IslamEdukasiTips

Memahami Nadhom Asmaul Husna, Keutamaan dan Cara Mengamalkannya!

Nur Chafshoh

Nadhom Asmaul Husna merupakan serangkaian kata nama Allah SWT yang memiliki makna baik. Kamu harus mengetahui agar bisa melihat keutamaan serta cara mengamalkannya.

Mengenal Asmaul Husna dengan merngkaikan menjadi sebuah nadhom atau kalimat, membuat masyarakat terutama kalangan anak-anak belajar cara pengaplikasikan dengan maksimal, dan memaknai lebih sempurna. Kamu juga akan menemukan pengertian nadhom Asmaul Husna, sejarah, manfaat menghafalkan nadhom, hingga cara aplikasinya.

Pengertian Nadhom Asmaul Husna

1. Pengertian “Nadhom” (نظم)

Kata Nadhom (sering juga disebut Nazam) berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti “susunan”, “rangkaian”, atau “puisi”.

Dalam tradisi keilmuan Islam (terutama di lingkungan pesantren), Nadhom adalah sebuah metode yang sangat populer. Metode ini mengubah materi pelajaran—seperti ilmu tauhid, fiqih (hukum Islam), nahwu (tata bahasa Arab), atau hafalan penting lainnya—dari bentuk prosa (teks biasa) menjadi bentuk syair atau bait-bait puitis.

  • Tujuannya: Untuk memudahkan proses Tahfizh (menghafal). Sesuatu yang memiliki ritme dan rima (seperti lirik lagu) jauh lebih mudah diingat oleh otak daripada teks biasa.

2. Pengertian “Asmaul Husna” (الأسماءالحسنى)

Asmaul Husna adalah istilah yang merujuk pada “Nama-Nama yang Paling Indah” (atau “Nama-Nama Terbaik”) yang dimiliki oleh Allah SWT.

  • Istilah ini bersumber langsung dari Al-Qur’an, misalnya dalam Surah Al-A’raf ayat 180:

“Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu…”

  • Jumlah nama-nama ini yang masyhur (terkenal dan umum diketahui berdasarkan hadis) adalah 99 nama, seperti Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahim (Maha Penyayang), Al-Malik (Maha Merajai), Al-Quddus (Maha Suci), dan seterusnya.

Fungsi dan tujuan dari Nadhom Asmaul Husna

Kalau kalian melihat nadhom asmaul husna digabungkan menjadi gubahan puitis yang merangkai 99 nama Allah SWT. Nadhom sendiri memiliki beberapa fungsi yang mungkin dari kalian tidak mengetahui yakni:

  1. Media pembelajaran dan hafalan yang menjadi fungsi utama. Yang mana untuk anak-anak atau pelajar untuk menghafalkan 99 nama Allah SWT dengan urut pastinya sulit. Dengan dijadikan sebuah syair membuat anak-anak atau pelajar lebih mudah untuk menghafal karena dibuat lebih ringan dan menyenangkan.
  2. Sarana zikir dan Wirid yang sering digunakan oleh majelis-majelis Zikir dan setelah sholat Fardu
  3. Sebagai media tawassul yang artinya mendekatkan diri kepada Allah dengan perantara disyriatkan.

Popularitas dalam Tradisi IslamNadhom Asmaul Husna

Popularitas Nadhom Asmaul Husna pada tradisi islam, khususnya di negara Indonesia, ya bisa di bilang sangatlah kuat. Bukan hanya sebuah hafalan biasa, tapi menjadi bagian dari integrasi dari Pendidikan, ibadah, dan budaya yang ada di kalangan umat islam di negara Indonesia. Kenapa hal ini bisa menjadi popular di Indonesia, berikut penjelasan singkatnya.

  • Menjadi kurikulum dasar pada Pesantren dan Madrasah

Biasanya pondok pesantren dan Madrasah diniyah menggunakan metode Nadhom itu sebagai cara untuk mengajarkan sebuah hafalan. Biasanya di pondok para santri mewajibkan hafalan nadhom asmaul husna. Dikarenakan irama yang indah selama menghafala nama-nama Allah 99 dengan lebih mudah menyenangkan.

  • Sebagai amalan harian

Biasanya nadhom asmaul husna dilakukan secara umum pada banyak masjid yang melantunkan nadhom asmaul husna dengan bersama-sama setelah sholat fardu, pada khususnya sholat shubuh dan sholat Magrib. Dan biasanya digunakan pada acara pengajian, mujahada (Zikir bersama) dan tahililan.

Apa Itu Nadhom Asmaul Husna?

Secara sederhana, Nadhom Asmaul Husna merupakan suatu karya yang berbentuk Syair atau puisi yang membentuk 99 nama-nama indah Allah SWT agar memiliki irama yang teratur.

Sejarah dan Asal Usul

Asal-usul Nadhim Asmaul Husna bukanlah peristiwa tunggal, melainkan sebuah pertemuan dua tradisi besar dalam Sejarah islam. Dalam agama islam untuk menghafal Asmaul husna menjadi hal yang wajib bagi umat islam. Sumber utama nya dari Wahyu (Al-Qur’an dan Hadis) yang memerintahkan untuk mempelajari nama-nama Allah SWT.

Di dalam Al Qur’an berfirman alam Surah Al-A’raf ayat 180, yang artinya: “Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu…”.

Pada Hadis masyhur yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Bukhari, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama… barangsiapa yang Ahshaha (menghitung/menghafalkannya), maka ia akan masuk surga.”

Nadhom pada dunia islam, para salaf (ulama terdahulu) telah lama menggunakan syair untuk alat bantu dalam penyampian materi di Pendidikan. Kemudian, menyadari bisa menghafal ilmu dalam prosa (kalimat biasa) menjadi sangat sulit. Lalu mereka membuat sebuah nadhom yang mengajarkan disiplin ilmu. Contoh yang paling terkenal yakni kitab “Alfiyah Ibnu Malik“. Metode ini terbukti berhasil.

Struktur dan Komposisi Nadhom

Struktur nadhom secara umum terdiri dari bait-bait (jamak) yang tersusun rapi, di mana setiap bait memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

  • Bait (Bait): Satu kesatuan utuh yang biasanya terdiri dari dua baris (disebut shatr atau mishra’).
  • Baris (Shatr/Mishra’): Setiap bait dibagi menjadi dua baris, seringkali dengan jeda di tengahnya saat dilantunkan.
  • Rima (Qafiyah): Terdapat keseragaman bunyi vokal atau konsonan di akhir setiap baris atau bait untuk memberikan efek musikalitas dan memudahkan ingatan. Pola rima yang umum digunakan adalah monorima (satu rima yang sama di seluruh nadhom) atau rima berpasangan (AA, BB, CC, dst.).
  • Metrum (Bahr): Nadhom biasanya mengikuti pola irama atau metrum tertentu (disebut bahr dalam sastra Arab) yang menentukan panjang pendek suku kata dan memberikan ritme yang khas saat dilantunkan. Metrum ini membantu dalam menjaga konsistensi irama lagu atau nasyid. 

Komposisi

Komposisi dalam Nadhom Asmaul Husna sangat terfokus pada penyebutan dan pengagungan nama-nama Allah: 

  • Penyebutan Nama: Setiap bait biasanya berisi satu atau lebih Asmaul Husna. Nama-nama tersebut diurutkan secara sistematis, meskipun urutannya bisa sedikit berbeda tergantung versi nadhomnya.
  • Pengantar dan Penutup: Seringkali diawali dengan kalimat pembuka seperti ” Bismillahi bada’na… ” (Dengan nama Allah kita memulai…) dan diakhiri dengan doa, permohonan ampunan, atau pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Makna dan Terjemah :Meskipun teks nadhom utamanya berisi nama-nama Arab, tujuannya adalah agar kita sebagai pembacadan pendengar memahami makna agung dari setiap nama tersebut (misalnya, Ar-Rahman Yang Maha Pengasih, Ar-Rahiim Yang Maha Penyayang). 

Manfaat Menghafal dan Membaca Nadhom Asmaul Husna

Manfaat menghafal secara spiritual menjadi inti dan tujuan utama dari mengamalkan (membaca dan menghafal) Nadhom asmaul Husna.

Ini menjadi bukan hanya sekedar mengingat melainkan menjadi sebuah ibadah zikir yang mendalam. Manfaatnya sangatlah luar biasa dan berkaitan langsung dengan hablum minallah (hubungan seorang hamba dengan Allah SWT)

Ada beberapa hal mengapa hafalan nadhom asmaul husna bermanfaat menjadi spiritual utama:

Baca juga: Mengenal Teks Asmaul Husna: Arti dan Manfaat dalam Kehidupan Apa?

  1. Memperkuat Ma’rifatullah (Mengenal Allah)
  2. Menjadi Tawassul (Perantara) Doa yang mustajab
  3. Menghadirkan Tuma’ninah (Ketenangan Hati)
  4. Mengharapkan Fadhilah Surga

Dampak Positif dalam Kehidupan Sehari-hari

Banyak sekali dampak positif dari nadhom asmaul husna di kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan secara rutin membawa banyak manfaat yang mungkin dari kalian tidak ketahui. Berikut dampat positif utama dalam keseharian:

  1. Dampak dari psikologis dan emosional yang lebih turun serta manajemen stres dan kecemasan lebih bisa di kontrol. Pengendali emosi yang lebih baik.
  2. Dampak perilaku sosial dari pembentukan Akhlaqul Karimah dan menumbuhkan Tawakkal.
  3. Dampak kognitif dan rutinitas dengan melatih daya ingat serta membangun kedisiplinan dan rutinitas yang positif.

Cara Mengamalkan Nadhom Asmaul Husna

Pada dasarnya, Nadhom diciptkan khusus untuk kita bisa memudahkan hafalan. Jadi kalian pastinya lebih mudah untuk menghafal. Karena irama dan rima yang teratur membuat jauh lebih mudah “mengingat“ daripada teks biasa.

Metode Menghafal yang Efektif

Metode ini bisa kalian lakukan yakni :

  1. Metodenya Sima’I dan Talaqqi (Mendengar dan Meniru)
  2. Metode Chunking (Memecah Per Bait)
  3. Metode Istiqomah
  4. Metode Kitabah (Menulis)
  5. Metode Tadabbur (memahami Makna)

Waktu dan Tempat yang Disarankan untuk Membaca

Sebenarnya tidak ada waktu dan tempat yang dikhususkan untuk membaca nadhom asmaul husna (selama tempat itu bersih dan sopan). Tapi ada beberapa waktu yang lebih utama membaca dan lazim untuk digunakan sebagai contoh:

  1. Pada saat selesai sholat fardhu, Tapi lebih utama pada saat selesai sholat shubuh dan sholat magrib.
  2. Pada waktu Mustajab, ini biasanya kita lakukan pada sholat tajahud, pada hari jumat dan pada saat hujan turun.
  3. Sebagai pembuka majelis
  4. Pada hati kita gundah dan cemas, ini bisa kalian membaca nadhom asmaul husna supaya hati kalian bisa tenang.

Untuk tempat yang sangat disarankan berada di tempat suci seperti Masjid, Pondok, Tempat Sholat dirumah, dan tempat tenang dan bersih.

Tips Mengajarkan Nadhom Asmaul Husna pada Anak-anak

Pada dasarnya Nadhom dibuat utnuk dilagukan. Jadi kalua kalian ingin mengajarkan nadhom asmaul husna pada anak-anak pasti lebih mudah dan menyenangkan karena anak-anak tidak terikat dengan buku teks yang membuat dia susah untuk menghafal. Ada beberapa tips yang bisa kalian lakuin salah satunya menggunakan lagu dan melodi

Menggunakan Lagu dan Melodi

Untuk menggunakan lagu dan melodi kalian pastikan dulu lagu sudah sesuai dengan umur anak-anak tersebut. Lalu cara pertama bisa kalian putarkan lagu nadhom asmaul husna tersebut kepada anak-anak. Hal ini berguna supaya telinga anak-anak akrab dengan nada tersebut.

Jadi di sarankan secara rutin. Kemudian, fase chunking ini semacam memotong bait supaya anak-anak tidak langsung menghafal 99 nama melainkan menghafal dengan bertahap seperti 1 bait di isi 10 nama Allah SWT.

 Ketiga, fase call dan response, ini kita bisa melantunkan satu baris nama kemudian anak-anak mengikuti nama tersebut. Yang keempat bisa kalian gunakan fase kinestetik yakni, membuat sebuah gerakan dengan lagu tersebut menggunakan tangan atau tubuh yang sederhana untuk menyebutkan nama.

Kelima, fase kontekstual yang berkaitan dengan maksa sederhana pada nama-nama Allah SWT supaya anak bisa paham nama tersebut. Terakhir fase Tathbit ini menjadi penguatan pujian untuk anak-anak bisa memberikan pujian dan pengakuan.

Cerita Pendukung untuk Anak

Memberikan sebuah cerita pendukung untuk nadhom asmaul husna kepada anak-anak bisa menjadi opsi bagi kalian yang ingin anak-anaknya tersebut bisa cepat paham dan menghafal nama-nama Allah SWT. Ada 1 cerita yang bisa kalian gunakan sebagai contoh berikut:

Kucing Lapar dan Ar-Razzaq

Suatu sore, Kakak (nama anak) dan Bunda sedang duduk di teras. Tiba-tiba, ada seekor kucing kecil kurus yang mengeong, “Meong… meong…”

“Bunda, kucingnya lapar,” kata Kakak. “Iya ya, kasihan. Kakak mau bantu Bunda kasih makan?” Bunda mengambil sedikit sisa ikan, dan Kakak memberikannya kepada kucing itu. Kucing itu langsung makan dengan lahap!

Bunda tersenyum dan berkata, “Lihat, Kak. Kita hari ini bisa makan nasi, ayam, dan minum susu. Itu semua rezeki dari Allah. Burung-burung di langit, semut di dalam tanah, dan kucing kecil tadi, semuanya juga diberi makan oleh Allah.”

“Kok bisa, Bunda?” tanya Kakak.

“Bisa, dong. Karena Allah itu punya nama Ar-Razzaq. Artinya, Allah Maha Pemberi Rezeki. Allah yang memberi makan semua makhluk-Nya. Allah juga Ar-Rahman, Maha Pengasih, Allah sayang sama kita, sayang juga sama kucing dan burung.”

Ringkasan Keutamaan Nadhom Asmaul Husna

Nadhon Asmaul husna bukanlah sebuah lantunan syair melainkan sebuah “jembatan emas” yang bisa gunakan banyak hal dalam konteks ke ilmuan dan spiritual islam. Bisa menjadi saranan Pendidikan untuk bisa menghafal 99 nama menjadi berbentuk puitis yang terikat oleh irama hal ini memudahkan menghafal dan di ingat.

Ajakan untuk Mengamalkan dalam Kehidupan

Setelah memahami sejarah, struktur, dan keutamaannya yang begitu besar, Nadhom Asmaul Husna sejatinya bukanlah warisan masa lalu yang cukup untuk diketahui saja, melainkan sebuah amalan hidup yang perlu untuk diamalkan.

Menjadikannya Lantunan yang Istiqamah. Mulailah menjadikannya bagian dari rutinitas harian kita. Pilihlah satu waktu yang paling nyamanentah itu sebagai wirid rutin setelah salat Subuh dan Maghrib, saat dalam perjalanan, atau sebagai lantunan pengantar tidur bersama anak-anak.

Tidak hanya tentang menghafal dan mengamalkan, kamu juga perlu menambah wawasan tentang keagamaan yang lainnya, bisa di baca di Optimaise.co.id yang akan selalu update artikel dengan berbagai macam tema, termasuk agama.

Salah satu contoh artikel yang ada di Optimaise, ada Doa Ulang Tahun Bahasa Arab, kamu bisa cek ya!

Apa lagi buat kamu yang punya hobi menulis dan punya blog, tapi rankingnya jeblog? Merapat ke Digital Agency Malang saja, sebagai jasa web terpercaya. Bisa juga menggunakan Jasa SEO yang kami kelola.

Nah itu dia perihal Nadhom Asmaul Husna yang harus kamu pelajari, mulai dari menghafalkan, menghayati dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise