Al Isra ayat 32 menjadi salah satu ayat di Al-Qur’an yang membahas tentang larangan mendekati perbuatan tertentu, tidak hanya melakukannya bahkan mendekatinya tidak boleh. Tentu saja ayat ini memiliki makna yang dalam bagi umat Muslim, terlebih di zaman seperti sekarang ini.
Ayat ini cukup pendek, tapi ibarat rambu besar di tengah jalan kehidupan yang mungkin terlihat sederhana, tapi sangat tegas dan membawa keselamatan. Berikut pembahasan lengkap dan mendalam tentang ayat ini.
Table of Contents
Sekilas Tentang Surah Al Isra Ayat 32

Surah Al-Isra adalah surah ke-17 dalam Al-Qur’an. Surah ini termasuk golongan Makkiyah, turun di Mekkah saat umat Islam menghadapi tekanan mental dan sosial yang sangat berat. Terdiri dari 111 ayat, dan kata Isra pada ayat pertama merujuk pada kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat rangkaian ajaran moral, adab, dan aturan sosial untuk membentuk pribadi dan masyarakat yang bermartabat.
Surah ini juga disebut sebagai surah Bani Israil, karena dikaitkan pada kisah Bani Israil pada ayat 2 sampai ayat ke 8, serta ayat ke 101 sampai 104. Ayat-ayat tersebut menjelaskan Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat dan besar menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah.
Memberikan peringatan pada umat Islam, yang akan mengalami keruntuhan sebagaimana yang dialami Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran Allah SWT.
Ayat 32 muncul sebagai larangan Allah yang menegaskan nilai-nilai fundamental dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah larangan mendekati zina, bukan hanya berbuat zina. Ayat ini menunjukkan betapa Islam tidak hanya mengatur sebuah tindakan, tapi juga menutup semua pintu menuju kerusakan moral.
Baca Juga: Surah Al Qadr: Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lengkap
Surah Al Isra Ayat 32, Arab, Latin, dan Artinya

النَّهۡىُ عَنِ الزِّنَى
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭۭ وَسَآءَ سَبِيلٗا
Latin:
Wa lā taqrabū az-zinā, innahū kāna fāḥishatan wa sā’a sabīlā.
Artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”
Keutamaan Surah Al Isra Ayat 32
Beberapa keutamaannya antara lain:
1. Menjadi benteng moral
Ayat ini melindungi martabat manusia dengan cara mencegah kehancuran yang biasanya bermula dari hal-hal kecil dan dianggap sepele.
2. Memperkuat kesadaran diri (muraqabah)
Siapa pun yang memegang nilai ayat ini akan lebih sadar dan tidak akan mendekati perbuatan tercela.
3. Menjaga keturunan dan tatanan sosial
Zina bukan hanya persoalan individu, ia merusak struktur keluarga, kejelasan nasab, dan stabilitas masyarakat.
4. Mengajarkan konsep “sadduz-zari’ah” (menutup pintu menuju kerusakan)
Islam mendidik agar manusia tidak hanya menghindari dosa, tapi juga menghindari situasi yang menggiring ke dosa.
Makna Al Isra Ayat 32
Ayat ini mengandung beberapa pesan kunci:
1. Larangan “mendekati”, bukan hanya “melakukan”
Allah tidak berkata, “Jangan berzina”, tapi “jangan mendekatinya”.
Artinya, segala bentuk perilaku yang membuka peluang menuju zina juga dilarang—pasangan non-mahram berduaan, chatting mesra, mengkonsumsi konten sensual, hingga kebiasaan yang melemahkan kontrol diri.
2. “Fāḥishah”—perbuatan yang sangat buruk
Kata fāḥishah menunjukkan sesuatu yang tercela secara moral, sosial, dan spiritual. Zina bukan hanya pelanggaran agama, tapi merusak kehormatan pribadi dan keluarga.
3. “Sā’a sabīlā”—jalan yang buruk
Zina bukan hanya sebatas dosa biasa, ia membuka pintu kejahatan lain: kedustaan, perpecahan keluarga, kehilangan harga diri, penyakit, sampai kriminalitas.
4. Kehormatan (iffah) adalah bagian dari kesucian jiwa
Islam memandang kesucian diri bukan sekadar konsep spiritual, tapi juga bentuk penghormatan terhadap tubuh dan kehidupan sosial.
Tafsir Al-Isra ayat 32 – Ceramah Ustadz DR. Akhmad Alim, Lc MA
Baca Juga: Al-Qur’an Surah Al Humazah: Arab, Latin, dan Maknanya Lengkap
Kisah Dibalik Surah Al Isra Ayat 32 (Asbabun Nuzul)
Ketika membaca larangan tegas dalam Surah Al Isra ayat 32, sebagian orang mungkin bertanya: “Mengapa Al-Qur’an menyampaikan peringatan sekuat ini?” Jawabannya terletak pada sebuah peristiwa yang sangat dekat dengan pergulatan jiwa seorang pemuda.
Dalam riwayat yang dijelaskan oleh Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa suatu hari seorang pemuda datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak seperti banyak sahabat yang meminta nasihat tentang ibadah atau akhlak, pemuda ini justru meminta izin untuk melakukan zina.
Jelas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, melarang perbuatan tersebut dan akhirnya turun ayat ini sebagai bentuk peringatan yang tegas, bahkan mendekatinya pun tidak boleh.
Cara Mengamalkan Nilai Al Isra Ayat 32 dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengamalkan ayat satu ini pada kehidupan modern bisa dilakukan dengan beberapa hal seperti:
1. Menjaga interaksi antara laki-laki dan perempuan
Tidak berduaan, tidak berdekatan tanpa alasan, dan tidak melanggar batas syariat.
2. Menjaga pandangan (ghaddul bashar)
Semua bermula dari mata. Pandangan yang tidak dijaga bisa menjerumuskan hati.
3. Bijak dalam menggunakan media sosial
Like, DM, komentar, chattingan, semua dapat menjadi “jalan kecil” menuju kerusakan, jika tidak dikendalikan.
4. Menjaga pertemanan yang sehat
Lingkungan pergaulan sangat memengaruhi kontrol diri. Pilih komunitas yang memperkuat nilai, bukan merusaknya.
5. Membangun komunikasi terbuka dalam keluarga
Keluarga yang terbuka dan harmonis membantu menjaga anggota keluarga dari mencari perhatian ke tempat yang salah.
6. Memperkuat ibadah dan dzikir
Ibadah menjaga hati agar tidak mudah goyah.
Tanya Jawab Seputar Al Isra Ayat 32
Q: Apakah larangan “mendekati zina” termasuk larangan pacaran?
A: Ya, karena berpotensi mendekatkan pada zina—berduaan, bersentuhan, obrolan intim—maka itu termasuk dalam larangan ayat ini.
Q: Apakah semua bentuk interaksi lawan jenis dilarang?
A: Tidak. Interaksi profesional, edukatif, dan sosial diperbolehkan asalkan tetap menjaga adab syariat.
Q: Bagaimana jika seseorang merasa sudah terlanjur terjerumus?
A: Setiap pintu dosa selalu memiliki pintu taubat. Allah Maha Pengampun dan membuka jalan kembali bagi hamba-hamba-Nya yang ingin memperbaiki diri.
Q: Mengapa ayat ini tidak melarang zina secara langsung, tetapi “mendekatinya”?
A: Karena manusia sering jatuh bukan karena langsung berzina, tapi karena langkah-langkah kecil yang dibiarkan tanpa kontrol.
Menghayati pesan Al Isra ayat 32 membuat kita sadar bahwa kehormatan adalah salah satu nikmat paling berharga dari Allah. Kita dijaga bukan hanya dari dosa, tapi juga dari segala jalan yang bisa merusak masa depan. Dalam proses menjaga diri ini, mengenal karakter Allah melalui Asmaul Husna bisa membantu kita menumbuhkan kesadaran spiritual yang lebih kuat—bahwa Allah selalu melihat, mengawasi, dan mencintai hamba yang berusaha menjaga diri.
Jika kamu sedang membangun konten dakwah, edukasi, atau proyek digital bernuansa Islami, bekerja sama dengan Digtal Marketing Agency Malang, seperti Optimaise, bisa membantu membuat konten yang rapi dan tepat sasaran. Dan bila kamu ingin website muncul pada peringkat pertama mesin pencari, layanan Jasa SEO dari Optimaise, juga bisa menjadi solusi untuk menyampaikan pesan dengan dengan lebih baik.
