Bayangkan kamu baru mau login ke Steam buat ngecek diskon game terbaru, tapi halaman nggak mau terbuka sama sekali. Bukan koneksi internet kamu yang bermasalah, tapi Steam down secara global.
Itulah yang dialami ribuan pemain di seluruh dunia pada awal pekan ini. Mulai Senin malam waktu AS (6 Oktober) hingga Selasa pagi, pengguna Steam, League of Legends, VALORANT, dan berbagai layanan lain mengalami gangguan besar-besaran. Banyak yang menduga, ini bukan sekadar error biasa tapi akibat serangan DDoS.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Menurut laporan dari berbagai outage tracker seperti DownDetector, masalah ini mulai muncul ketika banyak pengguna kehilangan akses ke Steam, halaman komunitas, dan layanan login. Tak lama kemudian, Riot Games juga menonaktifkan antrean ranked di League of Legends sambil menyelidiki masalah koneksi massal.
Beberapa jam kemudian, gangguan meluas. Layanan seperti T-Mobile, GitLab, EA, Google, Microsoft, hingga RingCentral dilaporkan mengalami hal serupa. Banyak pengguna langsung berspekulasi “Apakah ini serangan DDoS besar-besaran?” Dan sepertinya dugaan itu ada benarnya.
Diduga Akibat Serangan DDoS
Beberapa peneliti keamanan siber mengaitkan insiden ini dengan serangan DDoS (Distributed Denial-of-Service), yaitu serangan yang membanjiri server dengan lalu lintas palsu agar sistem tidak bisa merespons pengguna normal.
Menurut laporan TheGamePost, serangan kali ini diduga berasal dari botnet Aisuru, jaringan perangkat yang telah diretas dan digunakan untuk mengirimkan data dalam jumlah masif secara bersamaan. Botnet ini kabarnya pernah melakukan serangan sebesar 29,69 terabit per detik (Tbps), salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di dunia.
Walaupun pihak Valve (pengembang Steam) dan Riot Games belum memberi konfirmasi resmi, pola gangguan yang meluas dan serentak menunjukkan tanda-tanda khas serangan DDoS.
Dampak Global, Tak Hanya Steam
Yang menarik, Beberapa jaringan besar lain seperti EA, Microsoft, dan Google juga sempat melaporkan gangguan serupa di waktu yang hampir bersamaan. Hal ini memunculkan teori bahwa serangan ini bukan hanya menargetkan satu layanan, tapi seluruh ekosistem internet besar.
Seorang analis keamanan dari komunitas online MalwareBazaar bahkan menyebut, serangan semacam ini bisa jadi uji coba kekuatan botnet atau bentuk unjuk kekuatan dari kelompok tertentu di dunia siber.
Apakah Data Pengguna Terancam?
Untungnya, sejauh ini belum ada indikasi bahwa data pengguna bocor atau diretas. Serangan DDoS sendiri tidak meretas data; tujuannya lebih ke membuat layanan tidak bisa diakses. Namun, serangan jenis ini tetap bisa merugikan karena menyebabkan downtime, kehilangan transaksi, dan gangguan layanan dalam skala besar.
Valve dilaporkan sudah mulai memulihkan server pada pagi hari waktu Pasifik (7 Oktober), meskipun sebagian pengguna masih melaporkan kesulitan login atau kehilangan koneksi saat bermain.
Insiden Steam down kali ini jadi pengingat penting bahwa bahkan perusahaan raksasa seperti Valve atau Riot pun tidak kebal dari ancaman dunia maya.
Gangguan besar yang membuat Steam down kali ini tampaknya bukan sekadar error teknis, tapi bagian dari serangan DDoS skala besar yang melibatkan jaringan botnet global.
Meski layanan kini perlahan pulih, insiden ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber di era digital, bukan hanya bagi perusahaan besar, tapi juga pengguna sehari-hari.
Sebagai penutup, jika Anda ingin bisnis Anda lebih dikenal dan muncul di halaman pertama Google, Jasa SEO Terpercaya Optimaise siap membantu! Dengan pengalaman dan strategi SEO yang teruji, kami telah berhasil meningkatkan visibilitas banyak bisnis di Malang, Bali, dan Jakarta. Jangan biarkan pesaing Anda selangkah lebih maju—optimalkan website Anda sekarang juga!
💡 Dapatkan strategi SEO terbaik untuk bisnis Anda! Kunjungi optimaise.co.id dan berlangganan layanan kami untuk hasil yang maksimal. 🚀