Indonesia kaya akan warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah dongeng anak Indonesia yang penuh dengan cerita menarik dan inspiratif.
Dongeng-dongeng ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, keberanian, dan kebaikan hati kepada anak-anak.
Melalui beberapa dongeng anak Indonesia pilihan ini, kamu bisa mengenalkan kepada si kecil kisah-kisah yang bukan hanya seru, tapi juga sarat dengan pesan moral yang dapat membentuk karakter mereka sejak dini.
Yuk, simak dan ceritakan dongeng-dongeng ini agar nilai-nilai positif terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi!
Table of Contents
Dongeng Anak Indonesia: Jaka Tarub dan Bidadari

Di sebuah desa kecil hiduplah seorang pemuda bernama Jaka Tarub. Ia terkenal tampan dan baik hati, tapi hidupnya sederhana sebagai petani.
Suatu hari, saat sedang berjalan di hutan, Jaka Tarub melihat sebuah danau yang sangat indah. Di sana, ia melihat tujuh bidadari turun dari langit untuk mandi di danau tersebut. Tubuh mereka berkilauan dan anggun sekali.
Jaka Tarub sangat terpesona melihat mereka. Ia diam-diam mengintip tanpa ingin ketahuan. Ketika para bidadari selesai mandi dan bersiap kembali ke kahyangan, Jaka Tarub melihat bahwa mereka meninggalkan selendang ajaib mereka di tepi danau. Selendang itu membuat para bidadari bisa terbang kembali ke surga.
Dengan hati penuh rasa ingin tahu dan sedikit nekat, Jaka Tarub mengambil salah satu selendang dan menyimpannya. Ketika seorang bidadari bernama Nawang Wulan mencari selendangnya, ia tidak bisa menemukannya dan akhirnya terpaksa tinggal di dunia manusia.
Jaka Tarub dan Nawang Wulan pun akhirnya bertemu dan saling jatuh cinta. Mereka menikah dan hidup bahagia bersama.
Nawang Wulan sangat pandai memasak dan membuat masakan yang luar biasa lezat. Namun, ia berpesan kepada Jaka Tarub agar tidak mengintip saat ia sedang memasak di dapur.
Suatu hari, rasa penasaran Jaka Tarub tidak tertahankan lagi. Ia mengintip Nawang Wulan yang sedang memasak dan ternyata ia menggunakan kekuatan ajaib. Karena Jaka Tarub melanggar janji, Nawang Wulan merasa sedih dan memutuskan untuk kembali ke kahyangan.
Ia mengambil kembali selendangnya dan terbang pulang. Jaka Tarub pun kehilangan istrinya dan hanya bisa menyesali kesalahannya.
Baca juga: Kumpulan 6 Contoh Cerita Dongeng Fabel yang Penuh Inspirasi
Dongeng Anak Indonesia: Asal Usul Danau Toba
Dahulu, hiduplah seorang petani muda bernama Toba. Ia rajin bekerja di sawah dan juga suka memancing ikan di sungai. Suatu pagi, saat memancing, Toba menangkap seekor ikan mas besar yang berbeda dari biasanya.
Ketika Toba membawa ikan itu pulang, tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang perempuan cantik. Perempuan itu berkata bahwa ia adalah putri raja yang sedang dikutuk. Karena berterima kasih, ia mau menikah dengan Toba asal asal-usulnya dirahasiakan.
Mereka menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Samosir. Samosir sangat aktif dan punya nafsu makan besar. Suatu hari, ibunya menyuruh Samosir mengantar bekal untuk Toba yang bekerja di ladang. Meski malas, Samosir akhirnya pergi.
Di tengah perjalanan, Samosir merasa sangat lapar dan memakan sebagian bekal itu. Ketika sampai di ladang, bekalnya sudah tinggal sedikit. Toba sangat marah dan berkata kasar pada Samosir, menyebutnya “keturunan ikan.”
Samosir sangat sedih dan menangis saat pulang. Ibunya kecewa karena Toba melanggar janji untuk merahasiakan asal-usulnya. Lalu, dengan kekuatan ajaib, sang ibu dan Samosir menghilang.
Tiba-tiba air meluap deras dan menggenangi desa mereka sampai tenggelam. Air yang membanjir itulah yang menjadi Danau Toba. Di tengah danau muncul pulau besar yang dinamai Pulau Samosir, untuk mengenang anak laki-laki itu.
Dongeng Anak Indonesia: Cindelaras

Dahulu, di Kerajaan Jenggala, hiduplah Raja Raden Putra yang memiliki seorang permaisuri dan seorang selir. Sang selir iri hati karena permaisuri sedang mengandung anak Raja, sedangkan dirinya tidak. Ia pun bersekongkol dengan tabib istana untuk menyingkirkan permaisuri.
Suatu hari, selir pura-pura sakit dan mengatakan bahwa permaisuri meracuninya. Raja marah dan memerintahkan patih membuang permaisuri ke hutan. Patih yang baik hati tidak membunuh permaisuri, tapi memberinya tempat tinggal di hutan dan makanan.
Di hutan, permaisuri melahirkan seorang anak laki-laki bernama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi anak yang kuat dan pandai berburu.
Suatu hari, saat berburu, ia menemukan sebuah telur ayam dan merawatnya hingga menetas menjadi ayam jantan yang istimewa. Ayam itu memiliki suara kokok yang sangat aneh, tapi sangat patuh kepada Cindelaras.
Cindelaras mengikuti perlombaan adu ayam dan ayamnya selalu menang. Berita tentang ayam sakti itu sampai ke Raja Raden Putra. Raja penasaran dan mengundang Cindelaras ke istana untuk mengadu ayam mereka.
Cindelaras menantang Raja, “jika aku menang, berikan separuh kekayaanmu.” Raja setuju. Namun, ayam Cindelaras terus menang hingga Raja kecewa.
Setelah itu, Raja bertanya tentang asal-usul Cindelaras. Ayam jantan itu pun mengejutkan semua orang dengan bisa berbicara, mengaku bahwa tuannya adalah Cindelaras, anak Raja Raden Putra.
Patih lalu menceritakan semuanya, termasuk kejahatan sang selir. Raja sangat marah dan mengusir selir yang jahat itu. Ia kemudian membawa kembali permaisuri dan Cindelaras ke istana.
Akhirnya, mereka hidup bahagia bersama, dan keadilan pun ditegakkan di Kerajaan Jenggala.
Dongeng Anak Indonesia: Bawang Merah dan Bawang Putih
Dahulu kala, di sebuah desa yang indah, hiduplah seorang gadis baik hati bernama Bawang Putih bersama ibu tirinya dan saudara tirinya, Bawang Merah. Ayah Bawang Putih sudah meninggal, dan sejak itu hidupnya berubah menjadi sulit.
Bawang Putih selalu bekerja keras, menyapu, mencuci, dan memasak. Sedangkan Bawang Merah hanya bermalas-malasan dan sering dimanja oleh ibu tiri mereka. Meski diperlakukan tidak adil, Bawang Putih tetap sabar dan tidak pernah mengeluh.
Suatu hari, saat mencuci di sungai, pakaian ibu tiri terbawa arus. Bawang Putih sangat sedih dan berusaha mencarinya. Ia berjalan jauh sampai bertemu seorang nenek tua.
Nenek itu berkata, “aku menemukan pakaianmu, tapi kamu harus membantuku dulu.”
Bawang Putih pun membantu membersihkan rumah dan memasak untuk nenek. Setelah itu, nenek memberinya pilihan dua labu, kecil dan besar. Karena tidak serakah, Bawang Putih memilih labu kecil.
Setiba di rumah, saat labu itu dibuka, keluar emas, permata, dan perhiasan yang indah. Ibu tiri yang serakah menyuruh Bawang Merah melakukan hal yang sama.
Namun, Bawang Merah bersikap kasar pada nenek dan memilih labu besar. Saat dibuka, labu besar berisi ular dan binatang berbisa. Bawang Merah dan ibunya ketakutan dan menyesal.
Mereka akhirnya sadar kesalahan dan meminta maaf pada Bawang Putih. Dengan hati besar, Bawang Putih memaafkan mereka. Keluarga itu pun hidup rukun dan bahagia.
Baca juga: 5 Cerita Dongeng Singkat yang Sederhana tapi Sarat Makna
Dongeng Anak Indonesia: Lutung Kasarung

Dahulu, hiduplah dua saudari, Purbasari yang baik dan rajin, serta Purbararang yang sombong dan pemalas. Ayah mereka, Prabu Tapa, sangat mencintai rakyatnya dan memilih Purbasari sebagai penerus tahta. Hal ini membuat Purbararang marah dan iri.
Suatu hari, kulit Purbasari tiba-tiba muncul bintik-bintik hitam yang berbau busuk. Purbararang memanfaatkan keadaan ini untuk mengusir Purbasari ke hutan dengan alasan agar penyakit itu tidak menular kepada rakyat.
Di hutan, patih istana membuatkan rumah sederhana untuk Purbasari. Meski sedih, Purbasari tetap ikhlas dan sering bermain dengan hewan-hewan, termasuk seekor lutung yang ramah. Purbasari menamai lutung itu Lutung Kasarung, yang berarti lutung tersesat.
Suatu pagi, Lutung Kasarung memberi Purbasari bunga-bunga dan mengajaknya ke danau yang airnya bening dan harum. Ketika Purbasari membasuh tubuhnya dengan air dan bunga itu, penyakitnya sembuh dan kulitnya kembali bersih.
Purbasari ingin kembali ke istana. Namun, Purbararang mengajukan syarat agar Purbasari bisa kembali: pertama, rambut Purbasari harus lebih panjang; dan kedua, Purbasari harus menunjukkan calon suami yang lebih tampan dari suaminya, Indrajaya.
Rambut Purbasari ternyata lebih panjang karena selama di hutan ia tak pernah memotongnya. Namun, Purbasari tak punya calon suami. Lutung Kasarung kemudian muncul dan mengatakan bahwa dialah calon suami Purbasari.
Purbararang dan Indrajaya tertawa, tidak percaya lutung bisa menandingi ketampanan Indrajaya. Tapi tiba-tiba, lutung berubah menjadi pangeran tampan. Ia bercerita bahwa ia dikutuk saat bayi dan kutukan itu hanya bisa hilang jika seorang perempuan mau mengakuinya.
Akhirnya, Purbararang mengaku kalah, dan Purbasari kembali menjadi ratu. Purbasari dan Lutung Kasarung menikah dan hidup bahagia selamanya.
Dari berbagai dongeng anak Indonesia yang sudah kamu baca, bisa disimpulkan bahwa dongeng anak Indonesia tidak hanya menyenangkan untuk didengarkan, tetapi juga penuh dengan nilai-nilai moral yang penting untuk membentuk karakter kamu sejak kecil.
Dengan menyimak dongeng anak Indonesia, kamu tidak hanya menghibur diri, tapi juga belajar banyak hal berharga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kamu membutuhkan bantuan profesional untuk membuat konten menarik seputar dongeng atau topik lainnya, Optimaise sebagai digital agency Malang siap membantu dengan jasa penulisan artikel berkualitas.
Jangan lupa, yuk terus simak artikel dongeng sebelum tidur romantis untuk menambah kehangatan dan kebahagiaan di waktu malam kamu!
