Siapa yang tidak kenal dengan cerita dongeng putri salju? Kisah klasik tentang putri berkulit seputih salju dan bibir semerah darah ini memang selalu berhasil memikat pembaca dari generasi ke generasi.
Tak peduli berapa kali kamu mendengar cerita dongeng putri salju, tetap saja ada rasa magis yang membuat dongeng ini tak pernah usang.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa versi cerita dongeng putri salju yang masing-masing punya daya tarik tersendiri, mulai dari kisah klasik hingga adaptasi yang menghadirkan sentuhan baru.
Table of Contents
Cerita Dongeng Putri Salju dan 7 Kurcaci
Pada suatu masa, hiduplah seorang putri yang begitu cantik hingga semua orang terpesona saat melihatnya. Ia bernama Putri Salju, karena kulitnya seputih salju, bibirnya semerah darah, dan rambutnya hitam berkilau seperti malam.
Kecantikannya membuat banyak orang kagum, namun ibu tirinya, seorang Ratu yang angkuh dan penuh iri hati, merasa tersaingi.
Sang Ratu memiliki cermin ajaib yang selalu ia tanyai, “Cermin ajaib di dinding, siapa yang paling cantik di negeri ini?” Selama bertahun-tahun, cermin selalu menjawab bahwa Ratu adalah yang tercantik.
Tetapi suatu hari, cermin berkata, “Putri Salju jauh lebih cantik darimu.” Ratu pun diliputi amarah dan dengki. Ia kemudian memerintahkan seorang pemburu untuk membawa Putri Salju ke hutan dan membunuhnya.
Pemburu itu membawa Putri Salju ke hutan, namun ketika melihat wajah lembut dan ketulusan sang putri, hatinya luluh. Ia tak sanggup melukai Putri Salju dan justru menyuruhnya melarikan diri sejauh mungkin.
Putri Salju akhirnya berlari tanpa arah hingga menemukan sebuah pondok kecil. Pondok itu ternyata milik tujuh kurcaci pekerja keras yang menambang di pegunungan. Mereka kagum melihat Putri Salju dan setuju mengizinkannya tinggal bersama mereka, dengan syarat ia mau menjaga rumah dan memasak.
Hari-hari pun terasa damai. Namun, sang Ratu kembali bertanya pada cermin, dan ia terkejut saat mendengar Putri Salju masih hidup. Penuh kemarahan, ia menyamar menjadi seorang nenek tua penjual apel.
Dengan tipu daya, ia datang ke rumah kurcaci saat Putri Salju sendirian. Sang putri yang berhati polos menerima apel merah itu tanpa curiga. Begitu ia menggigitnya, ia pun terjatuh tak sadarkan diri karena racun sihir.
Ketika para kurcaci pulang, mereka menemukan Putri Salju terbujur kaku. Mereka sangat berduka dan menempatkannya dalam peti kaca yang indah di hutan, agar kecantikannya tetap terlihat.
Suatu hari, seorang pangeran lewat dan terpesona pada Putri Salju. Ia mendekat, lalu memberikan kecupan penuh cinta. Ajaib! Racun pun sirna, dan Putri Salju terbangun kembali.
Putri Salju akhirnya menikah dengan pangeran, dan ketujuh kurcaci diundang ke istana untuk hidup damai bersama mereka. Sementara itu, sang Ratu menerima akibat dari kejahatannya. Putri Salju pun hidup bahagia selamanya.
Baca juga: 3 Versi Cerita Dongeng Malin Kundang yang Melegenda Sepanjang Masa
Cerita Dongeng Putri Salju dalam Bahasa Inggris
Once upon a time, in a faraway kingdom, there lived a little princess named Snow White. She was called so because her skin was as white as snow, her lips as red as roses, and her hair as black as ebony.
(Pada suatu masa, di sebuah kerajaan jauh, hiduplah seorang putri kecil bernama Putri Salju. Ia disebut demikian karena kulitnya seputih salju, bibirnya semerah mawar, dan rambutnya sehitam kayu hitam.)
Everyone admired her beauty and kindness, but her stepmother, the Queen, grew jealous. The Queen had a magic mirror that she asked every day, “Mirror, mirror on the wall, who is the fairest of them all?” For years, the mirror answered, “You are, my Queen.”
(Semua orang mengagumi kecantikan dan kebaikannya, namun ibu tirinya, sang Ratu, merasa iri. Ratu memiliki cermin ajaib yang setiap hari ia tanyai, “Cermin ajaib di dinding, siapa yang paling cantik di dunia ini?” Selama bertahun-tahun, cermin menjawab, “Engkaulah, Ratu.”)
One day, the mirror replied, “Snow White is the fairest of them all.” Enraged, the Queen ordered a huntsman to take Snow White into the forest and kill her. But when the huntsman saw her innocence, he could not harm her. Instead, he told her to run away and never return.
(Suatu hari, cermin menjawab, “Putri Salju adalah yang paling cantik di antara semuanya.” Marah besar, sang Ratu memerintahkan seorang pemburu untuk membawa Putri Salju ke hutan dan membunuhnya. Namun ketika pemburu melihat kepolosannya, ia tidak sanggup melukai sang putri. Ia malah menyuruhnya lari dan tidak pernah kembali.)
Snow White wandered deep into the woods until she found a small cottage. Inside, she discovered it belonged to seven dwarfs who worked as miners in the mountains. They welcomed her warmly, and in return, Snow White helped them keep the house clean and cooked meals for them.
(Putri Salju berkelana jauh ke dalam hutan hingga menemukan sebuah pondok kecil. Di dalamnya, ia mengetahui bahwa pondok itu milik tujuh kurcaci yang bekerja sebagai penambang di pegunungan. Mereka menyambutnya dengan hangat, dan sebagai balasan, Putri Salju membantu menjaga rumah tetap bersih dan memasak untuk mereka.)
When the Queen learned that Snow White was still alive, she disguised herself as an old woman and offered her a poisoned apple. Snow White, not knowing the danger, took a bite and fell into a deep sleep. The dwarfs, heartbroken, placed her in a glass coffin.
(Saat Ratu tahu bahwa Putri Salju masih hidup, ia menyamar sebagai nenek tua dan memberinya sebuah apel beracun. Putri Salju, yang tidak tahu bahayanya, menggigit apel itu dan jatuh tertidur pulas. Para kurcaci yang sedih menaruhnya di dalam peti kaca.)
One day, a prince passed by and was enchanted by Snow White’s beauty. He kissed her gently, breaking the curse. Snow White awoke, and soon she and the prince were married in a grand celebration.
(Suatu hari, seorang pangeran lewat dan terpesona oleh kecantikan Putri Salju. Ia menciumnya dengan lembut, mematahkan kutukan itu. Putri Salju terbangun, dan tak lama kemudian ia menikah dengan sang pangeran dalam perayaan megah.)
The seven dwarfs rejoiced, while the evil Queen faced her punishment. Snow White and the prince lived happily ever after.
(Tujuh kurcaci bergembira, sementara Ratu jahat menerima hukuman. Putri Salju dan pangeran pun hidup bahagia selamanya.)
Baca juga: 3 Cerita Dongeng Cinderella dan Sepatu Kaca yang Tak Pernah Usang
Cerita Dongeng Putri Salju dan Mawar Merah
Dahulu kala, ada seorang ibu miskin dengan dua anak gadis yang cantik. Si sulung bernama Putri Salju, lemah lembut dan penyayang. Sedangkan adiknya, Mawar Merah, ceria dan penuh keberanian. Mereka hidup sederhana di tepi hutan, namun selalu rukun.
Suatu malam musim dingin, terdengar ketukan di pintu. “Ibu, siapa itu malam-malam begini?” bisik Putri Salju. Ketika pintu dibuka, tampak seekor beruang besar.
“Jangan takut,” kata beruang itu lembut, “aku hanya ingin menghangatkan diri dari udara dingin.”
“Kalau begitu, masuklah, Tuan Beruang,” sahut Mawar Merah dengan ramah.
Sejak malam itu, beruang sering datang. Ia bermain dengan anak-anak dan bercerita. Hingga suatu hari, ia berkata, “Musim semi telah tiba. Aku harus pergi menjaga harta dari kurcaci jahat. Hati-hatilah kalian.”
Beberapa waktu kemudian, Putri Salju dan Mawar Merah bertemu kurcaci mungil yang janggutnya tersangkut ranting. “Cepat lepaskan aku!” bentaknya. Mereka menolongnya, tapi kurcaci malah marah, “Dasar gadis bodoh!”
Meski berkali-kali menolong, kurcaci itu tak pernah berterima kasih. Hingga suatu hari, saat seekor hewan buas hampir menyerangnya, beruang datang melindungi mereka. Pertarungan terjadi, dan tiba-tiba beruang itu berubah menjadi seorang pangeran tampan.
“Aku sebenarnya pangeran,” katanya, “kutukan kurcaci jahat membuatku menjadi beruang. Kebaikan hatimu telah membebaskanku.”
“Syukurlah!” seru Putri Salju dan Mawar Merah bersama.
Akhirnya, Putri Salju menikah dengan pangeran, sementara Mawar Merah dengan saudaranya. Mereka hidup bahagia bersama ibu mereka, penuh kasih sayang.
Dari seluruh kisah yang sudah kita bahas, jelas bahwa cerita dongeng putri salju selalu punya tempat di hati banyak orang karena sarat dengan pesan moral dan keajaiban yang tak lekang oleh waktu.
Sama seperti dongeng yang terus diceritakan ulang, strategi digital juga butuh sentuhan kreatif agar tetap relevan. Itulah mengapa Optimaise, digital marketing agency Malang penyedia jasa SEO Bali, hadir untuk membantu brand atau bisnismu bertumbuh lebih kuat di dunia online.
Dan kalau kamu suka dengan kisah klasik ini, jangan lupa manjakan dirimu dengan dongeng sebelum tidur romantis yang bisa jadi penutup hari penuh kehangatan.