Dongeng sasakala adalah warisan budaya yang kaya akan cerita-cerita penuh pesan moral dan sejarah dari nenek moyang kita.
Dengan mengenal dongeng sasakala, kamu tidak hanya mendapatkan hiburan semata, tetapi juga pelajaran penting tentang kehidupan, sejarah, dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang kita.
Artikel ini akan mengajak kamu untuk menjelajahi dunia dongeng sasakala sekaligus mengenal dua contoh populer yang sering diceritakan turun-temurun.
Melalui dongeng ini, kamu bisa merasakan kehangatan budaya lokal sekaligus mengambil pelajaran berharga yang relevan hingga saat ini. Jadi, mari kita gali bersama-sama dunia dongeng sasakala yang penuh warna dan makna.
Table of Contents
Apa Itu Dongeng Sasakala?

Dongeng sasakala adalah salah satu jenis cerita tradisional yang memiliki peran penting dalam budaya masyarakat, terutama di daerah-daerah dengan warisan lisan yang kuat.
Jika kamu pernah mendengar cerita-cerita lama yang turun-temurun dan biasanya mengandung pesan moral atau pelajaran hidup, itulah yang sering disebut sebagai dongeng sasakala.
Dongeng ini biasanya berisi kisah-kisah yang menjelaskan asal-usul sesuatu, seperti asal-usul nama tempat, benda, atau tradisi tertentu. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan nilai-nilai budaya dan ajaran kehidupan yang bermanfaat bagi siapa saja, termasuk kamu.
Dalam dongeng sasakala, kamu akan menemukan berbagai tokoh menarik, seperti pahlawan, makhluk ajaib, atau hewan yang bisa berbicara, yang semuanya memiliki makna simbolis.
Uniknya, dongeng ini disampaikan secara turun-temurun secara lisan, sehingga kamu bisa merasakan kehangatan dan kedekatan antara pendongeng dan pendengar. Cerita ini juga sering dipakai sebagai media edukasi untuk mengenalkan sejarah dan budaya lokal kepada generasi muda seperti kamu.
Jadi, ketika kamu mendengarkan atau membaca dongeng ini, kamu tidak hanya mendapatkan hiburan semata, tapi juga memahami nilai-nilai kehidupan dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan begitu, kamu bisa lebih menghargai akar budaya dan tradisi yang ada di sekitarmu.
Baca juga: 12 Dongeng Sebelum Tidur Romantis yang Bikin Senyum Sendiri
Karakteristik Dongeng Sasakala

Jika kamu pernah mendengar cerita-cerita tradisional yang menjelaskan asal-usul sesuatu, kemungkinan besar itu termasuk dalam dongeng sasakala.
Dongeng sasakala adalah jenis cerita yang sangat penting dalam budaya karena tidak hanya menghibur, tapi juga mengajarkan nilai-nilai dan sejarah yang diwariskan secara turun-temurun.
Agar kamu lebih paham, berikut adalah beberapa karakteristik utama dari dongeng jenis ini yang perlu kamu ketahui:
- Dongeng sasakala biasanya berisi kisah yang menjelaskan asal-usul sesuatu, seperti nama tempat, adat, atau benda tertentu. Jadi, kalau kamu mendengar dongeng sasakala, biasanya kamu akan diajak mengenal bagaimana sesuatu itu bermula.
- Cerita ini diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Saat kamu mendengarnya, kamu bisa merasakan kehangatan dan kedekatan antara pendongeng dan pendengar. Cerita bisa sedikit berubah sesuai siapa yang menceritakan, tapi intinya tetap sama.
- Dalam dongeng sasakala, kamu akan bertemu tokoh seperti manusia, hewan yang bisa bicara, atau makhluk gaib. Tokoh-tokoh ini membawa pesan moral yang penting, misalnya tentang keberanian, kejujuran, atau menghormati leluhur.
- Dongeng sasakala dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti supaya kamu bisa menikmatinya dengan nyaman dan tanpa kesulitan.
- Selain menghibur, dongeng sasakala juga mengajarkan kamu tentang nilai-nilai budaya dan kehidupan yang penting untuk diketahui.
Contoh Dongeng Sasakala yang Populer

Dongeng sasakala adalah bagian penting dari tradisi lisan yang melestarikan cerita-cerita kuno penuh makna dari nenek moyang kita. Melalui dongeng jenis ini, kamu bisa mengenal berbagai kisah asal-usul yang menjelaskan budaya dan alam sekitar.
Banyak contoh dongeng sasakala yang sudah sangat populer dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya daerah. Dengan memahami dongeng ini, kamu juga ikut menjaga nilai-nilai kearifan lokal agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
Sangkuriang
Dahulu kala, di sebuah desa di tanah Sunda, hiduplah seorang pemuda bernama Sangkuriang bersama ibunya, Dayang Sumbi. Suatu hari, Sangkuriang pergi berburu dan tanpa sengaja membunuh anjing kesayangan ibunya. Karena marah dan sedih, Dayang Sumbi mengusir Sangkuriang dari rumah.
Sangkuriang pergi meninggalkan desa dan berkelana jauh. Setelah bertahun-tahun, ia kembali ke desa tanpa mengetahui bahwa ibunya sudah berubah menjadi wanita muda dan cantik karena kesaktiannya. Sangkuriang dan Dayang Sumbi pun bertemu dan saling jatuh cinta, tanpa tahu mereka sebenarnya ibu dan anak.
Suatu hari, Dayang Sumbi mengetahui kebenarannya dan berusaha menghentikan pernikahan itu. Ia memberi syarat yang mustahil untuk Sangkuriang, membuat sebuah perahu besar dan danau dalam satu malam. Sangkuriang menerima tantangan itu dan mulai bekerja keras.
Saat hampir selesai, Dayang Sumbi merasa khawatir perahu itu akan jadi dan mereka harus menikah. Untuk menggagalkan usaha Sangkuriang, ia membangunkan ayam jantan agar berkokok lebih awal, menandakan pagi sudah tiba. Sangkuriang yang mengira hari sudah pagi, marah dan membanting perahu tersebut.
Perahu itu terbalik dan berubah menjadi sebuah gunung besar yang bentuknya seperti perahu terbalik. Gunung itulah yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Parahu.
Cerita ini menjadi dongeng sasakala yang sering diceritakan dari generasi ke generasi untuk menjelaskan asal-usul Gunung Tangkuban Parahu. Selain sebagai hiburan, dongeng ini mengajarkan kita tentang arti kasih sayang, kesetiaan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah.
Baca juga: Mengenal Tokoh dan Pesan Moral dalam Dongeng Rapunzel yang Melegenda
Lutung Kasarung
Di sebuah kerajaan di tanah Sunda, hiduplah seorang putri cantik bernama Purbasari. Ia memiliki seorang kakak bernama Purbararang yang sangat iri dan dengki padanya. Purbararang selalu berusaha membuat hidup Purbasari sengsara dengan berbagai cara.
Suatu hari, karena rasa iri itu, Purbararang merencanakan sesuatu yang kejam. Ia mengusir Purbasari dari istana dan menyuruhnya tinggal di hutan yang lebat dan jauh dari peradaban. Meski sedih dan takut, Purbasari tetap tegar menjalani hari-harinya di hutan.
Di tengah hutan, Purbasari bertemu dengan seekor lutung, yaitu monyet hitam besar yang tampak kuat dan gagah. Lutung itu ternyata bukan hewan biasa, melainkan pangeran tampan bernama Guruminda yang terkena kutukan dan berubah menjadi lutung Kasarung.
Awalnya, Purbasari merasa takut, tapi lama-kelamaan ia merasa nyaman dan percaya pada lutung Kasarung. Lutung tersebut sangat baik dan selalu melindungi Purbasari dari bahaya. Bahkan, ketika Purbasari jatuh sakit karena kesedihan, lutung Kasarung menggunakan kekuatan ajaibnya untuk menyembuhkan.
Perlahan-lahan, Purbasari sembuh dan kecantikannya semakin bersinar. Berkat kesabaran dan kebaikan hati Purbasari, kutukan pada lutung Kasarung akhirnya hilang. Ia berubah kembali menjadi pangeran tampan dan sakti.
Purbasari pun kembali ke kerajaannya dan merebut kembali tahtanya dari tangan kakaknya yang licik. Keadilan pun akhirnya ditegakkan dan Purbararang mendapatkan hukuman atas perbuatannya.
Dongeng sasakala Lutung Kasarung ini tidak hanya menjadi cerita hiburan, tetapi juga mengandung pesan moral yang dalam. Cerita ini mengajarkan kamu tentang arti kesabaran, ketulusan, dan kekuatan cinta sejati yang mampu mengalahkan kejahatan dan mengembalikan kebenaran.
Secara keseluruhan, dongeng sasakala adalah bagian penting dari warisan budaya yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan melalui cerita-cerita penuh makna. Dengan terus melestarikan dan mengenal dongeng ini, kamu turut menjaga identitas budaya kita agar tidak hilang ditelan zaman.
Jika kamu membutuhkan konten menarik dan berkualitas, Optimaise sebagai digital marketing agency Malang siap membantu dengan jasa penulisan artikel yang profesional dan tepat sasaran.
Jangan lewatkan juga kesempatan untuk menyimak dongeng pendek anak SD yang tidak hanya menghibur tapi juga mendidik, cocok untuk menumbuhkan minat baca dan belajar anak sejak dini.
