Hampir semua orang Islam mengenal Surat Al Ikhlas. Kita menghafalnya sejak kecil, membacanya berulang-ulang saat shalat. Sayangnya, karena termasuk salah satu surat pendek dan “terlalu akrab”, maknanya sering lewat begitu saja.
Padahal, kalau mau mendalami pelan-pelan, Surat Al Ikhlas bukan sekedar surat pendek. Ia tidak bercerita tentang surga, neraka, atau sebuah tuntutan. Tidak juga memberi perintah atau larangan secara langsung. Ia menegaskan satu hal: siapa Allah sebenarnya. Dan penjelasan itu disampaikan tanpa basa-basi.
Empat ayat dalam surat ini layaknya sebuah pondasi. Apabila pondasinya kokoh, bangunan iman juga akan kokoh. Kalau pondasinya miring, sebanyak apa pun ibadah dibangun di atasnya, tetap rawan dan mudah runtuh.
Table of Contents
Sekilas Tentang Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Al-Qur’an dan termasuk golongan surat Makkiyah. Ia turun pada awal dakwah Nabi Muhammad ﷺ, saat perdebatan tentang Tuhan masih sangat dominan.
Al Ikhlas berarti kemurnian atau ketulusan. Maksudnya adalah memurnikan keyakinan umat Islam tentang Allah dari segala bentuk anggapan yang keliru—baik yang berasal dari tradisi nenek moyang, kebiasaan suatu masyarakat, atau hanya asumsi logika manusia saja.
Menariknya, surat ini tidak menggunakan analogi atau permisalan. Tidak ada cerita panjang di dalamnya.
Bacaan Surat Al Ikhlas, Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini bacaan surat Al-Ikhlas dengan lafadz arab, latin, dan tentu saja terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Ayat 1
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Latin: Qul huwallāhu aḥad
Artinya: Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.
Ayat 2
اللَّهُ الصَّمَدُ
Latin: Allāhuṣ-ṣamad
Artinya: Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu.
Ayat 3
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Latin: Lam yalid wa lam yūlad
Artinya: Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Ayat 4
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Latin: Wa lam yakun lahu kufuwan aḥad
Artinya: Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
Empat ayat ini menutup semua celah kesyirikan—baik yang terang-terangan maupun yang terselubung.
Baca Juga: Mendalami Makna Surat Al Baqarah Ayat 285 286: Arab, Latin dan Terjemahan Lengkap
Keutamaan Surat Al Ikhlas
Surat Al Ikhlas bukan hanya pernyataan tauhid, tapi juga latihan keikhlasan. Empat ayatnya mengajarkan bahwa segala sesuatu bermula dari Allah dan kembali kepada Allah. Karena itu, dalam banyak riwayat, surat ini tidak hanya dibaca secara lisan, tapi juga diamalkan sebagai wirid dan penguat spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Para ulama menjelaskan bahwa mengulang bacaan Surat Al Ikhlas dengan niat yang lurus bukan sekadar memperbanyak pahala, tetapi melatih hati agar tidak mudah bergantung pada makhluk. Dari sinilah kemudian muncul berbagai keutamaan dan manfaat yang dirasakan oleh orang yang istiqamah mengamalkannya.
Berikut beberapa manfaat Surat Al Ikhlas sebagaimana disebutkan dalam berbagai riwayat dan kisah ulama.
1. Menguatkan Doa dan Menjauhkan dari Marabahaya
Salah satu bentuk pengamalan Al Ikhlas yang dikenal di kalangan ulama adalah membacanya secara berulang dengan penuh keyakinan. Disebutkan bahwa membaca Surat Al Ikhlas sebanyak 1.000 kali di antara waktu Maghrib dan Isya, lalu diiringi doa yang sungguh-sungguh, menjadi wasilah dikabulkannya hajat dan perlindungan dari berbagai marabahaya.
Intinya bukan pada hitungan semata, tetapi pada ketekunan, keikhlasan, dan keyakinan bahwa hanya Allah tempat bergantung.
2. Perlindungan dari Kejahatan dan Aniaya
Al Ikhlas juga dikenal sebagai benteng spiritual. Dalam sebagian amalan disebutkan membaca lafaz “Ya Shamad” sebanyak 134 kali secara istiqamah, diiringi bacaan Surat Al Ikhlas, dapat menjadi sebab perlindungan dari niat jahat dan kezaliman manusia.
Maknanya jelas: ketika seseorang menggantungkan perlindungannya kepada Allah Yang Maha Bergantung kepada-Nya segala sesuatu, maka tidak ada kekuatan lain yang benar-benar dapat mencelakakannya kecuali dengan izin-Nya.
3. Ikhtiar Penyembuh Penyakit
Aisyah RA meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah ﷺ merasakan sakit pada tubuhnya, beliau membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas pada telapak tangan, lalu mengusapkannya ke bagian tubuh yang sakit.
Riwayat ini menunjukkan bahwa Surat Al Ikhlas bukan hanya dibaca saat sehat, tapi juga menjadi bagian dari ikhtiar ruhani saat sedang sakit, dengan penuh tawakal kepada Allah SWT.
4. Menjauhkan dari Godaan Setan
Dalam sebuah riwayat dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa barang siapa membaca Surat Al Ikhlas sebanyak 11 kali setiap selesai shalat Subuh, maka setan tidak akan mampu menggoda dirinya untuk melakukan perbuatan maksiat.
5. Membuka Pintu Rezeki dari Berbagai Arah
Dikisahkan ada seorang laki-laki yang mengadu kepada Rasulullah ﷺ tentang kesempitan hidupnya. Rasulullah kemudian mengajarkan amalan sederhana: setiap masuk rumah, ucapkan salam, jika rumah kosong maka dianjurkan salam kepada Rasulullah SAW, lalu membaca Surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali.
Dengan istiqamah dan keyakinan, Allah melapangkan rezeki orang tersebut. Kisah ini mengajarkan bahwa rezeki bukan hanya hasil kerja fisik, tetapi juga buah dari hubungan yang lurus dengan Allah.
Baca Juga: Surat Al Lahab: Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia Lengkap
Kisah Turunnya Surat Al Ikhlas (Asbabun Nuzul)
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Surat Al Ikhlas turun sebagai jawaban atas pertanyaan kaum musyrikin Quraisy dan ahli kitab.
مسند أحمد ٢٠٢٧٢: حَدَّثَنَا أَبُو سَعْدٍ مُحَمَّدُ بْنُ مُيَسَّرٍ الصَّاغَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ الْمُشْرِكِينَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مُحَمَّدُ انْسُبْ لَنَا رَبَّكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ }
Musnad Ahmad 20272: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa’id Muhammad bin Miassar Ash Sha ghani] telah menceritakan kepada kami [Abu Ja’far Ar Razi] dari [Rabi’ bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka’b], bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Muhammad, sebutkan nasab Rabbmu kepada kami.” Maka Allah Tabaaraka Wa Ta’ala menurunkan firman-Nya: ‘(Katakanlah “Dialah Allah yang maha Esa, Allah adalah Robb yang bergantung kepadaNya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia) ‘ (Qs. Al Ikhlas: 1-4).
Cara Mengamalkan Nilai Surat Al Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengamalkan Al Ikhlas berarti melatih diri agar hidup lebih lurus.
Beberapa implementasi sederhananya:
- Menjaga niat agar tidak bergantung pada penilaian manusia.
- Tidak berlebihan menggantungkan keamanan dan masa depan pada materi.
- Bersikap rendah hati karena menyadari keterbatasan diri.
- Beribadah tanpa tujuan pamer atau pencitraan.
- Tenang dalam menghadapi kehilangan, karena sandaran hidup tidak pernah benar-benar hilang.
Tauhid yang murni akan melahirkan jiwa yang tidak mudah goyah.
Tanya Jawab Seputar Al Ikhlas
Q: Apakah boleh membaca Surat Al Ikhlas berulang-ulang dalam shalat?
A: Boleh, hukumnya mubah dan sah.
Q: Mengapa surat ini terasa sederhana tapi sangat ditekankan?
A: Karena kesalahan dalam tauhid adalah kesalahan paling mendasar.
Q: Apakah membaca Surat Al Ikhlas saja cukup tanpa amal lain?
A: Tidak. Justru surat ini menuntut konsistensi antara keyakinan dan perbuatan.
Sebagai surat yang membahas kemurnian tauhid, Surat Al Ikhlas mengajarkan kita satu hal penting bahkan menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah tanpa bergantung pada apa pun selain-Nya. Mengenal Allah dengan benar adalah pintu keikhlasan, dan dari sanalah ketenangan hidup perlahan terbentuk.
Jika kamu ingin memperdalam pemahaman tentang sifat-sifat Allah sebagai pelengkap makna Surat Al Ikhlas, mengenal dan merenungi Asmaul Husna bisa menjadi langkah sederhana namun sangat bermakna dalam perjalanan spiritual sehari-hari.
Dan jika kamu ingin menyebarkan konten Islami seperti ini dengan jangkauan yang lebih maka memanfaatkan Jasa SEO dari Digtal Marketing Agency Malang, seperti Optimaise, bisa menjadi salah satu bentuk ikhtiar. Bukan untuk sekadar mengejar peringkat, tapi agar pesan yang baik sampai kepada lebih banyak orang yang sedang membutuhkannya. Keikhlasan tetap di hati, ikhtiar dijalankan dengan cara terbaik.
