Dalam riset keyword, kamu akan menemui 2 jenis istilah, yaitu long tail keyword dan short tail keyword. Keduanya merupakan komponen penting yang harus kamu pahami untuk mendapatkan kata kunci ramah SEO yang bisa bersaing.
Tapi, sayangnya tidak banyak orang yang mengetahui perbedaan antara long tail vs short tail keyword. Padahal, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan. Yuk, cari tahu lebih lengkap melalui ulasan berikut ini.
Table of Contents
Apa Perbedaan Utama dari Long Tail vs Short Tail Keyword
Perbedaan utama antara long tail vs short tail keyword terletak pada popularitasnya. Banyak orang mencari kata kunci short tail, sementara sedikit yang mencari kata kunci ekor panjang.
Karena itu, kata kunci ekor panjang umumnya lebih mudah diberi peringkat dan cenderung menarik pencari dengan maksud yang lebih spesifik. Hal ini menjadikan penargetan mereka sebagai taktik SEO yang diadopsi secara luas.
Dari Mana Asal Nama Long Tail vs Short Tail Keyword Berasal?
Kamu mungkin bertanya-tanya dari mana asal nama long tail vs short tail keyword. Sebenarnya, asal penamaan ini bukan berasal dari berapa banyak kata yang dikandungnya atau seberapa spesifik kata kunci tersebut.
Baik short tail maupun long tail keyword mendapatkan namanya masing-masing dari posisi pada kurva “permintaan pencarian”.
Baca juga: Apa Itu Backlink dan 6 Jenisnya
Jika kita mengambil semua kueri penelusuran yang dilakukan orang-orang di Google selama sebulan dan mengurutkannya berdasarkan volume penelusuran, tampilannya akan seperti ini:
Seperti yang kamu lihat, secara harfiah long tail keyword berada di “ekor panjang” grafik ini. Itu karena variasi tersebut kurang populer (tetapi tidak “lebih buruk”) dari kata kunci/istilah utama ekor pendek pada kurva “kepala gemuk”. Walaupun short tail keyword lebih populer, tapi dari segi efektivitas, long tail keyword juga lebih unggul.
Sehingga, tak heran jika pakar SEO berpengalaman pasti akan mengombinasikan keduanya untuk hasil optimasi yang lebih maksimal.
Jenis-jenis Long Tail Keyword
Walaupun nggak sepopuler short tail keyword, kata kunci long tail sebenarnya efektivitas yang teruji. Apalagi, bagi kamu yang sedang mencari kata kunci dengan jumlah volume pesaing yang tidak terlalu banyak.
Jika kamu ingin menggunakan long tail keyword, tentunya sah-sah saja! Tapi, kamu juga wajib tahu bahwa ada 2 jenis kata kunci long tail yang bisa kamu pakai. Yaitu:
Kata Kunci Topikal
Kata kunci ekor panjang topikal adalah cara paling populer untuk mencari topik tertentu. Dengan kata lain, topik tersebut merupakan topik tersendiri dan bukan topik lain yang terselubung.
Untuk mengetahui apakah kamu sedang berurusan dengan jenis kata kunci long tail topikal atau kata kunci pendukung, berikut adalah 2 hal yang bisa kamu lakukan:
- Cari tahu tentang istilahnya melalui Google dan lihat apa yang ditampilkan oleh halaman peringkat teratas
- Gunakan fitur Topik Induk atau Parents Topic di Keywords Explorer dari Ahrefs. Jika kata kuncinya sama dengan topik induk, kamu berhadapan dengan kata kunci topikal. Secara teknis, topik induk adalah kata kunci paling populer yang menempati peringkat halaman teratas pada pencarian kata kunci.
Ada baiknya untuk mengetahui apakah kata kunci yang kamu pakai adalah kata kunci topikal atau bukan. Karena, jika kamu berhasil memberi peringkat untuk itu, kemungkinan besar kamu akan mendapat peringkat untuk pendukung jangka panjang yang kurang populer.
Baca juga: Panduan Belajar SEO untuk Pemula
Kata Kunci Pendukung
Supporting keyword, atau kata kunci pendukung adalah variasi kurang populer dari kueri pencarian yang lebih populer. Mereka pada dasarnya adalah topik yang lebih luas yang tersamar. Sebagai contoh, beberapa orang akan mencari “meja rias kamar”:
Di sisi lain, sebagian besar orang lainnya akan mencari hal yang sama dengan hanya “lemari”:
Seperti yang bisa kamu lihat, meskipun memiliki volume pencarian yang dramatis berbeda, kata kunci tersebut memiliki skor Keyword Difficulty (KD) yang hampir sama. Itu salah satu alasan utama mengapa menggunakan kata kunci panjang sebagai kata kunci utama mungkin bukan ide terbaik.
Jadi dalam kebanyakan kasus, kami sarankan kamu menghindari supporting keyword dan fokus pada jenis lainnya: kata kunci panjang berdasarkan topik, atau kata kunci long tail topikal.
Mana yang Lebih Baik: Long Tail vs Short Tail Keyword?
Antara long tail vs short tail keyword, mana yang lebih baik? Pada dasarnya, kedua jenis kata kunci pastinya punya kelebihan dan kekurangan. Short tail keyword memang populer banget dan kamu harus berhadapan dengan banyak pesaing.
Tetapi bukan tidak mungkin untuk meraih urutan halaman dalam 10 besar dengan strategi optimasi yang tepat. Hanya saja, kamu mungkin bakal membutuhkan waktu untuk menyempurnakan konten dan membangun tautan.
Tetapi begitu kamu mencapainya, kamu bisa:
- Kamu akan mendapatkan lalu lintas serius dari kata kunci utama dan kata kunci panjang yang relevan.
- Kemungkinan besar kamu telah mengumpulkan beberapa tautan balik bagus jika kamu menduduki peringkat tinggi untuk kata kunci ini. Kamu kemudian dapat menggunakan tautan internal dari halaman tersebut untuk meningkatkan halaman lain.
Sedangkan, kata kunci long tail keyword punya beberapa kelebihan, seperti:
- Angka persaingan untuk kata kunci ini rendah
- Ada banyak variasi kata kunci yang bisa kamu pakai
- Kamu bisa menarik pengunjung dengan kebutuhan yang lebih spesifik.
Di sisi lain, kamu perlu menduduki peringkat lebih banyak untuk jenis kata kunci ini demi mendapatkan volume lalu lintas yang besar. Tetapi selama kata kunci ini baik untuk bisnismu, traffic yang kamu dapatkan tentunya akan worth it.
Cara Menemukan Short Tail Keyword
Setelah tahu tentang perbandingan antara long tail vs short tail keyword, sekarang saatnya kamu mengetahui cara paling efektif untuk menemukannya. Di bab ini, kita akan membahas tentang cara yang efektif untuk menemukan short tail keyword.
Jika kamu memakai keywords research tool seperti Keywords Explorer dari Ahrefs, kamu hanya perlu mengetikkan kata kunci yang umum.
Contohnya seperti “mobil listrik,” dan urutkan hasil berdasarkan volume. Nantinya, kamu akan mendapatkan daftar kata kunci. Hasil teratas akan menjadi short tail keywordmu.
Itu saja. Jika kamu tidak tahu kata-kata apa yang harus diketikkan di alat tersebut, coba cara berikut:
- Melihat topik-topik yang dibicarakan orang di media sosial.
- Mengambil beberapa majalah industri online dan melihat topik yang sering muncul.
- Menganalisis kata kunci pesaingmu (lebih lanjut dalam bagian berikutnya).
- Menggunakan alat penelitian audiens seperti SparkToro.
Cara Menemukan Long Tail Keyword
Untuk menemukan long tail keyword, ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan. Cara pertama adalah melalui tool riset kata kunci. Salah satunya adalah dengan menggunakan tool Keyword Explorer dari Ahrefs. Simak langkah-langkahnya berikut:
- Masukkan topik umum di Keywords Explorer.
- Buka laporan Terms Matching.
- Atur filter Volume dan Traffic Potential hingga maksimum 300.
- Klik Tampilkan hasil.
Kapan Harus Menggunakan Long Tail vs Short Tail Keyword?
Memahami kapan kamu harus menggunakan long tail vs short tail keyword bisa menjadi kunci utama dalam strategi SEO yang efektif.
Pemilihan keyword yang tepat akan membantu kontenmu lebih mudah ditemukan oleh target audiens dan meningkatkan peluang konversi. Nah, mari kita bahas kapan sebaiknya kamu memilih masing-masing jenis keyword ini.
Gunakan short tail keyword jika:
- Kamu ingin menjangkau audiens yang sangat luas. Misalnya, jika kamu menggunakan keyword seperti “sepatu”, maka kamu bisa menjangkau jutaan pencarian.
- Brand kamu sudah besar atau kamu sedang membangun kesadaran merek. Kata kunci pendek cocok untuk eksposur tinggi meskipun persaingannya sangat ketat.
- Fokus utamamu adalah trafik tinggi, bukan konversi. Keyword ini memang membawa banyak pengunjung, tetapi mereka belum tentu siap membeli.
Gunakan long tail keyword jika:
- Kamu ingin menjangkau audiens yang lebih spesifik. Contoh, “sepatu lari pria ukuran 42 untuk maraton” akan menarik orang yang benar-benar tahu apa yang mereka cari.
- Kamu baru mulai membangun situs atau blog. Persaingannya rendah, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.
- Fokusmu adalah konversi dan bukan sekadar trafik. Karena pengguna yang mengetik keyword panjang biasanya sudah berada di tahap siap membeli atau bertindak.
Dengan memahami perbedaan antara long tail vs short tail keyword, kamu bisa menentukan strategi SEO yang sesuai dengan tujuanmu. Tak selalu harus memilih salah satu, yang terbaik adalah menggabungkan keduanya secara cerdas.
Short tail untuk menjaring audiens luas, long tail untuk meraih mereka yang siap bertindak. Jadi, sesuaikan penggunaannya dengan konteks konten dan target pasar kamu.
Tools Gratis untuk Riset Long Tail dan Short Tail Keyword
Dalam merancang strategi long tail vs short tail keyword, kamu perlu bantuan alat riset yang tepat agar bisa menemukan kata kunci yang relevan dan potensial.
Berikut ini ada beberapa tools gratis yang bisa kamu manfaatkan untuk riset keyword secara efektif:
- Google Keyword Planner sangat cocok untuk menemukan short tail keyword dengan volume pencarian tinggi. Kamu juga bisa melihat tingkat persaingan serta saran kata kunci tambahan, termasuk versi long tail yang bisa kamu pertimbangkan.
- Dikembangkan oleh Neil Patel, Ubersuggest membantu kamu menemukan berbagai ide keyword lengkap dengan volume, tingkat kesulitan SEO, dan saran keyword turunan. Cocok untuk menggabungkan long tail dan short tail keyword dalam strategi kontenmu.
- AnswerThePublic menyajikan pertanyaan dan frase yang diketik orang di mesin pencari, sehingga sangat berguna untuk menggali long tail keyword yang lebih spesifik dan berbasis intent (niat pencarian).
- Google Trends cocok kalau kamu ingin tahu mana yang sedang naik daun dalam perbandingan long tail vs short tail keyword, Google Trends bisa jadi pilihan. Tool ini menampilkan tren pencarian dari waktu ke waktu secara visual.
- Keyword Tool (keywordtool.io) ini menghasilkan ratusan ide keyword berdasarkan Google Autocomplete. Sangat berguna untuk mendapatkan variasi keyword panjang dan pendek dalam satu waktu.
Nah, semoga ulasan di atas bisa membantumu memahami mengenai long tail vs short tail keyword, ya! Riset kata kunci memang termasuk bagian paling penting dalam SEO.
Tapi, kamu bisa kok mendapatkan konten SEO-friendly yang berkualitas tanpa harus memutar otak untuk menemukan kata kunci terbaik. Caranya, cukup gunakan saja jasa SEO dari Optimaise.
Tim SEO kami yang berpengalaman akan membantu meriset kata kunci, baik long tail maupun short tail yang efektif untuk konten-kontenmu.
Kata kunci tersebut akan diintegrasikan ke dalam konten artikel SEO berkualitas yang bisa meningkatkan traffic dan peringkatmu di Google. Untuk mengetahui lebih jauh, jangan lupa hubungi nomor CP Optimaise yang tertera, ya!