TipsEdukasi

3 Dongeng Kancil dan Buaya yang Cocok untuk Pengantar Tidur

Tiara Motik

3 Dongeng Kancil dan Buaya yang Cocok untuk Pengantar Tidur

Siapa bilang belajar hanya bisa dilakukan di sekolah? Lewat dongeng sebelum tidur, anak-anak bisa mendapat pelajaran berharga sambil dibawa berpetualang ke dunia imajinasi.

Salah satu kisah yang tak lekang oleh waktu adalah cerita Kancil dan Buaya. Cerita ini terkenal karena kepintaran sang Kancil yang selalu punya cara cerdik untuk keluar dari masalah.

Dalam artikel ini, kami sajikan tiga versi dongeng Kancil dan Buaya yang seru, menghibur, dan penuh pesan moral. Cocok untuk dibacakan sebelum tidur, agar si kecil tertidur lelap dengan senyum di wajahnya dan mimpi indah yang penuh petualangan.

Dongeng Kancil dan Buaya Singkat

Dongeng Kancil dan Buaya Singkat
Dongeng Kancil dan Buaya Singkat

Suatu hari, Kancil merasa sangat haus setelah berjalan jauh di hutan. Ia tahu ada sungai besar di dekatnya, namun sungai itu penuh dengan buaya yang lapar. Meski begitu, Kancil tidak kehilangan akal. Ia pun memikirkan cara cerdik agar bisa menyeberang dengan aman.

Kancil berteriak memanggil para buaya. “Wahai buaya, aku datang membawa kabar gembira! Raja hutan mengundang kalian semua untuk berpesta. Tapi aku harus menghitung berapa jumlah buaya yang ada di sungai ini agar makanan yang disiapkan cukup.”

Para buaya yang senang mendengar kabar itu langsung berenang mendekat. “Baiklah, Kancil. Hitunglah kami sekarang,” kata seekor buaya. Dengan cepat, Kancil meminta mereka berbaris rapi dari tepi sungai hingga ke seberang. Satu per satu buaya menempatkan diri sesuai instruksi.

Kancil lalu melompat di atas punggung buaya sambil menghitung, “Satu, dua, tiga…” hingga akhirnya ia tiba di seberang sungai. Begitu mencapai daratan, Kancil tersenyum lebar dan berkata, “Terima kasih, Buaya. Sebenarnya aku tidak membawa undangan pesta, aku hanya ingin menyeberang sungai tanpa dimakan.”

Buaya-buaya merasa kesal karena telah ditipu, namun Kancil sudah berlari cepat menghilang di hutan.

Baca juga: 5 Cerita Dongeng Pendek Bahasa Inggris yang Seru dan Mudah Dibaca

Dongeng Kancil dan Buaya Panjang

Dongeng Kancil dan Buaya Panjang
Dongeng Kancil dan Buaya Panjang

Pada suatu siang yang cerah di tepi hutan, Kancil berjalan santai sambil bersenandung kecil. Ia terkenal di hutan sebagai hewan yang cerdik, namun kali ini perutnya mulai lapar dan tenggorokannya terasa kering. Kancil teringat ada kebun mentimun segar di seberang sungai. Masalahnya, sungai itu dipenuhi buaya yang selalu mengintai mangsa.

Kancil berdiri di tepi sungai, memandangi air yang beriak pelan. “Hmm, bagaimana caranya aku bisa menyeberang tanpa jadi santapan mereka?” pikirnya. Setelah beberapa saat, muncullah ide di kepalanya. Ia tersenyum licik.

Dengan suara lantang, Kancil berteriak, “Hai, para buaya! Kemarilah, aku punya kabar penting untuk kalian!”

Seekor buaya besar muncul dari dalam air. “Ada apa, Kancil? Jangan-jangan kau ingin menyerahkan dirimu untuk jadi makan siang kami?” tanyanya dengan tawa mengejek.

“Bukan begitu,” jawab Kancil santai. “Raja hutan mengundang semua buaya untuk menghadiri pesta besar di tepi sungai. Aku diutus untuk menghitung berapa jumlah buaya di sungai ini agar makanan yang disiapkan cukup untuk semua.”

Mendengar kata “pesta” dan “makanan”, buaya itu langsung bersemangat. Ia memanggil teman-temannya. Dalam waktu singkat, belasan buaya berkumpul, membentuk barisan panjang dari tepi sungai hingga ke seberang.

“Baiklah, mulai sekarang kalian berbaris rapi,” kata Kancil sambil tersenyum. “Aku akan menghitung satu per satu.”

Kancil melompat ke punggung buaya pertama. “Satu,” katanya, lalu melompat ke buaya berikutnya, “dua… tiga…” dan seterusnya. Setiap kali melompat, Kancil semakin dekat dengan seberang sungai.

Begitu mencapai buaya terakhir yang berada di dekat daratan, Kancil melompat ke tanah kering. Ia menoleh sambil berkata, “Terima kasih, Buaya! Sebenarnya, aku tidak membawa undangan pesta. Aku hanya ingin menyeberang sungai tanpa dimakan.”

Buaya-buaya terkejut lalu marah. “Dasar penipu! Kalau kami bertemu lagi, kau tak akan selamat!” teriak mereka.

Namun Kancil sudah berlari kencang menuju kebun mentimun. Ia makan dengan lahap, menikmati hasil kecerdikannya. Setelah puas, ia beristirahat di bawah pohon besar sambil tersenyum.

Baca juga: 5 Dongeng Anak Perempuan yang Cocok untuk Dibacakan Sebelum Tidur

Dongeng Kancil dan Buaya dalam Bahasa Inggris

Dongeng Kancil dan Buaya dalam Bahasa Inggris
Dongeng Kancil dan Buaya dalam Bahasa Inggris

One sunny afternoon, a clever little mouse deer was wandering in the forest. He felt thirsty and remembered that there was a river nearby. Across the river, he could see a lush cucumber garden. But the river was full of hungry crocodiles waiting for their prey.

The mouse deer thought hard. Then, he had an idea. Standing at the riverbank, he called out, “Hey, crocodiles! I have great news for you!”

A big crocodile swam over. “What is it, little mouse deer? Are you offering yourself as lunch?” he asked, grinning.

“Not at all,” said the mouse deer. “The King of the Forest invites all crocodiles to a grand feast. I’m here to count how many of you live in this river so enough food can be prepared.”

Hearing the word “feast,” the crocodiles became excited. They quickly lined up from one side of the river to the other.

The mouse deer hopped onto the first crocodile’s back. “One,” he counted, then jumped to the next, “Two… three…” until he reached the other side.

Once safe on land, he said, “Thank you, crocodiles! Actually, there’s no feast. I just wanted to cross without being eaten.”

The crocodiles roared angrily, but the mouse deer had already run into the cucumber garden.

Terjemahan dongeng Kancil dan Buaya:

Suatu siang yang cerah, seekor kancil kecil yang cerdik berjalan di hutan. Ia merasa haus dan teringat ada sungai di dekatnya. Di seberang sungai, ia melihat kebun mentimun yang subur. Namun, sungai itu penuh dengan buaya lapar.

Kancil berpikir keras, lalu mendapat ide. Dari tepi sungai, ia berseru, “Hai, buaya! Aku punya kabar gembira!”

Seekor buaya besar mendekat. “Ada apa, Kancil kecil? Kau mau menyerahkan dirimu untuk makan siang kami?” tanyanya sambil menyeringai.

“Tidak,” jawab Kancil. “Raja hutan mengundang semua buaya ke pesta besar. Aku harus menghitung kalian agar makanan cukup.”

Mendengar “pesta,” para buaya bersemangat dan berbaris dari tepi ke tepi.

Kancil melompat di punggung buaya pertama sambil menghitung, “Satu… dua…” hingga ia tiba di seberang.

Sesampainya di daratan, ia berkata, “Terima kasih, Buaya. Sebenarnya tidak ada pesta, aku hanya ingin menyeberang.”

Buaya marah, namun Kancil sudah berlari menuju kebun mentimun.

Dari berbagai versi cerita Kancil dan Buaya, kita bisa melihat bahwa kecerdikan dan kemampuan berpikir cepat mampu menyelamatkan dari situasi sulit. Tapi, kecerdikan sebaiknya digunakan untuk tujuan baik agar membawa manfaat, bukan merugikan orang lain.

Sama seperti dalam dunia digital, strategi yang tepat akan membawa hasil yang maksimal. Jika kamu ingin mengoptimalkan visibilitas bisnis di mesin pencari, Optimaise sebagai digital agency Malang siap membantu dengan layanan jasa SEO Bali yang profesional dan terukur.

Untuk melanjutkan perjalanan cerita sebelum tidur, jangan lewatkan artikel menarik kami tentang dongeng sebelum tidur romantis yang akan membuat malammu lebih hangat dan penuh makna.

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise