Digital MarketingSEO

Apa Itu Content Planning dan 9 Strategi Memaksimalkannya

Suwardi

content planning

Saat ini, media sosial bukan hanya menjadi media hiburan atau media untuk mencari informasi saja. Bagi pemilik bisnis, media sosial juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan produk atau usaha.

Tapi, dalam bidang online marketing, pemasaran menggunakan media sosial perlu punya struktur yang kokoh. Salah satunya adalah merencanakan konten yang relevan dan bisa menarik minat para followers.

Content planning membantu kamu mendapatkan hasil yang maksimal dalam optimasi media sosial. Yuk, simak ulasannya lebih lanjut berikut ini.

Apa Itu Content Planning?

Apa Itu Content Planning?
Apa Itu Content Planning?

Content planning atau perencanaan konten adalah cara menentukan konten apa yang akan kamu publikasikan. Perencanaan ini juga mencakup kapan dan di mana konten tersebut akan dimuat.

Kamu yang bekerja di agensi digital marketing mungkin juga mengenalnya dengan sebutan “kalender konten” atau “kalender editorial”).

Dengan merencanakan konten, kamu bisa memprioritaskan tugas, mengorganisir proses kreasi, hingga melacak kemajuan strategimu.

Jadi, nggak salah apabila membuat content planning menjadi langkah kunci dalam setiap strategi konten. Tidak peduli jenis konten yang kamu buat, baik dalam bentuk gambar, video, atau posting blog maupun platform yang digunakan untuk mendistribusikannya.

Content planning berperan besar banget dalam hal meningkatkan efektivitas pemasaran online. Tapi, hasil yang optimal baru bisa didapatkan apabila penerapannya sudah sesuai. Yuk, simak tips memaksimalkan perencanaan konten berikut ini.

Bangun Strategi Konten yang Jelas

Bangun Strategi Konten yang Jelas
Bangun Strategi Konten yang Jelas

Dalam penerapan content planning,kamu bakal butuh menentukan strategi konten terlebih dulu. Sebuah strategi konten menentukan tujuan, audiens target, saluran distribusi, dan elemen-elemen penting lainnya yang memandu upaya pemasaran kontenmu. Sebaliknya, rencana konten adalah dokumen tertulis untuk mengelola pelaksanaan strategi ini.

Supaya lebih mudah dipahami, coba deh simak contoh berikut:

Misalnya kamu punya situs web e-commerce yang mengkhususkan diri dalam produk kebugaran. Menurut strategi konten yang sudah sangat disederhanakan, kamu akan menerbitkan lima video per minggu. Video tersebut terdiri dari campuran tutorial latihan dan ulasan produk.

Sedangkan, rencana konten yang kamu buat akan menyatakan bahwa pada tanggal 3 Desember, kamu ingin menerbitkan video YouTube yang menganalisis sepatu lari terbaik dengan rentang harga Rp500.000 – Rp1.000.000.

Terlihat kan, bahwa strategimu menetapkan pedoman yang membentuk rencana kontenmu nantinya. Itulah kenapa strategi selalu harus datang terlebih dahulu. Untuk memiliki strategi yang kokoh, kamu perlu memiliki:

  • Punya tujuan yang terukur
  • Pemahaman yang baik tentang audiensmu

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, kami akan mengupas lebih dalam mengenai 2 unsur di atas berikut ini.

Tentukan Tujuan

Tentukan Tujuan
Tentukan Tujuan

Salah satu hal yang harus diingat dalam hal content planning untuk konten pemasaran adalah, ia harus punya tujuan yang pasti. Nggak ada gunanya susah payah membuat konten tanpa kamu mengetahui tujuannya terlebih dulu.

Ingatlah bahwa tujuan-tujuan ini harus SMART, yaitu:

  • Specific (Spesifik): Apakah target pemasaran punya tujuan yang jelas? Konten tersebut harus mengandung kata-kata yang persuasif serta garis besar yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan oleh semua anggota tim.
  • Measureable (Dapat Diukur): Apakah target pemasaran itu punya tujuan yang jelas dari segi jangka waktu, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif
  • Actionable (Dapat Dilakukan): Apakah informasi yang terkumpul bisa dipakai untuk meningkatkan performa pemasaran? Kalau target pemasaran tersebut nggak mampu atau hanya bisa sedikit menggerakkan staf, maka kamu perlu mengevaluasinya.
  • Relevant (Relevan): Apakah informasi yang disampaikan berkaitan dengan masalah yang dialami masyarakat?
  • Time-Bound (Terbatas oleh waktu): Bisakah target tersebut diaplikasikan kembali di waktu yang berbeda?

Beberapa contoh tujuan pemasaran konten yang SMART adalah:

  • Jika kamu memperbarui artikel blog untuk meningkatkan SEO dan mendatangkan lebih banyak pengguna ke situsmu: Melipatgandakan traffic organik ke blogmu hingga Desember 2023 dengan memperbarui lima posting per minggu.
  • Jika kamu mengadakan serangkaian webinar untuk meningkatkan retensi pelanggan: Mengurangi tingkat putus pelanggan sebesar 5% selama Q3 dan Q4 tahun 2023 dengan mengadakan dua webinar berfokus produk per bulan.
  • Jika kamu membuat video YouTube baru untuk mempromosikan produk: Meningkatkan penjualan e-commerce produk dapur sebesar 15% di Q2 dengan menerbitkan dua video YouTube per minggu.

Pahami Audiensmu

Pahami Audiensmu
Pahami Audiensmu

Meneliti audiens adalah hal yang sangat penting jika kamu ingin membuat konten yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, kamu pun bisa membuat content planning yang lebih terarah dengan target yang lebih jelas.

Berikut yang perlu kamu ketahui tentang pelangganmu:

  • Topik yang mereka minati
  • Platform medsos yang mereka gunakan (Instagram, Google Search, podcast Apple, dll.)
  • Format publikasi yang mereka suka (video, posting blog, podcast, dll.)

Cara Melakukan Penelitian Audiens

Cara Melakukan Penelitian Audiens
Cara Melakukan Penelitian Audiens

Supaya strategi content planningmu tepat sasaran, kamu perlu mengenal lebih dalam mengenai audiensmu. Langkah tersebut bisa kamu mulai dengan melakukan penelitian audiens. Ada banyak cara untuk melakukannya. Dua opsi yang cepat dan efektif adalah:

  • Menghubungi pelanggan atau followers
  • Menganalisis data yang sudah kamu peroleh.

Berbicara dengan pelanggan (atau followers) adalah cara terbaik untuk memahami konten yang akan mereka anggap berharga.

Kamu bisa menghubungi mereka atau mengirim email pribadi. Cara alternatif lainnya yang lebih menghemat waktu dan tenagamu adalah dengan mengadakan survey online.

Manfaatkan survey tools gratis, seperti Google Forms, SurveyMonkey, Qualtrics, atau Typeform untuk memudahkan pembuatan survei pelanggan.

Beberapa platform media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan LinkedIn, juga menawarkan fitur untuk membuat pollingmu sendiri. kamu bisa memberi hadiah kepada mereka yang menjawab survey dengan hadiah, seperti tiket undian, kode diskon, atau uji coba gratis.

Buat Alur Kerja

Buat Alur Kerja
Buat Alur Kerja

Mungkin kamu memproduksi berbagai bentuk konten, seperti artikel blog, infografis, video, atau siaran pers. Masing-masing format memerlukan alur kerja yang berbeda.

Misalnya, pembuatan siaran pers mungkin membutuhkan lebih banyak putaran persetujuan dibandingkan konten blog biasa.

Dalam content planning yang efektif, kamu perlu menetapkan siapa saja yang terlibat di setiap tahap produksi, berapa banyak revisi yang dibolehkan, dan bagaimana konten berpindah dari satu tangan ke tangan berikutnya.

Gunakan alat bantu seperti log aktivitas atau riwayat versi untuk melacak perubahan yang dilakukan pada konten. Dengan begitu, kamu bisa menghindari kebingungan seperti file “final.final(v3)” yang tidak jarang membingungkan tim.

Tetapkan Tanggung Jawab Tim

Content planning tidak akan berjalan lancar tanpa distribusi peran yang tepat. Kamu harus tahu dengan jelas siapa yang bertanggung jawab atas ide, siapa yang menulis, siapa yang mengedit, dan siapa yang mempublikasikan.

Dengan mendefinisikan peran secara spesifik, kamu meminimalkan tumpang tindih dan mempercepat proses produksi.

Selain itu, buatlah garis waktu yang realistis untuk setiap tahap. Misalnya, perencanaan bisa memakan waktu dua hari, penulisan tiga hari, dan pengeditan satu hari.

Jadwal ini tentu bisa disesuaikan tergantung pada kompleksitas konten dan kapasitas timmu, tetapi memiliki struktur dasar akan membantumu menghindari tenggat waktu yang terlewat.

Siapkan Template yang Bisa Digunakan Kembali

Siapkan Template yang Bisa Digunakan Kembali
Siapkan Template yang Bisa Digunakan Kembali

Kamu bisa menghemat banyak waktu dan menjaga konsistensi merek dengan menggunakan template yang bisa digunakan kembali.

Buatlah template khusus untuk jenis konten yang sering kamu produksi, seperti artikel blog, ringkasan ide konten, atau halaman produk.

Template bukan berarti membatasi kreativitas, sebaliknya, ini membantumu menjaga fokus dan struktur yang rapi tanpa harus selalu memulai dari nol.

Dengan template, content planning menjadi lebih efisien. Tim kamu bisa mengisi bagian-bagian penting, seperti tujuan konten, audiens target, kata kunci utama, dan CTA dengan cepat. Hal ini juga membantu tim baru lebih cepat beradaptasi dengan alur kerja yang sudah ada.

Lakukan Riset Keyword

Dalam strategi konten yang berorientasi pada hasil, riset keyword adalah hal yang wajib kamu lakukan. Melalui content planning yang baik, kamu akan tahu topik apa yang relevan dengan audiensmu, sekaligus memahami bagaimana mereka mencari informasi.

Gunakan alat, seperti Google Trends, Ubersuggest, atau Ahrefs untuk mencari keyword dengan volume tinggi dan tingkat persaingan rendah.

Pahami juga maksud dari pencarian tersebut, apakah mereka sedang mencari informasi, membandingkan produk, atau siap membeli? Dengan memahami maksud ini, kamu bisa menyesuaikan gaya dan isi konten agar lebih sesuai dengan tahap perjalanan pelanggan.

Jangan lupa untuk menyebarkan keyword utama secara alami di judul, subjudul, dan isi konten. Keyword stuffing bisa membuat tulisanmu terasa dipaksakan, jadi gunakan secara strategis dan organik.

Buat Kalender Konten

Buat Kalender Konten
Buat Kalender Konten

Tanpa kalender konten, content planning hanya akan berakhir sebagai wacana. Kalender konten membantumu melihat keseluruhan strategi dalam satu tampilan.

Kamu bisa merencanakan topik untuk minggu depan, bulan depan, bahkan kuartal berikutnya. Ini membuat kontenmu lebih konsisten, terjadwal dengan baik, dan selaras dengan kampanye pemasaran lain.

Dalam kalender tersebut, sertakan informasi, seperti judul konten, target audiens, platform distribusi, penanggung jawab, dan status pekerjaan.

Beberapa alat, seperti Planable atau Trello memungkinkan kamu menyusun konten dalam tampilan visual yang mudah dipahami, lengkap dengan kode warna untuk mempermudah filter.

Kalender ini juga bisa menjadi referensi ketika kamu meninjau kinerja konten, karena kamu dapat melihat bagaimana setiap bagian berkontribusi pada tujuan yang lebih besar.

Brainstorming

Brainstorming
Brainstorming

Tidak semua ide bisa muncul dengan sendirinya. Maka dari itu, brainstorming adalah bagian penting dalam strategi konten.

Kamu bisa mengandalkan komunitas, seperti Reddit atau Quora, atau bahkan hasil interaksi di media sosial untuk menemukan inspirasi. Dengarkan apa yang dibicarakan oleh audiensmu. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka keluhkan? Di situlah kamu bisa masuk dengan solusi berbentuk konten.

Selain itu, jangan ragu untuk mengintip apa yang dilakukan pesaing. Kamu tidak perlu menyalin, tapi gunakan sebagai referensi. Bisa jadi kamu menemukan cara baru untuk menyajikan topik serupa dengan pendekatan yang lebih menarik atau informatif.

Jika ide benar-benar buntu, kamu juga bisa mendaur ulang konten lama yang pernah sukses. Misalnya, ubah artikel panjang menjadi carousel Instagram, atau buat video singkat dari kutipan blog. Teknik ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memperpanjang umur konten yang sudah ada.

Baca juga: Rekomendasi 6 Domain Gratis Ini untuk Kamu

Buat Template

Buat Template
Buat Template

Setelah menentukan tujuan dan mengenal audiens, langkah dalam content planning selanjutnya adalah membuat template.

Kamu bisa membuat content plan menggunakan spreadsheet sederhana atau kamu bisa menggunakan alat manajemen proyek. Karena nggak ada cara pakem untuk melakukannya, kamu bisa memilih metode manapun yang cocok untukmu.

Perencanaan konten setiap perusahaan akan terlihat berbeda antara satu dengan lainnya. Meski begitu, ada beberapa elemen yang krusial yang harus ada, yaitu:

  • Judul
  • Format (misalnya, video 30 detik, artikel blog, ebook, dll.)
  • Orang yang bertanggung jawab
  • Tanggal publikasi
  • Status

Poin-poin di atas adalah poin dasar. Tapi, perlu kamu ketahui bahwa setiap tipe konten punya persyaratan yang berbeda-beda. Yang perlu kamu lakukan adalah menyesuaikan berdasarkan kebutuhan. Contohnya seperti ini.

Content Planning untuk Platform Media Sosial

Content Planning untuk Platform Media Sosial
Content Planning untuk Platform Media Sosial

Jika kamu memposting konten di media sosial, rencana kontenmu harus mencakup:

  • Caption
  • File gambar atau video
  • Hashtag
  • Tautan
  • Tanggal & waktu (termasuk zona waktu)
  • Pengguna yang ditag

Content Planning untuk Blog

Content Planning untuk Blog
Content Planning untuk Blog

Jika kamu menerbitkan artikel blog sebagai bagian dari rencana konten, kamu harus menyertakan hal-hal berikut:

  • Judul
  • Jenis artikel (seperti daftar, panduan, dll.)
  • Penulis
  • Tag judul dan deskripsi meta
  • Kata kunci utama
  • Kata kunci sekunder
  • CTA (panggilan tindakan)

Elemen-elemen ini berlaku untuk sebagian besar platform media sosial utama. Namun, setiap platform berbeda, dan kamu perlu mengadaptasi rencana kontenmu agar sesuai dengan kebutuhan target konsumen.

Content Planning untuk Podcast

Content Planning untuk Podcast
Content Planning untuk Podcast

Apabila content planning milikmu mencakup pembuatan podcast, berikut beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan:

  • Judul dan topik podcast
  • Nama narasumber, bio, dan informasi kontak
  • Tautan ke naskah
  • Tanggal dan waktu perekaman
  • File audio asli
  • File audio yang diedit

Nah, itulah beberapa tips mengenai content planning yang semoga saja bermanfaat untuk bisnismu. Salah satu media promosi yang efektif dan bisa kamu pertimbangkan untuk content plan adalah postingan artikel.

Bagi kamu yang nggak memiliki waktu untuk membuat dan publish artikel di blog, hubungi Optimaise! Agensi digital ini menawarkan layanan jasa penulisan artikel yang bisa kamu pesan untuk mendapatkan konten-konten artikel berkualitas.

Tim penulis kami sudah berpengalaman banget dalam hal menulis artikel yang informatif dan pastinya SEO-friendly. Tim kami juga akan membuat content plan yang menyesuaikan dengan kebutuhan pemasaran onlinemu. Jadi, tunggu apa lagi! Yuk, hubungi Optimaise sekarang juga!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise