Membacakan dongeng putri kepada anak-anak yang baru belajar membaca bisa menjadi momen yang sangat menyenangkan dan penuh keajaiban.
Cerita-cerita sederhana dengan tokoh putri yang baik hati dan penuh petualangan tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan membaca, tapi juga menumbuhkan imajinasi serta nilai-nilai positif sejak dini.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai dongeng putri yang ramah dan mudah dipahami, cocok untuk menemani perjalanan belajar membaca anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan penuh warna.
Table of Contents
Dongeng Putri Tidur di Balik Lukisan

Di sebuah kerajaan bernama Aurelina, hiduplah seorang putri bernama Selika. Ia terkenal lembut dan gemar melukis pemandangan hutan. Suatu hari, istana kedatangan seorang pelukis tua misterius yang membawa kuas berkilau.
Ia menawarkan kuas itu sebagai hadiah untuk sang putri. Tanpa curiga, Selika menerimanya dan mulai melukis sebuah hutan baru, lebih indah dari lukisan mana pun yang pernah ia buat.
Namun saat kuas itu menyentuh kanvas, angin aneh berembus dari balik lukisan. Warnanya bergerak, pepohonan goyah seperti hidup, dan suara dedaunan terdengar samar. Sebelum Selika sempat mundur, cahaya kuat menyedot tubuhnya masuk ke dalam lukisan. Ia jatuh tertidur di tengah hutan yang baru saja ia gambar.
Di dunia nyata, para penjaga menemukan sang putri terbaring tak bergerak, tubuhnya tetap di istana tetapi jiwanya lenyap. Hanya seorang anak laki-laki bernama Naro, pembantu kecil di ruang seni istana, yang melihat bayangan Selika di dalam lukisan. Ia menyadari sesuatu yang tak dilihat orang lain, mata hutan di dalam kanvas itu terbuka dan memerhatikan.
Dengan nekat, Naro menyentuh permukaan lukisan dan tubuhnya melintas masuk ke dalam dunia yang sama. Di sana, ia menemukan Selika yang tertidur di bawah pohon merah raksasa.
Untuk membangunkannya, Naro harus mencari “Sumber Warna Pertama”, cahaya kecil yang menjadi nyawa dari setiap lukisan. Cahaya itu dijaga oleh makhluk kabut yang iri pada bakat sang putri.
Dengan keberanian yang lahir dari ketulusan, Naro berhasil merebut cahaya itu dan mengembalikannya ke tangan Selika. Saat cahaya menyentuh jari sang putri, ia perlahan membuka mata.
Keduanya keluar dari lukisan, dan kuas terkutuk itu berubah menjadi abu. Sejak hari itu, Selika tak hanya dikenal sebagai putri yang pandai melukis, tetapi juga putri yang pernah hidup di balik kanvas.
Baca juga: 6 Dongeng Pendek Bahasa Inggris untuk Belajar dengan Cara Menyenangkan
Dongeng Putri Tidur yang Menunggu Musim
Di sebuah kerajaan bernama Lirena, hiduplah Putri Naila yang istimewa. Ia bukan putri biasa, karena ia adalah penjaga musim semi. Setiap kali musim semi datang, bunga bermekaran dan dunia kembali hidup berkat sentuhan Naila yang membangunkan alam dari tidur panjangnya.
Namun suatu tahun, musim semi tak kunjung tiba. Salju menutupi seluruh kerajaan, es menggantung di cabang-cabang pohon, dan udara dingin membuat semua makhluk menjadi lesu. Naila sendiri tertidur dalam pelukan salju, tak bisa bangun walau matahari bersinar terang.
Raja dan rakyat sangat sedih. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sampai seorang penggembala muda bernama Dara datang membawa kabar dari desa terpencil. Di sana, katanya, “biji matahari” yang membawa kehangatan telah hilang entah kemana.
Naila hanya bisa tersenyum tipis saat Dara memberanikan diri mencari biji itu di hutan gelap dan lembah sunyi. Meski takut, Dara yakin jika ia bisa menemukan dan membawa kembali biji matahari, musim semi akan kembali dan sang putri bisa bangun.
Perjalanan Dara penuh tantangan, angin dingin yang menggigit, jalan berliku, dan suara misterius yang mencoba mengusirnya. Namun tekadnya kuat, karena ia tahu bukan hanya sang putri yang menunggu musim semi, tapi seluruh negeri.
Akhirnya, di puncak gunung yang tertutup kabut, Dara menemukan biji matahari yang berkilauan. Dengan hati-hati, ia membawa pulang dan menanamnya di taman istana.
Saat biji itu tumbuh menjadi pohon kecil yang bercahaya, kehangatan menyebar ke seluruh kerajaan. Salju mencair, bunga bermekaran, dan mata Naila terbuka perlahan.
Putri Naila bangkit, tersenyum, dan menyapa dunia yang kembali berwarna. Musim semi telah kembali berkat keberanian seorang penggembala yang tak pernah menyerah.
Dongeng Putri Duyung dan Bintang yang Jatuh ke Laut

Di kedalaman lautan biru yang luas, hiduplah Putri Duyung bernama Mira. Suaranya lembut dan hati yang penuh rasa ingin tahu membuatnya sangat dicintai oleh makhluk laut.
Suatu malam, saat bintang-bintang berkelip terang, sebuah cahaya jatuh dari langit dan mendarat di permukaan laut dekat istana Mira. Cahaya itu berubah menjadi sosok kecil bercahaya seperti bintang yang hilang. Putri Mira memberinya nama “Nara”.
Nara tidak ingat bagaimana cara kembali ke langit. Cahaya kecil itu mulai memudar setiap hari, dan Mira tahu waktu mereka sangat terbatas. Dengan hati penuh harap, Putri Duyung memutuskan membantu Nara menemukan jalan pulang.
Mereka menjelajah ke dalam gua-gua bercahaya dan terumbu karang berkilau, tempat makhluk laut bijak tinggal. Di sana, mereka mendengar cerita tentang “Pelita Langit”, sebuah batu ajaib yang dapat membuka pintu menuju bintang-bintang.
Namun, pelita itu dijaga oleh makhluk laut bayangan yang iri pada cahaya Nara dan mencoba menangkap mereka. Dengan keberanian yang baru ditemukan, Mira melindungi Nara dan bersama-sama mereka mengalahkan bayangan gelap itu.
Akhirnya, mereka menemukan Pelita Langit yang berkilauan di dasar laut. Saat Mira menempatkan pelita di tangan Nara, cahaya bintang itu kembali menyala dengan kuat. Nara mulai terangkat ke langit, tersenyum dan berjanji akan selalu menjaga lautan dari atas sana.
Putri Duyung Mira menatap bintang baru yang bersinar terang di langit malam, tahu bahwa persahabatan mereka telah menyatukan langit dan laut dalam keajaiban yang abadi.
Dongeng Putri Duyung dan Kerang Bernyanyi
Di dasar laut yang penuh warna, tinggal seorang Putri Duyung bernama Maya. Suaranya merdu, tapi yang paling istimewa adalah kecintaannya pada kerang-kerang yang bertebaran di dasar samudra.
Suatu hari, saat sedang menyusuri terumbu karang, Maya menemukan sebuah kerang ungu yang sangat unik. Ketika ia menyentuhnya, kerang itu mulai bernyanyi dengan suara lembut, penuh rindu dan kesedihan. Lagu itu begitu indah tapi membuat hati Maya teriris, seolah kerang itu menyimpan cerita yang belum selesai.
Maya penasaran, lalu membawa kerang itu ke makhluk laut bijak, Gurita Tua yang bernama Owen. Owen menjelaskan bahwa kerang bernyanyi karena menyimpan pesan rahasia, sebuah peta yang tersembunyi dalam nada lagu. Peta itu menunjukkan jalan menuju sebuah pulau terlarang yang hilang dari peta laut manapun.
Dengan tekad bulat, Maya memulai petualangan bersama beberapa teman lautnya, ikan warna-warni bernama Luca dan penyu bijak bernama Zara. Mereka mengikuti suara nyanyian kerang, melewati gua gelap, dan melintasi arus deras yang misterius.
Di pulau terlarang, Maya menemukan sebuah kerajaan bawah laut yang dulu makmur tapi kini sunyi karena hilangnya cahaya ajaib. Lagu kerang ternyata adalah panggilan untuk membawa cahaya itu kembali.
Dengan keberanian dan suara merdunya, Maya bernyanyi bersama kerang, menghidupkan kembali cahaya dan kehidupan pulau. Semua makhluk laut bersorak gembira, dan kerajaan yang hilang kembali bersinar.
Sejak itu, kerang bernyanyi bukan hanya tentang kesedihan, tapi juga tentang harapan dan persahabatan yang mengikat Maya dengan lautan luas.
Baca juga: Kopi, Buku, dan Cerita Mengapa Dongeng Kopi Layak Kamu Kunjungi
Dongeng Putri Malu Penjaga Hutan Rahasia

Di tengah hutan yang lebat dan penuh misteri, hiduplah seorang peri kecil bernama Luna, yang dikenal sebagai Putri Malu. Luna tinggal di dalam bunga Putri Malu yang akan menutup rapat setiap kali ada langkah makhluk besar mendekat. Karena sifatnya yang pemalu, Luna jarang terlihat oleh manusia atau makhluk besar lainnya.
Suatu hari, hutan tempat Luna tinggal mulai kehilangan warnanya. Daun-daun yang dulu hijau segar berubah menjadi kusam dan bunga-bunga layu perlahan. Semua makhluk hutan menjadi sedih dan bingung, karena hutan adalah rumah mereka.
Luna merasa terpanggil untuk mencari tahu penyebabnya. Meski malu dan takut, ia memutuskan untuk berani keluar dari persembunyiannya. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan seekor burung hantu bijak yang mengatakan bahwa kabut gelap telah menyusup ke dalam hutan dan menyerap warna kehidupan.
Luna harus menyusup diam-diam ke tengah kabut itu. Dengan kemampuannya menutup diri seperti bunga yang tertutup rapat, ia bisa melewati kabut tanpa terdeteksi. Di dalam kabut, Luna menemukan sumber gelap itu, seekor monster kabut yang sedang menghisap warna dari hutan.
Dengan hati yang penuh keberanian, Luna mengeluarkan cahaya kecil dari dalam dirinya. Cahaya itu cukup kuat untuk mengusir kabut dan membebaskan warna-warna hutan yang hilang. Monster kabut pun menghilang, dan hutan kembali cerah seperti semula.
Sejak saat itu, Luna tidak lagi takut menunjukkan dirinya. Ia tahu bahwa rasa malu bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan tersembunyi yang bisa menyelamatkan rumahnya dan semua makhluk di dalamnya.
Beragam dongeng putri yang sudah kita jelajahi menunjukkan betapa pentingnya cerita-cerita tersebut dalam menginspirasi dan mendidik anak-anak. Melalui dongeng putri, anak-anak belajar nilai keberanian, kebaikan, dan imajinasi yang kaya.
Jika kamu ingin menghadirkan konten berkualitas untuk bisnis atau kampanye, Optimaise, digital agency Malang, siap membantu dengan jasa press release dan strategi digital marketing yang efektif.
Jangan lupa, jadikan momen sebelum tidur lebih hangat dan bermakna dengan selalu menyimak artikel dongeng sebelum tidur sebagai teman cerita.
