Bayangkan kamu lagi menggunakan layanan pada sebuah website, namun website yang sedang kamu gunakan down bukan karena gangguan teknis, tapi karena diserang. Inilah gambaran sederhana dari serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Dan baru-baru ini, Cloudflare kembali mencatat rekor dengan memblokir serangan DDoS terbesar di dunia, mencapai 22,2 terabit per detik (Tbps).
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Cloudflare melaporkan bahwa pada September 2025, mereka berhasil menghentikan serangan DDoS dengan skala luar biasa:
- Puncak trafik: 22,2 Tbps dan 10,6 miliar paket per detik
- Durasi serangan: sekitar 40 detik
- Perbandingan: dua kali lipat lebih besar dari serangan sebelumnya yaitu 11,5 Tbps serangan DDoS pada tahun 2023.
Yang menarik, Cloudflare tidak mengungkap siapa target serangan ini. Namun, mereka menegaskan bahwa sistem otomatisnya mampu mengatasi lonjakan trafik tanpa gangguan berarti.
Kenapa Angka 22,2 Tbps Itu Gila?
Untuk konteks, kecepatan internet rumah tangga di Indonesia rata-rata masih di bawah 100 Mbps. Kalau kita bandingkan, serangan ini setara dengan lebih dari 200 juta koneksi internet rumah yang dipaksa mengirim trafik ke satu titik secara bersamaan.
Tanpa proteksi seperti milik Cloudflare, mayoritas website atau layanan online akan langsung tumbang.
Bagaimana Cloudflare Bisa Menahannya?
Cloudflare menggunakan infrastruktur global yang tersebar di ratusan data center. Sistem ini otomatis mendeteksi lalu lintas abnormal dan memfilter trafik berbahaya sebelum mencapai server target.
Kuncinya ada di real-time mitigation. Begitu pola serangan muncul, algoritma langsung memblokir paket yang mencurigakan. Jadi, meski skala serangan sangat besar, dampaknya bisa ditekan.
Tren Serangan DDoS Semakin Ekstrem
Dalam beberapa tahun terakhir, serangan DDoS makin sering terjadi dan skalanya terus meningkat. Hacker tidak hanya mencari kerentanan teknis, tapi juga mencoba menenggelamkan layanan dengan volume trafik yang gila.
Pelajaran untuk Pemilik Website
Buat pemilik website kecil sampai tim di perusahaan besar, ada beberapa poin penting yang bisa dipetik:
- Jangan remehkan ancaman DDoS
Bukan cuma bank atau layanan besar yang bisa jadi target, website bisnis kecil pun bisa kena imbas. - Gunakan layanan proteksi terpercaya
Cloudflare adalah contoh penyedia yang punya kapasitas besar. Tapi ada juga penyedia lain yang menawarkan proteksi sesuai kebutuhan. - Pahami cara kerja DDoS
Serangan ini lebih ke membanjiri server dengan trafik palsu. Kesadaran ini penting supaya tidak panik kalau website tiba-tiba down. - Mitigasi otomatis adalah kunci
Kalau harus manual blokir IP, jelas tidak mungkin melawan serangan miliaran paket per detik.
Kenapa Hacker Melakukan Ini?
Motivasi di balik serangan DDoS bisa beragam:
- Iseng atau unjuk gigi
- Balas dendam atau sabotase kompetitor
- Taktik pemerasan (ransom DDoS)
Rekor baru Cloudflare ini jadi pengingat bahwa ancaman DDoS makin nyata dan semakin besar skalanya. Bagi pengguna biasa, pilih layanan hosting yang mempunyai perlindungan dasar dari DDoS. Kalau punya website atau aplikasi, jangan tunggu sampai diserang baru dicari solusinya.
Referensi:
https://thehackernews.com/2025/09/cloudflare-blocks-record-breaking-115.html
https://hackread.com/cloudflare-blocks-22-2-tbps-ddos-attack/
https://www.cloudflare.com/ddos/
Sebagai penutup, jika Anda ingin bisnis Anda lebih dikenal dan muncul di halaman pertama Google, Jasa SEO Terpercaya Optimaise siap membantu! Dengan pengalaman dan strategi SEO yang teruji, kami telah berhasil meningkatkan visibilitas banyak bisnis di Malang, Bali, dan Jakarta. Jangan biarkan pesaing Anda selangkah lebih maju—optimalkan website Anda sekarang juga!
💡 Dapatkan strategi SEO terbaik untuk bisnis Anda! Kunjungi optimaise.co.id dan berlangganan layanan kami untuk hasil yang maksimal. 🚀
