Doa Iftitah merupakan salah satu bacaan salat yang rutin dibaca umat Islam saat menjalankan shalat lima waktu. Mau tahu makna dan keutamaannya?
Table of Contents
Membaca Doa Iftitah, hukumnya sunnah muakad, apa itu sunnah muakkad? Baca lengkap ya pada artikel ini!
Apa itu Doa Iftitah?
Doa Iftitah adalah doa pembuka yang dibaca dalam ibadah shalat. Posisinya paling depan, yakni dibaca tepat setelah Takbiratul Ihram (takbir pertama) dan sebelum membaca Surah Al-Fatihah.
Secara sederhana, Doa Iftitah merupakan bentuk “salam pembuka” untuk kesiapan seorang hamba untuk menghadap Tuhannya sebelum memulai inti dari ibadah shalat. Meskipun bacaan ini hukumnya sunnah (menurut mayoritas ulama), membacanya menyempurnakan pahala shalat karena mengandung pujian dan pengagunganyang mendalam kepada Allah SWT.
Definisi dan Sejarah Doa Iftitah
Definisi kata “Iftitah” berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari akar kata fataha-yaftahu yang berarti “membuka” atau “pembukaan”. Oleh karena itu, doa ini disebut sebagai doa pembuka karena ia menjadi gerbang dimulainya bacaan-bacaan dalam shalat. Dalam beberapa literatur fiqih, doa ini juga dikenal dengan sebutan Doa Istiftah.
Dalam sejarahnya doa “Iftitah” doa ini tidak hanya terdiri satu bacaan melainkan, memiliki beberapa doa varian yang diajarkan oleh Nabi Muhammad untuk Sahabatnya dalam berbagai kesempatan. Dalam riwayat hadis imam Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi meriwayatkan lafaz yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan keluwesan syariat Islam.
Contoh Variasi:
- Salah satu yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia (umumnya bermazhab Syafi’i) adalah riwayat yang dimulai dengan “Allaahu akbar kabiiraa…” atau “Wajjahtu wajhiya…”.
- Sementara itu, terdapat juga riwayat populer lainnya (sering dipakai dalam mazhab lain atau organisasi Muhammadiyah) yang berbunyi “Allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya…”.
Pentingnya Doa Iftitah dalam Shalat
Meskipun doa “Iftitah” sunnah Muakkad (Sunnah yang sangat diajurkan) dan tidak membatalkan sholat kalau tidak dibaca. Tapi doa ini memiliki manfaat yang besar dalam kualitas ibadah seseorang. Ini bentuk Adab (etika) kepada Allah sebelum hambanya memohon petunjuk. Adab yang baik Adalah memuji dan mengangunkan Sang Pencipta terlebih dahulu. Dalam doa “iftitah“ berisi pengakuan akan kebesaran Allah SWT dan kerendahan diri manusia. Juga sebagao penyempurnaan Sholat yang mana mengikuti sunnah nabi Muhammad SAW sekecil apapun, termasuk membaca “Iftitah“.
Teks Doa Iftitah
Pada teks doa Iftitah itu ada beberapa versi, karena terdapat beberapa riwayat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Umat muslim bisa memilih salah satu. Berikut Dua versi yang paling umu m dan Ma’tsur.
Lafal Doa Iftitah dalam Bahasa Arab
1. Versi Panjang (Riwayat Muslim – Populer di kalangan NU/Umum) Doa ini diawali dengan takbir dan pujian, kemudian dilanjutkan dengan ayat “Wajjahtu…”.
اللهُأَكْبَرُكَبِيرًاوَالْحَمْدُلِلَّهِكَثِيرًاوَسُبْحَانَاللهِبُكْرَةًوَأَصِيلاً. إِنِّىوَجَّهْتُوَجْهِيَلِلَّذِيفَطَرَالسَّمَاوَاتِوَالأَرْضَحَنِيفًامُسْلِمًاوَمَاأَنَامِنَالْمُشْرِكِينَ. إِنَّصَلاَتِيوَنُسُكِيوَمَحْيَايَوَمَمَاتِيلِلَّهِرَبِّالْعَالَمِينَ. لاَشَرِيكَلَهُوَبِذَلِكَأُمِرْتُوَأَنَامِنَالْمُسْلِمِينَ
Latin: Allaahu akbar kabiiraa, walhamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
2. Versi Pendek (Riwayat Bukhari & Muslim – Populer di kalangan Muhammadiyah) Doa ini berisi permohonan untuk menjauhkan diri dari dosa.
اللَّهُمَّبَاعِدْبَيْنِيوَبَيْنَخَطَايَايَكَمَابَاعَدْتَبَيْنَالْمَشْرِقِوَالْمَغْرِبِ. اللَّهُمَّنَقِّنِيمِنَالْخَطَايَاكَمَايُنَقَّىالثَّوْبُالأَبْيَضُمِنَالدَّنَسِ. اللَّهُمَّاغْسِلْخَطَايَايَبِالْمَاءِوَالثَّلْجِوَالْبَرَدِ
Latin: Allaahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allaahummaghsil khathaayaaya bil maa-i wats tsalji wal barad.
Terjemahan Doa Iftitah dalam Bahasa Indonesia
Memahami arti dari bacaan ini sangat penting untuk meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
1. Terjemahan Versi Panjang (Wajjahtu) “Allah Maha Besar dengan sebesar-besar kebesaran. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan, dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri).”
2. Terjemahan Versi Pendek (Allahumma Baa’id) “Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun (air dingin).”
Manfaat dan Keutamaan Doa Iftitah
Dalam membaca doa Iftitah memiliki bacaan yang mendalam, baik sebagai umat islam yang mau menjalankan sholat dan di hadapan Allah SWT. Meskipun hukumnya Sunnah, meninggalkan doa ini jadi melewatkan kesempetan besar untuk meriah kesempurnaan dalam sholat dan pahalanya.
Manfaat Spiritual Membaca Doa Iftitah
Secara spiritual dalam membaca doa Iftitah yang mana sebagai jembatan untuk menghubungkan hamba dengan Allah SWT sebelum memasuki inti sholat komunikasi (Al-Fatihah). Ada beberapa manfaat secara spiritual saat membaca doa iftitah.
Bisa membuat focus dan Khusyu: ini saat kamu seharian beraktivitas duniawai dari hati, pikiran manusia sering kali tidak siap untuk beribadah. Doa Iftitah ini bisa memberikan waktu jeda untuk seseorang untuk bisa menenangkan diri dan melupakan dunia serta bisa fokus ke hatinya untuk menyembah kepada Allah SWT.
Keutamaan Doa Iftitah dalam Shalat
Selain mendapatkan manfaat diatas, keutamaan dalam membaca doa iftitah pada sholat bisa membuat kita lebih khusyuk yang mana di dasarkan pada dalil-dalil hadis Nabi Muhammad SAW.
- Dibukanya Pintu-Pintu Langit Salah satu keutamaan terbesar Iftitah disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Ibnu Umar r.a. Ketika seorang sahabat membaca “Allahu akbar kabiiraa walhamdu lillaahi katsiiraa…”, Rasulullah SAW bersabda:
“Aku kagum dengan bacaan itu, karenanya pintu-pintu langit dibuka.”Hal ini menunjukkan bahwa doa ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan diterima secara langsung oleh Allah SWT.
- Para Malaikat Berebut Mencatatnya Dalam riwayat lain (HR. Muslim), disebutkan ada bacaan Iftitah (versi Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fih) yang membuat Rasulullah SAW melihat 12 malaikat berebut untuk siapa yang pertama kali mengangkat (mencatat) amalan tersebut.
- Menyempurnakan Pahala Sunnah Shalat adalah tiang agama. Dengan membaca Iftitah, seorang Muslim telah menyempurnakan tata cara shalatnya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Semakin dekat tata cara shalat kita dengan shalat Nabi (“Shallu kama ra-aitumuni ushalli“), semakin besar potensi kita untuk mendapatkan pahala yang diterima.
Kapan Doa Iftitah Tidak Dibaca?
Meskipun dianjurkan (sunnah), ada beberapa kondisi di mana Doa Iftitah sebaiknya tidak dibaca atau justru tidak disyariatkan sama sekali. Memahami kondisi ini membantu menjaga kesempurnaan shalat.
Hukum bagi Makmum Masbuq
Makmum masbuq adalah makmum yang terlambat datang dan imam sudah memulai shalat.
- Kalau kamu bergabung dan Imam sudah membaca surah Al-Fatihah (terutama dalam shalat jahriyah atau bersuara keras seperti Maghrib, Isya, dan Subuh), prioritas utama kamu adalah mendengarkan bacaan Imam atau segera membaca Al-Fatihah (bagi mazhab Syafi’i yang mewajibkan makmum membaca Al-Fatihah). Dalam kondisi ini, Doa Iftitah (tidak perlu dibaca) karena mengejar Al-Fatihah itu wajib, sedangkan Iftitah itu sunnah.
- kalau kamu mendapati Imam sedang ruku’, sujud, atau duduk, kamu harus segera melakukan Takbiratul Ihram dan langsung mengikuti gerakan Imam tanpa membaca Iftitah maupun Al-Fatihah.
Pengecualian dalam Shalat Jenazah
Shalat Jenazah memiliki tata cara yang berbeda dengan shalat biasa karena dibuat untuk dilakukan secara ringkas dan cepat tanpa ruku’ atau sujud.
- Dalam Shalat Jenazah, setelah Takbiratul Ihram (takbir pertama), tidak disunnahkan membaca Doa Iftitah. Sebaliknya, mushalli (orang yang shalat) dianjurkan langsung membaca Ta’awudz dan Surah Al-Fatihah. Hal ini disepakati oleh mayoritas ulama (jumhur) untuk meringankan prosesi jenazah.
