Bacaan Surat Yasin, memang termasuk salah satu surat panjang yang ada di Al-Qur’an. Meski begitu, banyak umat Muslim khususnya di Indonesia, yang tidak asing dengan bacaannya, bahkan menghafalnya.
Tentu saja bukan tanpa alasan kenapa Surat Yasin, seakan memiliki tempat khusus di hati banyak orang. Selain karena sering dibaca, kandungan surat Yasin juga membawa ketenangan.
Untuk itu, sangat dianjurkan untuk memahami makna Surat Yasin dengan legkap. Surat ini sering disebut sebagai jantung Al-Qur’an. Bukan tanpa alasan. Di dalamnya, Yasin merangkum pesan tentang tauhid, kerasulan, kehidupan setelah mati, hingga kasih sayang Allah kepada manusia. Mari kita simak bersama, pelan-pelan, agar bacaan Surat Yasin tidak berhenti di lisan, tetapi benar-benar hidup dalam makna.
Table of Contents
Sekilas Tentang Surat Yasin

Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur’an dan tergolong surat Makkiyah. Artinya, ia diturunkan sebelum Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah, pada masa dakwah yang penuh tantangan di kota Mekkah.
Tema utama Surat Yasin adalah peneguhan Iman umat Islam:
- tentang kerasulan Nabi Muhammad ﷺ,
- tentang keesaan Allah,
- tentang kebangkitan setelah kematian,
- serta tentang konsekuensi iman dan kufur.
Tidak heran jika bacaan Surat Yasin sering dibaca ketika seseorang ingin diingatkan kembali pada hakikat hidup dan tujuan akhir manusia.
Keutamaan Membaca Surat Yasin

Banyak ulama membahas keutamaan Surat Yasin, terlebih dibaca pada hari Jumat, karena hadits berikut:
Rasulullah SAW bersabda,
من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin dan As Saffat pada hari Jumat lalu memohon kepada Allah SWT, niscaya Dia mengabulkan permohonannya,” (HR Abu Dawud).
إِنَّ لِكُلِّ شَىْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس َمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ
Artinya: “Setiap sesuatu ada jantungnya. Jantungnya Al-Qur’an adalah surat Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah ia telah mengkhatamkan sepuluh kali Al-Qur’an.” (HR Darimi dan Tirmidzi).
Baca Juga: Al-Qur’an Surat Al Mujadilah Ayat 11, Pentingnya Iman dan Ilmu
Bacaan Surat Yasin, Arab, Latin, dan Artinya
Ayat 1
يسٓ
Latin: Yā Sīn
Arti: Ya Sin.
Ayat 2
وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ
Latin: Wal-qur’ānil-ḥakīm
Arti: Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah,
Ayat 3
إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
Latin: Innaka laminal-mursalīn
Arti: Sungguh, engkau (Muhammad) termasuk para rasul,
Ayat 4
عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Latin: ‘Alā ṣirāṭim mustaqīm
Arti: (yang berada) di atas jalan yang lurus,
Ayat 5
تَنزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
Latin: Tanzīlal-‘azīzir-raḥīm
Arti: (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,
Ayat 6
لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ
Latin: Litundhira qaumam mā undhira ābā’uhum fahum ghāfilūn
Arti: Agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai.
Ayat 7
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَىٰ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Latin: Laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā aktsarihim fahum lā yu’minūn
Arti: Sungguh, pasti berlaku ketetapan (Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
Ayat 8
إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ
Latin: Innā ja‘alnā fī a‘nāqihim aghlālan fahiya ilal-adzqāni fahum muqmaḥūn
Arti: Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka terangkat ke dagu, sehingga mereka tertengadah.
Ayat 9
وَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Latin: Waja‘alnā mim bayni aydīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa-aghsyaynāhum fahum lā yubṣirūn
Arti: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), lalu Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Ayat 10
وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Latin: Wa sawā’un ‘alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum lā yu’minūn
Arti: Sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan atau tidak, mereka tidak akan beriman.
Ayat 11
Arab:
إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكْرَ وَخَشِىَ ٱلرَّحْمَـٰنَ بِٱلْغَيْبِ ۖ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
Latin:
Innamā tundziru manittaba‘adz-dzikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-ghaib, fa basysyirhu bi maghfiratin wa ajrin karīm.
Arti:
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang mulia.
Ayat 12
Arab:
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَـٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَـٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ
Latin:
Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa ātsārahum, wa kulla syai’in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.
Arti:
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas.
Ayat 13
Arab:
وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَـٰبَ ٱلْقَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا ٱلْمُرْسَلُونَ
Latin:
Wadhrib lahum matsalan aṣḥābal-qaryah idz jā’ahal-mursalūn.
Arti:
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.
Ayat 14
Arab:
إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ ٱثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوٓا۟ إِنَّآ إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
Latin:
Idz arsalnā ilaihimuts-naini fa kadzdzabūhumā fa ‘azzaznā bitsālistsin fa qālū innā ilaikum mursalūn.
Arti:
Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan utusan ketiga, lalu ketiganya berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”
Ayat 15
Arab:
قَالُوا۟ مَآ أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحْمَـٰنُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ
Latin:
Qālū mā antum illā basyarum mitslunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai’in in antum illā takdzibūn.
Arti:
Mereka berkata, “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami, dan Tuhan Yang Maha Pengasih tidak menurunkan apa pun. Kamu hanyalah pendusta.”
Ayat 16
Arab:
قَالُوا۟ رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّآ إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ
Latin:
Qālū rabbunā ya‘lamu innā ilaikum lamursalūn.
Arti:
Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar utusan kepada kamu.”
Ayat 17
Arab:
وَمَا عَلَيْنَآ إِلَّا ٱلْبَلَـٰغُ ٱلْمُبِينُ
Latin:
Wa mā ‘alainā illal-balāghul-mubīn.
Arti:
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan dengan jelas.
Ayat 18
Arab:
قَالُوٓا۟ إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا۟ لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Latin:
Qālū innā tathayyarnā bikum, la’in lam tantahū lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ‘adzābun alīm.
Arti:
Mereka berkata, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Jika kamu tidak berhenti, niscaya kami akan merajammu dan kamu akan mendapat azab yang pedih dari kami.”
Ayat 19
Arab:
قَالُوا۟ طَـٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌۭ مُّسْرِفُونَ
Latin:
Qālū ṭā’irukum ma‘akum, a’in dzukkirtum bal antum qaumum musrifūn.
Arti:
Mereka berkata, “Kemalangan kamu itu adalah akibat perbuatanmu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan kamu (mengancam kami)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
Ayat 20
Arab:
وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ رَجُلٌۭ يَسْعَىٰ قَالَ يَـٰقَوْمِ ٱتَّبِعُوا۟ ٱلْمُرْسَلِينَ
Latin:
Wa jā’a min aqṣal-madīnati rajuluy yas‘ā qāla yāqaumittabi‘ul-mursalīn.
Arti:
Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki dengan bergegas, ia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para utusan itu.”
Ayat 21
Arab:
ٱتَّبِعُوا۟ مَن لَّا يَسْـَٔلُكُمْ أَجْرًۭا وَهُم مُّهْتَدُونَ
Latin:
Ittabi‘ū man lā yas’alukum ajran wa hum muhtadūn.
Arti:
Ikutilah orang-orang yang tidak meminta imbalan kepadamu dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ayat 22
Arab:
وَمَا لِىَ لَآ أَعْبُدُ ٱلَّذِى فَطَرَنِى وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Latin:
Wa mā liya lā a‘budulladzī faṭaranī wa ilaihi turja‘ūn.
Arti:
Mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan?
Ayat 23
Arab:
ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدْنِ ٱلرَّحْمَـٰنُ بِضُرٍّۢ لَّا تُغْنِ عَنِّى شَفَـٰعَتُهُمْ شَيْـًۭٔا وَلَا يُنقِذُونِ
Latin:
A-attakhidzu min dūnihī ālihah in yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tughni ‘annī syafā‘atuhum syai’an wa lā yunkidzūn.
Arti:
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Dia? Jika Tuhan Yang Maha Pengasih menghendaki kemudaratan bagiku, syafaat mereka tidak berguna sedikit pun dan mereka tidak dapat menyelamatkanku.
Ayat 24
Arab:
إِنِّىٓ إِذًۭا لَّفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍ
Latin:
Innī idzal lafī ḍalālim mubīn.
Arti:
Sesungguhnya jika demikian, aku benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.
Ayat 25
Arab:
إِنِّىٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمْ فَٱسْمَعُونِ
Latin:
Innī āmantu birabbikum fasma‘ūn.
Arti:
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah aku.
Ayat 26
Arab:
قِيلَ ٱدْخُلِ ٱلْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَـٰلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ
Latin:
Qīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya‘lamūn.
Arti:
Dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” Ia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui.”
Ayat 27
Arab:
بِمَا غَفَرَ لِى رَبِّى وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُكْرَمِينَ
Latin:
Bimā ghafara lī rabbī wa ja‘alanī minal-mukramīn.
Arti:
Tentang bagaimana Tuhanku telah mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.
Ayat 28
Arab:
وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنۢ بَعْدِهِۦ مِن جُندٍۢ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ
Latin:
Wa mā anzalnā ‘alā qaumihī mim ba‘dihī min jundim minas-samā’i wa mā kunnā munzilīn.
Arti:
Dan setelah itu Kami tidak menurunkan kepada kaumnya suatu pasukan pun dari langit, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
Ayat 29
Arab:
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةًۭ وَٰحِدَةًۭ فَإِذَا هُمْ خَـٰمِدُونَ
Latin:
In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidah fa idzā hum khāmidūn.
Arti:
Tidak ada siksaan itu melainkan satu teriakan saja, maka seketika itu mereka pun mati.
Ayat 30
Arab:
يَـٰحَسْرَةً عَلَى ٱلْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Latin:
Yā ḥasratan ‘alal-‘ibād, mā ya’tīhim mir rasūlin illā kānū bihī yastahzi’ūn.
Arti:
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu. Tidak ada seorang rasul pun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
Ayat 31
Arab:
أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
Latin:
Alam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurūni annahum ilaihim lā yarji‘ūn.
Arti:
Tidakkah mereka melihat berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, dan orang-orang itu tidak kembali kepada mereka?
Ayat 32
Arab:
وَإِن كُلٌّۭ لَّمَّا جَمِيعٌۭ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Latin:
Wa in kullul lammā jamī‘ul ladainā muḥḍarūn.
Arti:
Dan setiap mereka semuanya akan dihadapkan kepada Kami.
Ayat 33
Arab:
وَءَايَةٌۭ لَّهُمُ ٱلْأَرْضُ ٱلْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَـٰهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّۭا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ
Latin:
Wa āyatul lahumul-arḍul-maitatu aḥyaināhā wa akhrajnā minhā ḥabban faminhu ya’kulūn.
Arti:
Dan suatu tanda bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan.
Ayat 34
Arab:
وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّـٰتٍۢ مِّن نَّخِيلٍۢ وَأَعْنَـٰبٍۢ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ ٱلْعُيُونِ
Latin:
Wa ja‘alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a‘nābin wa fajjarnā fīhā minal-‘uyūn.
Arti:
Dan Kami jadikan di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur, dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air.
Ayat 35
Arab:
لِيَأْكُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
Latin:
Liya’kulū min tsamarihī wa mā ‘amilat-hu aidīhim afalā yasykurūn.
Arti:
Agar mereka dapat makan dari buahnya dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
Ayat 36
Arab:
سُبْحَـٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Latin:
Subḥānal-ladzī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya‘lamūn.
Arti:
Mahasuci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Ayat 37
Arab:
وَءَايَةٌۭ لَّهُمُ ٱلَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ
Latin:
Wa āyatul lahumul-lailu naslakhu minhun-nahāra fa idzā hum muẓlimūn.
Arti:
Dan suatu tanda bagi mereka adalah malam. Kami tanggalkan siang darinya, maka seketika itu mereka berada dalam kegelapan.
Ayat 38
Arab:
وَٱلشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّۢ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ
Latin:
Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, dzālika taqdīrul-‘azīzil-‘alīm.
Arti:
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
Ayat 39
Arab:
وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَـٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ ٱلْقَدِيمِ
Latin:
Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā ‘āda kal-‘urjūnil-qadīm.
Arti:
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, hingga kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
Ayat 40
Arab:
لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّۭ فِى فَلَكٍۢ يَسْبَحُونَ
Latin:
Lasy-syamsu yanbaghī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥūn.
Arti:
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
Baca Juga: Surah Al Qadr: Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lengkap
Ayat 41
وَآيَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
Latin:
Wa āyatun lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masyḥūn
Artinya:
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan.
Ayat 42
وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ
Latin:
Wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabūn
Artinya:
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti kapal itu.
Ayat 43
وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ
Latin:
Wa in nasyā’ nugriqhum falā ṣarīkha lahum wa lā hum yunqażūn
Artinya:
Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka; maka tidak ada penolong bagi mereka dan mereka pun tidak diselamatkan.
Ayat 44
إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ
Latin:
Illā raḥmatan minnā wa matā‘an ilā ḥīn
Artinya:
Melainkan karena rahmat dari Kami dan untuk memberi kesenangan hidup sampai waktu tertentu.
Ayat 45
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Latin:
Wa iżā qīla lahumuttaqū mā baina aidīkum wa mā khalfakum la‘allakum turḥamūn
Artinya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan azab yang di hadapanmu dan yang akan datang, agar kamu mendapat rahmat.”
Ayat 46
وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ آيَةٍ مِّنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ
Latin:
Wa mā ta’tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānū ‘anhā mu‘riḍīn
Artinya:
Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.
Ayat 47
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
Latin:
Wa iżā qīla lahum anfiqū mimmā razaqakumullāh qālallażīna kafarū lillażīna āmanū anuṭ‘imu man lau yasyā’ullāhu aṭ‘amah, in antum illā fī ḍalālim mubīn
Artinya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang kafir berkata kepada orang-orang beriman, “Apakah kami akan memberi makan orang yang jika Allah menghendaki tentu Dia akan memberinya makan?” Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Ayat 48
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Latin:
Wa yaqūlūna matā hāżal-wa‘du in kuntum ṣādiqīn
Artinya:
Dan mereka berkata, “Kapan janji itu (hari kebangkitan) jika kamu orang-orang yang benar?”
Ayat 49
مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ
Latin:
Mā yanẓurūna illā ṣaiḥatan wāḥidatan ta’khużuhum wa hum yakhiṣṣimūn
Artinya:
Mereka hanya menunggu satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
Ayat 50
فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَىٰ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ
Latin:
Falā yastaṭī‘ūna tauṣiyatan wa lā ilā ahlihim yarji‘ūn
Artinya:
Lalu mereka tidak dapat membuat suatu wasiat dan tidak pula kembali kepada keluarga mereka.
Ayat 51
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
Latin:
Wa nufikha fiṣ-ṣūr fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilūn
Artinya:
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dari kubur menuju kepada Tuhan mereka.
Ayat 52
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَن بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
Latin:
Qālū yā wailanā man ba‘aṡanā mim marqadinā, hāżā mā wa‘adar-raḥmān wa ṣadaqal-mursalūn
Artinya:
Mereka berkata, “Celaka kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?” Inilah yang dijanjikan Tuhan Yang Maha Pengasih, dan benarlah para rasul.
Ayat 53
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Latin:
In kānat illā ṣaiḥatan wāḥidatan fa iżā hum jamī‘ul ladainā muḥḍarūn
Artinya:
Tidak lain hanyalah satu teriakan saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami.
Ayat 54
فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Latin:
Fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai’an wa lā tujzauna illā mā kuntum ta‘malūn
Artinya:
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun, dan kamu tidak dibalas kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat 55
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
Latin:
Inna aṣḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihūn
Artinya:
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.
Ayat 56
هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ
Latin:
Hum wa azwājuhum fī ẓilālin ‘alal-arā’iki muttaki’ūn
Artinya:
Mereka dan pasangan-pasangannya berada di tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.
Ayat 57
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
Latin:
Lahum fīhā fākihah wa lahum mā yadd‘ūn
Artinya:
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan.
Ayat 58
سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Latin:
Salāmun qaulam mir rabbir raḥīm
Artinya:
(Salam) sejahtera, sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Ayat 59
وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ
Latin:
Wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimūn
Artinya:
Dan (dikatakan), “Berpisahlah kamu pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!”
Ayat 60
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Latin:
Alam a‘had ilaikum yā banī ādama allā ta‘budusy-syaiṭān, innahu lakum ‘aduwwum mubīn
Artinya:
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu, wahai anak cucu Adam, agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.
Ayat 61
وَأَنِ اعْبُدُونِي ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ
Latin:
Wa ani‘budūnī hāżā ṣirāṭum mustaqīm
Artinya:
Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
Ayat 62
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ
Latin:
Wa laqad aḍalla minkum jibillan kaṡīrā, afalam takūnū ta‘qilūn
Artinya:
Dan sungguh, ia (setan) telah menyesatkan banyak di antara kamu. Maka apakah kamu tidak berpikir?
Ayat 63
هَٰذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Latin:
Hāżihī jahannamul-latī kuntum tū‘adūn
Artinya:
Inilah neraka Jahanam yang dahulu kamu diancam dengannya.
Ayat 64
اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Latin:
Iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurūn
Artinya:
Masuklah kamu ke dalamnya pada hari ini karena kekafiranmu dahulu.
Ayat 65
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Latin:
Al-yauma nakhtimu ‘alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasyhadu arjuluhum bimā kānū yaksibūn
Artinya:
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang dahulu mereka kerjakan.
Ayat 66
وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰ أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ
Latin:
Wa lau nasyā’u laṭamasnā ‘alā a‘yūnihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirūn
Artinya:
Dan jika Kami menghendaki, pasti Kami hapuskan penglihatan mereka; lalu mereka berlomba-lomba mencari jalan, maka bagaimana mereka dapat melihat?
Ayat 67
وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ
Latin:
Wa lau nasyā’u lamasakhnāhum ‘alā makānatihim famastaṭā‘ū muḍiyyan wa lā yarji‘ūn
Artinya:
Dan jika Kami menghendaki, pasti Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan dan tidak pula kembali.
Ayat 68
وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
Latin:
Wa man nu‘ammirhu nunakkishu fil-khalq, afalā ya‘qilūn
Artinya:
Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan dia kepada kejadian (lemah). Maka apakah mereka tidak berpikir?
Ayat 69
وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُّبِينٌ
Latin:
Wa mā ‘allamnāhusy-syi‘ra wa mā yanbaghī lah, in huwa illā żikrun wa qur’ānum mubīn
Artinya:
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan bersyair itu tidak layak baginya. Al-Qur’an ini hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas.
Ayat 70
لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ
Latin:
Liyunżira man kāna ḥayyan wa yaḥiqqal-qaulu ‘alal-kāfirīn
Artinya:
Agar dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup dan agar pasti ketetapan (azab) berlaku bagi orang-orang kafir.
Baca Juga: Al-Qur’an Surah Al Humazah: Arab, Latin, dan Maknanya Lengkap
Ayat 71
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ
Latin:
Awalam yarau annā khalaqnā lahum mimmā ‘amilat aidīnā an‘āman fahum lahā mālikūn
Artinya:
Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka hewan ternak dari apa yang telah Kami ciptakan, lalu mereka menguasainya?
Ayat 72
وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ
Latin:
Wa żallalnāhā lahum faminhā ركūbuhum wa minhā ya’kulūn
Artinya:
Dan Kami tundukkan hewan-hewan itu bagi mereka; sebagian untuk tunggangan mereka dan sebagian lagi untuk mereka makan.
Ayat 73
وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
Latin:
Wa lahum fīhā manāfi‘u wa masyārib, afalā yasykurūn
Artinya:
Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
Ayat 74
وَاتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ
Latin:
Wattakhażū min dūnillāhi ālihatal la‘allahum yunṣarūn
Artinya:
Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
Ayat 75
لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌ مُّحْضَرُونَ
Latin:
Lā yastaṭī‘ūna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarūn
Artinya:
Mereka (sesembahan itu) tidak mampu menolong mereka, padahal mereka itu menjadi tentara yang siap membela.
Ayat 76
فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
Latin:
Falā yaḥzunka qauluhum, innā na‘lamu mā yusirrūna wa mā yu‘linūn
Artinya:
Maka janganlah perkataan mereka menyedihkanmu. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Ayat 77
أَوَلَمْ يَرَ الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
Latin:
Awalam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn
Artinya:
Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, lalu tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata?
Ayat 78
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَن يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
Latin:
Wa ḍaraba lanā maṡalan wa nasiya khalqah, qāla man yuḥyil-‘iẓāma wa hiya ramīm
Artinya:
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan penciptaannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur?”
Ayat 79
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
Latin:
Qul yuḥyīhalladzī ansya’ahā awwala marratin wa huwa bikulli khalqin ‘alīm
Artinya:
Katakanlah, “Yang akan menghidupkannya ialah Dia yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui segala makhluk.”
Ayat 80
الَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ
Latin:
Alladzī ja‘ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum minhu tūqidūn
Artinya:
Dialah yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu menyalakannya.
Ayat 81
أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ
Latin:
Awalaisalladzī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin ‘alā an yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-‘alīm
Artinya:
Bukankah Dia yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan kembali yang serupa itu? Benar, dan Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Ayat 82
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Latin:
Innamā amruhu iżā arāda syai’an an yaqūla lahū kun fa yakūn
Artinya:
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah ia.
Ayat 83
فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Latin:
Fa subḥānalladzī biyadihī malakūtu kulli syai’in wa ilaihi turja‘ūn
Artinya:
Maka Mahasuci Dia yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Baca Juga: Mendalami Makna Surah Al Isra Ayat 32, Larangan Tegas Al-Qur’an untuk Umat Islam
Video Bacaan Surat Yasin Muzammil Hasballah
Kisah Turunnya Surat Yasin (Asbabun Nuzul)
Sebagian besar ulama menyebut Surat Yasin diturunkan untuk menguatkan Rasulullah ﷺ ketika dakwah beliau ditolak keras oleh kaum Quraisy, di Mekkah.
Ayat-ayat awalnya menegaskan bahwa Nabi bukan seorang penyair, bukan pendusta, melainkan utusan Allah. Kisah para rasul yang ditolak kaumnya juga menjadi penghibur, bahwa penolakan adalah bagian dari perjalanan dakwah.
Cara Mengamalkan Nilai Surat Yasin dalam Kehidupan Sehari-hari
Agar bacaan Surat Yasin tidak berhenti sebagai ritual, berikut cara mengamalkannya:
- Membaca Yasin dengan tadabbur, bukan terburu-buru.
- Menjadikan ayat-ayatnya sebagai pengingat akhirat.
- Melihat alam sebagai tanda kebesaran Allah.
- Menguatkan iman saat menghadapi kesulitan hidup.
- Mengingat kematian tanpa merasa takut berlebihan.
- Menyampaikan kebaikan dengan cara yang lembut.
Tanya Jawab Seputar Surat Yasin
Q: Apakah bacaan Surat Yasin harus di malam Jumat?
A: Tidak wajib. Bisa dibaca kapan saja.
Q: Apakah boleh membaca Yasin untuk orang yang sudah meninggal?
A: Banyak ulama membolehkan sebagai doa dan pengingat.
Q: Apakah Yasin harus dibaca keras?
A: Tidak. Bacaan pelan dengan penghayatan justru lebih utama.
Bacaan Surat Yasin sejatinya adalah undangan untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk dunia. Ia mengajak kita menata ulang niat, memperbaiki arah, dan kembali mengingat bahwa hidup punya tujuan yang lebih besar.
Jika kamu ingin memperdalam pemahaman nilai-nilai tauhid, membaca surat Yasin lengkap akan menjadi fondasi spiritual, atau sedang membangun media dakwah digital yang kredibel, pendekatan konten yang tepat sangat dibutuhkan.
Dan bila kamu mengelola sebuah website dakwah, blog islami, atau media edukasi yang ingin menjangkau lebih banyak pembaca dengan cara yang lebih tepat, kolaborasi bersama Optimaise bisa membantu menyusun strategi konten yang tetap bernilai dan ramah mesin pencari Google. Terlebih lagi, dukungan dari Jasa SEO Bali akan membuat konten-konten bernuansa spiritual seperti ini tidak tenggelam begitu saja, tapi justru lebih mudah ditemukan oleh mereka yang sedang mencari ketenangan dan makna.