Banyak orang ingin membaca surat Yasin latin mudah dibaca, terlebih bagi mereka yang belum lancar membaca huruf Arab, agar tetap bisa ikut mengamalkan dan merenungkan isinya dengan khusyuk.
Tentu saja hal tersebut tidak salah, apalagi masih dalam tahap belajar. Namun, melalui artikel ini kami tidak hanya akan membahas surat Yasin latin mudah dibaca saja, tapi lengkap dengan arti dan maknanya. Simak sampai akhir, ya.
Table of Contents
Sekilas Tentang Surat Yasin

Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al-Qur’an dan termasuk golongan surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surat ini terdiri dari 83 ayat dan sering disebut sebagai “jantungnya Al-Qur’an”, sebuah sebutan yang menggambarkan betapa penting dan mendalam pesan yang dikandungnya.
Tema utama Surat Yasin berkisar pada keimanan kepada Allah, kerasulan Nabi Muhammad SAW, hari kebangkitan, serta balasan bagi manusia atas amal perbuatannya. Karena kandungannya yang menyentuh aspek akidah dan hati, Surat Yasin sering dibaca dalam berbagai kesempatan—baik untuk ibadah rutin maupun saat mencari ketenangan.
Keutamaan Surat Yasin

Keutamaan Surat Yasin sudah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat dan penjelasan ulama. Beberapa di antaranya:
- Menjadi pengingat tentang akhirat
Surat Yasin banyak membahas kehidupan setelah mati, sehingga membantu melunakkan hati dan menumbuhkan kesadaran spiritual. - Memberi ketenangan batin
Banyak orang merasakan ketenangan setelah membaca Surat Yasin, terutama saat menghadapi kesulitan hidup. - Dibaca untuk orang yang sedang sakaratul maut
Dalam tradisi Islam, Surat Yasin sering dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi ajal sebagai bentuk doa dan pendampingan spiritual. - Menguatkan iman dan tauhid
Isi Surat Yasin menegaskan keesaan Allah dan kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW. - Mendorong refleksi diri
Kisah-kisah di dalamnya mengajak pembaca bercermin tentang pilihan hidup dan konsekuensinya.
Surat Yasin Latin Mudah Dibaca dan Artinya (Ayat 1–83)
Berikut ini bacaan surat Yasin latin mudah dibaca yang cocok untuk mereka yang sedang dalam tahap belajar atau mempelajari Al-Qur’an.
Ayat 1
Latin: Yā Sīn
Arti: Ya Sin.
Ayat 2
Latin: Wal-qur’ānil-ḥakīm
Arti: Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah,
Ayat 3
Latin: Innaka laminal-mursalīn
Arti: Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari para rasul,
Ayat 4
Latin: ‘Alā ṣirāṭim mustaqīm
Arti: (yang berada) di atas jalan yang lurus,
Ayat 5
Latin: Tanzīlal-‘azīzir-raḥīm
Arti: (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,
Ayat 6
Latin: Litundzira qaumam mā undzira ābā’uhum fa hum ghāfilūn
Arti: Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai.
Ayat 7
Latin: Laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā akṡarihim fa hum lā yu’minūn
Arti: Sungguh, pasti berlaku ketetapan (Allah) terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak beriman.
Ayat 8
Latin: Inna ja‘alnā fī a‘nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥūn
Arti: Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, sehingga mereka tertengadah.
Ayat 9
Latin: Wa ja‘alnā mim baini aidīhim saddanw wa min khalfihim saddan fa aghsyaināhum fa hum lā yubṣirūn
Arti: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding, lalu Kami tutupi mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Ayat 10
Latin: Wa sawā’un ‘alaihim a andzartahum am lam tundzirhum lā yu’minūn
Arti: Sama saja bagi mereka, engkau beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
Ayat 11
Latin: Innāmā tundziru manittaba‘adz-dzikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-ghaib fa basysyirhu bi maghfiratin wa ajrin karīm
Arti: Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang mengikuti peringatan dan takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih meskipun tidak melihat-Nya. Maka sampaikanlah kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang mulia.
Ayat 12
Latin: Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum wa kulla syai’in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn
Arti: Sungguh, Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas.
Ayat 13
Latin: Waḍrib lahum maṡalan aṣḥābal-qaryah idz jā’ahal-mursalūn
Arti: Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri ketika para rasul datang kepada mereka.
Ayat 14
Latin: Idz arsalnā ilaihimutsnaini fa każżabūhumā fa ‘azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalūn
Arti: Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang rasul, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan rasul ketiga, maka ketiga rasul itu berkata, “Sesungguhnya kami adalah utusan kepada kamu.”
Ayat 15
Latin: Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai’in in antum illā takżibūn
Arti: Mereka berkata, “Kamu hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta.”
Ayat 16
Latin: Qālū rabbunā ya‘lamu innā ilaikum lamursalūn
Arti: Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa kami benar-benar utusan kepada kamu.”
Ayat 17
Latin: Wa mā ‘alainā illal-balāghul-mubīn
Arti: Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.”
Ayat 18
Latin: Qālū innā taṭayyarnā bikum la’in lam tantahū lanarjumannakum wa laya massannakum minnā ‘ażābun alīm
Arti: Mereka berkata, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh jika kamu tidak berhenti, kami pasti akan merajammu dan kamu pasti akan merasakan azab yang pedih dari kami.”
Ayat 19
Latin: Qālū ṭā’irukum ma‘akum a in żukkirtum bal antum qaumum musrifūn
Arti: Mereka berkata, “Nasib malangmu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
Ayat 20
Latin: Wa jā’a min aqṣal-madīnati rajuluy yas‘ā qāla yā qaumi-ttabi‘ul-mursalīn
Arti: Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki dengan bergegas, dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah para rasul.”
Baca Juga: Al-Qur’an Surah Al Humazah: Arab, Latin, dan Maknanya Lengkap
Ayat 21
Latin: Ittabi‘ū man lā yas’alukum ajran wa hum muhtadūn
Arti: Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ayat 22
Latin: Wa mā liya lā a‘budulladzī faṭaranī wa ilaihi turja‘ūn
Arti: Dan mengapa aku tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan?
Ayat 23
Latin: A attakhiżu min dūnihī ālihatal in yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tughni ‘annī syafā‘atuhum syai’aw wa lā yunqiżūn
Arti: Apakah aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Dia? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki kemudaratan bagiku, syafaat mereka tidak berguna sama sekali dan mereka tidak dapat menyelamatkanku.
Ayat 24
Latin: Innī iżal lafī ḍalālim mubīn
Arti: Sungguh, jika demikian aku benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.
Ayat 25
Latin: Innī āmantu birabbikum fasma‘ūn
Arti: Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah (pengakuan)ku.”
Ayat 26
Latin: Qīladkhulil-jannah qāla yā laita qaumī ya‘lamūn
Arti: Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
Ayat 27
Latin: Bimā ghafara lī rabbī wa ja‘alanī minal-mukramīn
Arti: tentang apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.”
Ayat 28
Latin: wa mâ anzalnâ ‘alâ qaumihî mim ba‘dihî min jundim minas-samâ’i wa mâ kunnâ munzilîn
Arti: Setelah dia (dibunuh), Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya.
Ayat 29
Latin:
In kaanat illaa shaiḥatan waaḥidatan fa-idzaa hum khaamiduun
Artinya:
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
Ayat 30
Latin:
Yaa ḥasratan ‘alal ‘ibaad, maa ya’tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahzi-uun
Artinya:
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
Ayat 31
Latin:
Alam yaraw kam ahlaknaa qablahum minal quruuni annahum ilaihim laa yarji’uun
Artinya:
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, dan orang-orang yang telah binasa itu tidak kembali kepada mereka?
Ayat 32
Latin:
Wa in kullun lammaa jamii’ul ladainaa muḥḍaruun
Artinya:
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
Ayat 33
Latin:
Wa aayatun lahumul arḍul maitatu aḥyainaa haa wa akhrajnaa minhaa ḥabban fa minhu ya’kuluun
Artinya:
Dan suatu tanda bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan.
Ayat 34
Latin:
Wa ja’alnaa fiihaa jannaatim min nakhiilin wa a’naabin wa fajjarnnaa fiihaa minal ‘uyuun
Artinya:
Dan Kami jadikan di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami pancarkan padanya beberapa mata air.
Ayat 35
Latin:
Liya’kuluu min tsamarihi wa maa ‘amilat-hu aidiihim, afalaa yasykuruun
Artinya:
Supaya mereka dapat makan dari buahnya dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka sendiri. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
Ayat 36
Latin:
Subḥaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tumbitul arḍu wa min anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun
Artinya:
Mahasuci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Ayat 37
Latin:
Wa aayatun lahumul lail, naslakhu minhun nahaara fa-idzaa hum muẓlimuun
Artinya:
Dan suatu tanda bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang darinya, maka seketika itu mereka berada dalam kegelapan.
Ayat 38
Latin:
Wasy syamsu tajrii limustaqarril lahaa, dzaalika taqdiirul ‘aziizil ‘aliim
Artinya:
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
Ayat 39
Latin:
Wal qamara qaddarnaahu manaazila ḥattaa ‘aada kal ‘urjuunil qadiim
Artinya:
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah sehingga ia kembali seperti tandan yang tua.
Ayat 40
Latin:
Lasy syamsu yambaghii lahaa an tudrikal qamara wa lal lailu saabiqun nahaar, wa kullun fii falakin yasbaḥuun
Artinya:
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
Ayat 41
Latin:
Wa aayatun lahum annaa ḥamalnaa dzurriyyatahum fil fulkil masyhuun
Artinya:
Dan suatu tanda bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
Ayat 42
Latin:
Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun
Artinya:
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang serupa dengan bahtera itu yang dapat mereka naiki.
Ayat 43
Latin:
Wa in nasya’ nughriqhum falaa shariikha lahum wa laa hum yunqadzuun
Artinya:
Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka, maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak pula mereka diselamatkan.
Ayat 44
Latin:
Illaa raḥmatan minnaa wa mataa’an ilaa ḥiin
Artinya:
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu.
Ayat 45
Latin:
Wa idzaa qiila lahumuttaquu maa baina aidiikum wa maa khalfakum la’allakum turḥamuun
Artinya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan azab yang di hadapanmu dan yang di belakangmu agar kamu mendapat rahmat,”
Ayat 46
Latin:
Wa maa ta’tiihim min aayatim min aayaati rabbihim illaa kaanuu ‘anhaa mu’riḍiin
Artinya:
Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda Tuhan mereka, melainkan mereka berpaling darinya.
Ayat 47
Latin:
Wa idzaa qiila lahum anfiqoo mimmaa razaqakumullaahu qaalalladziina kafaruu lilladziina aamanuu anut’imuu man lau yasyaa’ullaahu at’amah, in antum illaa fii ḍalaalim mubiin
Artinya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang Allah berikan kepadamu,” orang-orang kafir berkata kepada orang-orang beriman, “Apakah kami harus memberi makan orang-orang yang jika Allah menghendaki tentu Dia akan memberinya makan?” Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Ayat 48
Latin:
Wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum ṣaadiqiin
Artinya:
Dan mereka berkata, “Kapankah janji ini (hari kebangkitan) jika kamu orang-orang yang benar?”
Ayat 49
Latin:
Maa yanzhuruuna illaa shaiḥatan waaḥidatan ta’khudzuhum wa hum yakhissimuun
Artinya:
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
Ayat 50
Latin:
Falaa yastathii’uuna taushiyatan wa laa ilaa ahlihim yarji’uun
Artinya:
Maka mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan tidak pula kembali kepada keluarganya.
Baca Juga: Mendalami Makna Surah Al Isra Ayat 32, Larangan Tegas Al-Qur’an untuk Umat Islam
Ayat 51
Latin:
Wa nufikha fish shuuri fa-idzaa hum minal ajdaatsi ilaa rabbihim yansiluun
Artinya:
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya menuju kepada Tuhan mereka.
Ayat 52
Latin:
Qaaluu yaa wailanaa man ba’atsanaa mim marqadinaa, haadzaa maa wa’adar raḥmaanu wa shadaqal mursaluun
Artinya:
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?” Inilah yang dijanjikan Tuhan Yang Maha Pemurah dan benarlah para rasul.
Ayat 53
Latin:
In kaanat illaa shaiḥatan waaḥidatan fa-idzaa hum jamii’ul ladainaa muḥḍaruun
Artinya:
Tidak ada teriakan itu selain satu teriakan saja; maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami.
Ayat 54
Latin:
Fal yauma laa tuzhlamu nafsun syai-an wa laa tujzawna illaa maa kuntum ta’maluun
Artinya:
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalas kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat 55
Latin:
Inna asḥḥaabal jannatil yauma fii syughulin faakihuun
Artinya:
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.
Ayat 56
Latin:
Hum wa azwaajuhum fii zhilaalin ‘alal araa-iki muttaki-uun
Artinya:
Mereka dan pasangan-pasangannya berada di tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.
Ayat 57
Latin:
Lahum fiihaa faakihatun wa lahum maa yadda’uun
Artinya:
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan.
Ayat 58
Latin:
Salaamun qaulan mir rabbir raḥiim
Artinya:
(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Ayat 59
Latin:
Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun
Artinya:
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa.”
Ayat 60
Latin:
Alam a’had ilaikum yaa banii aadama alla ta’budusy syaithaan, innahuu lakum ‘aduwwum mubiin
Artinya:
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu, wahai anak Adam, agar kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Ayat 61
Latin:
Wa an’buduunii, haadzaa shiraathum mustaqiim
Artinya:
Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
Ayat 62
Latin:
Wa laqad adhalla minkum jibillan katsiiraa, afalam takuunu ta’qiluun
Artinya:
Dan sungguh, ia (setan) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?
Ayat 63
Latin:
Haadzihii jahannamul latii kuntum tuu’aduun
Artinya:
Inilah neraka Jahanam yang dahulu kamu diancam dengannya.
Ayat 64
Latin:
Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun
Artinya:
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan karena kamu dahulu mengingkarinya.
Ayat 65
Latin:
Al yauma nakhtimu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun
Artinya:
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan tangan mereka berkata kepada Kami serta kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Ayat 66
Latin:
Wa lau nasyaa’u lathamasnaa ‘alaa a’yunihim fastabaqush shiraatha fa-annaa yubshiruun
Artinya:
Dan jika Kami menghendaki, tentu Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, maka bagaimana mereka dapat melihat?
Ayat 67
Latin:
Wa lau nasyaa’u lamassakhnaahum ‘alaa makaanatihim famaastathaa’uu mudhiyyan wa laa yarji’uun
Artinya:
Dan jika Kami menghendaki, tentu Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak mampu berjalan dan tidak pula kembali.
Ayat 68
Latin:
Wa man nu’ammirhu nunakkis-hu fil khalq, afalaa ya’qiluun
Artinya:
Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya, niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (lemah). Maka apakah mereka tidak berpikir?
Ayat 69
Latin:
Wa maa ‘allamnaahusy syi’ra wa maa yambaghii lah, in huwa illaa dzikrun wa qur-aanum mubiin
Artinya:
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya dan tidak pantas baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas.
Ayat 70
Latin:
Liyundzira man kaana ḥayyan wa yaḥiqqal qaulu ‘alal kaafiriin
Artinya:
Agar dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup dan agar ketetapan (azab) berlaku bagi orang-orang kafir.
Ayat 71
Latin:
Awalam yarauu annaa khalaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa an’aaman fahum lahaa maalikuun
Artinya:
Tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka binatang ternak dari apa yang telah Kami ciptakan dengan tangan Kami, lalu mereka memilikinya?
Ayat 72
Latin:
Wa dzallalnaahaa lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya’kuluun
Artinya:
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebagiannya mereka jadikan kendaraan dan sebagiannya mereka makan.
Ayat 73
Latin:
Wa lahum fiihaa manaa fi’u wa masyaarib, afalaa yasykuruun
Artinya:
Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
Ayat 74
Latin:
Wattakhadzuu min duunillaahi aalihatan la’allahum yunsharuun
Artinya:
Dan mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
Ayat 75
Latin:
Laa yastathii’uuna nashrahum wa hum lahum jundum muḥḍaruun
Artinya:
Sembahan-sembahan itu tidak dapat menolong mereka, padahal mereka menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga sembahan-sembahan itu.
Ayat 76
Latin:
Falaa yahzunka qawluhum, innaa na’lamu maa yusirruuna wa maa yu’linuun
Artinya:
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkanmu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Ayat 77
Latin:
Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuthfatin fa-idzaa huwa khashiimum mubiin
Artinya:
Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes air, tiba-tiba dia menjadi penentang yang nyata.
Ayat 78
Latin:
Wa ḍaraba lanaa matsalan wa nasiya khalqah, qaala man yuhyil ‘izhaama wa hiya ramiim
Artinya:
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; ia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur?”
Ayat 79
Latin:
Qul yuhyiihaalladzii ansya-ahaa awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘aliim
Artinya:
Katakanlah, “Yang akan menghidupkannya ialah Allah yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.”
Ayat 80
Latin:
Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdhari naaran fa-idzaa antum minhu tuuqiduun
Artinya:
Dialah Allah yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu menyalakan api dari kayu itu.
Ayat 81
Latin:
Awalaisa alladzii khalaqas samaawaati wal arḍa biqaadirin ‘alaa an yakhluqa mitslahum, balaa wa huwal khallaaqul ‘aliim
Artinya:
Dan tidakkah Allah yang menciptakan langit dan bumi berkuasa menciptakan kembali yang serupa dengan itu? Benar, Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Ayat 82
Latin:
Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an an yaquula lahuu kun fa yakuun
Artinya:
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah,” maka terjadilah ia.
Ayat 83
Latin:
Fasubḥaanalladzii biyadihii malakuutu kulli syai-in wa ilaihi turja’uun
Artinya:
Maka Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Makna Surat Yasin
Makna Surat Yasin sangat luas dan menyentuh berbagai sisi kehidupan manusia. Di antaranya:
- Peneguhan kerasulan Nabi Muhammad SAW
Allah menegaskan bahwa Rasulullah membawa kebenaran, meskipun banyak yang menolak. - Gambaran tentang kebangkitan dan hari akhir
Surat Yasin mengajak manusia berpikir tentang hidup setelah mati dan keadilan Allah. - Peringatan bagi yang lalai
Banyak manusia hidup tanpa peduli pada nilai kebenaran—dan surat ini hadir sebagai pengingat. - Kasih sayang Allah
Meski penuh peringatan, Surat Yasin juga sarat dengan rahmat dan kesempatan untuk kembali kepada-Nya.
Makna surat Yasin latin mudah dibaca tidak hanya relevan pada masa turunnya, tetapi juga sangat kontekstual dengan kehidupan modern yang sering membuat manusia lupa pada tujuan hidup.
Kisah Turunnya Surat Yasin (Asbabun Nuzul)
Secara khusus, Surat Yasin tidak memiliki satu peristiwa sebagai sebab turunnya atau asbabun nuzul. Namun, para ulama berpendapat bahwa surat ini turun dalam konteks dakwah Rasulullah SAW di Makkah yang penuh tantangan.
Kaum Quraisy saat itu sangat keras menolak ajaran tauhid. Mereka meragukan kerasulan Nabi Muhammad SAW dan menganggap Al-Qur’an sebagai sihir atau dongeng. Surat Yasin turun untuk meneguhkan hati Rasulullah, sekaligus menjadi hujjah (argumen kuat) atas kebenaran risalah Islam.
Salah satu kisah penting dalam Surat Yasin adalah kisah Ashabul Qaryah, yaitu penduduk suatu negeri yang didatangi para utusan Allah, namun menolak dan membunuh seorang mukmin yang mengajak pada kebenaran. Kisah ini menjadi cermin bagaimana manusia sering menolak kebenaran meski telah jelas di hadapan mereka.
Baca Juga: Al-Qur’an Surah Al Humazah: Arab, Latin, dan Maknanya Lengkap
Video Bacaan Surat Yasin Lengkap oleh Muzammil Hasballah
Cara Mengamalkan Nilai Surat Yasin Latin Mudah dibaca dalam Kehidupan Sehari-Hari
Surat Yasin latin mudah dibaca tentu juga harus diamalkan. Beberapa cara praktis mengamalkannya:
- Surat Yasin latin mudah dibaca secara rutin dengan tadabbur
Tidak terburu-buru, pahami maknanya sedikit demi sedikit. - Menjaga keimanan di tengah kesibukan
Surat Yasin mengingatkan agar iman tidak hanya muncul saat ibadah, tetapi juga dalam aktivitas harian. - Berbuat baik meski tak populer
Seperti tokoh mukmin dalam Surat Yasin yang tetap membela kebenaran meski sendirian. - Menguatkan harapan pada rahmat Allah
Dalam situasi sulit, Surat Yasin mengajarkan bahwa pertolongan Allah selalu dekat. - Menjadikan akhirat sebagai orientasi hidup
Bekerja dan berusaha di dunia, tetapi tidak melupakan tujuan akhir.
Tanya Jawab Seputar Surat Yasin
Q: Apakah boleh membaca Surat Yasin latin saja?
A: Boleh, terutama bagi yang belum lancar membaca Arab. Namun, tetap dianjurkan belajar membaca huruf Arab secara bertahap.
Q: Kapan waktu terbaik membaca Surat Yasin?
A: Bisa kapan saja. Banyak orang membacanya malam Jumat, saat pagi hari, atau ketika menghadapi kesulitan.
Q: Apakah Surat Yasin khusus untuk orang meninggal?
A: Tidak. Surat Yasin juga sangat baik dibaca untuk diri sendiri sebagai pengingat dan penguat iman.
Jika kamu ingin memperdalam pemahaman tentang nilai ketuhanan, mempelajari surat yasin lengkap 83 ayat adalah awal yang tepat. Atau kamu memiliki sebuah website dan ingin menyebarkan pesan-pesan kebaikan seperti ini ke banyak orang, bekerjasama dengan Digtal Agency Malang, seperti Optimaise, yang memiliki layanan Jasa Press Release menjadi Langkah yang tepat.
Jadi, sebarkan kebaikan dengan langkah yang tepat agar pesanmu bisa sampai ke banyak orang dengan lebih mudah!
