Belakangan ini makin sering kita dengar cerita akun Instagram kena hack. Nah, kali ini kita bahas study case dari akun IG agen travel yang jadi korban hacker. Modusnya adalah verifikasi centang biru pada akun instagram yang diarahkan ke halaman website tertentu.
Kronologi
Ceritanya berawal dari seseorang yang mengirimkan sebuah link pendek ke DM Instagram akun agen travel ini. Dari tampilan, link tersebut seolah-olah mengarah ke halaman resmi Meta (Facebook/Instagram), yang menawarkan centang biru alias verified badge. Untuk para pelaku usaha, tentu ini menggiurkan banget, apalagi kalau akun IG-nya sudah aktif promosi terus.
Tapi sayangnya, website tersebut palsu. Domain-nya bukan dari Meta, tapi tampilannya mirip banget, bahkan akan menjebak pengguna awam atau yang sedikit gaptek bisa terkecoh. Inilah yang disebut dengan phising, teknik di mana hacker membuat website palsu untuk mencuri data login kita.
Social Engineering
Begitu korban memasukkan username dan password, hacker tidak langsung mengganti password. Mereka menggunakan metode yang licik yaitu menghubungkan akun tersebut ke perangkat mereka lewat fitur sharing login. Akunnya tidak dicabut aksesnya, jadi korban masih bisa buka seperti biasa untuk menghindari kecurigaan.
Kenapa ini dilakukan? Karena hacker ingin menunggu selama 24 jam agar Instagram menganggap perangkat mereka sebagai “device terpercaya”. Setelah itu, mereka perlahan mengganti email dan nomor HP yang terhubung ke akun tersebut. Setelah semua akses dicabut, barulah si korban sadar… akun IG-nya udah bukan miliknya lagi.
Negosiasi yang Tak Berbuah Hasil
Salah satu staf dari agen travel sempat coba berkomunikasi. Mereka menawarkan Rp500 ribu agar akunnya dikembalikan. Tapi si hacker, yang katanya “menghargai” akunnya senilai Rp1 juta, tetap nggak respon setelah nego. Akun tersebut akhirnya disalahgunakan untuk penipuan. Mereka pasang iklan giveaway palsu dan promo jual emas antam murah, semua tipu-tipu untuk menjaring korban lain dan akhirnya membuat reputasi agen travel mereka menurun.
Dari study case ini, ada pelajaran, hacker nggak selalu pakai cara canggih. Kadang, cukup dengan teknik manipulasi psikologis seperti social engineering, mereka bisa mengambil alih akun kita. Ini yang sering banget diremehkan, apalagi oleh pengguna yang gaptek.
Kita juga perlu sadar bahwa fitur keamanan seperti 2FA (two-factor authentication) itu bukan formalitas. Kalau aktif, akun ini mungkin masih bisa diselamatkan. Tapi sayangnya, kebanyakan orang nggak peduli fitur keamanan sampai akhirnya kejadian.
Tips Supaya Nggak Jadi Korban Berikutnya
- Jangan klik sembarang link, apalagi dari orang asing.
- Periksa domain dengan teliti. Kalau bukan dari
meta.com
ataufacebook.com
, jangan percaya. - Aktifkan 2FA di Instagram: Setidaknya menjadi penghalang untuk hacker.
- Pantau aktivitas login dan logout dari perangkat tak dikenal.
- Laporkan dan edukasi tim/staf yang mengontrol akun IG, terutama kalau bukan dari latar belakang IT.
Akhir Kata
Akun IG menjadi aset penting untuk bisnis seperti agen travel yang mengandalkan promosi lewat sosial media. Tapi semua itu bisa lenyap dalam hitungan jam kalau kita terlalu ceroboh. Study case ini jadi pengingat buat kita semua: keamanan digital itu bukan cuma urusan orang IT, tapi tanggung jawab semua orang.
Sebagai penutup, jika Anda ingin bisnis Anda lebih dikenal dan muncul di halaman pertama Google, Jasa SEO Terpercaya Optimaise siap membantu! Dengan pengalaman dan strategi SEO yang teruji, kami telah berhasil meningkatkan visibilitas banyak bisnis di Malang, Bali, dan Jakarta. Jangan biarkan pesaing Anda selangkah lebih maju—optimalkan website Anda sekarang juga!
💡 Dapatkan strategi SEO terbaik untuk bisnis Anda! Kunjungi optimaise.co.id dan berlangganan layanan kami untuk hasil yang maksimal. 🚀