita diuji, bahkan merasa tertekan oleh lingkungan yang tidak mendukung. Ingatlah keteguhan tujuh pemuda yang memilih menyelamatkan keyakinan mereka di atas kenyamanan dunia.
Selanjutnya, ketika diuji dengan harta, maka ingatlah kisah tragis pemilik kebun yang sombong.
Lalu, jika kita berhadapan dengan orang yang berilmu, maka tanamkan sifat rendah hati seperti pada kisah Nabi Musa.
Pada ujian memiliki kekuatan atau kekuasaan, gunakanlah untuk kebaikan, meniru kebijaksanaan Dzulqarnain.
Semuanya itu, berinti pada hidupkan iman diatas segalanya dan jadikan Allah sebagai satu-satunya pelindung.
